Mohon tunggu...
Bunga SA
Bunga SA Mohon Tunggu... Penulis - Perempuan

Penulis Wattpad yang mencoba menulis artikel serta cerita-cerita lain nya di sini, seorang Mahasiswi Sastra Inggris semester 5 di salah satu Universitas Islam 45 Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Membenci Lalu Menghina Sana-sini?

17 Maret 2023   14:22 Diperbarui: 17 Maret 2023   14:27 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan di dunia mungkin hanyalah kenyataan yang harus selalu dipahami setiap insan yang diciptakan oleh Tuhan. Kita semua tahu bahwa Tuhan tidak akan pernah memberikan sebuah ujian di atas batasan hamba-Nya. Bahkan Tuhan pun pernah berkata bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Namun, mengapa di dunia ini banyak sekali orang-orang yang merasa bahwa dirinya adalah makhluk paling sempurna dan mampu menghina orang lain? Apakah itu menjadi hal lumrah dan mudah dilakukan oleh orang lain? Menghina, menggunjing, menjelekkan orang lain padahal dia tidak pernah mengetahui hal-hal apa saja yang sudah dilalui orang yang dia hina serta cela untuk tetap bertahan hidup dan bernapas hingga kini?

            Setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing kan? Lantas apakah manusia lainnya mempunyai hak untuk menghina kekurangan orang lain padahal jelas sekali dia tahu bahwa Tuhan menciptakan hamba-Nya(manusia) adalah makhluk yang paling sempurna. Dia berlagak seperti orang yang tidak memiliki kekurangan hingga dia mampu dengan lancar menghina orang lain yang sebelumnya dia tidak tahu bagaimana kehidupan aslinya? Bagaimana orang tetap bertahan hidup? Bagaimana orang itu terus menjalani hidupnya padahal sebenarnya dia hanya ingin mati?

            Sebut saja namanya Mikha, Mikha adalah seorang temanku yang aku kenal melalui media sosial karena kita satu grup komunitas. Mikha ini adalah gadis yang lebih muda dariku sehingga dia memanggilku "kakak". Aku tidak pernah sekalipun membatasi lingkungan pertemananku karena bagiku, aku bisa berkenalan dan berteman dengan siapa saja. Aku tidak pernah ingin memilih, karena aku tahu bagaimana rasanya jika tidak ada satupun orang yang menemani kita. Namun, siapa sangka ternyata Mikha ini adalah orang yang kamuflase. Dia memiliki banyak "topeng" untuk berperan.

            Mikha, yang aku kira adalah gadis lugu yang baik dan tidak akan pernah bertindak demikian. Bertindak melakukan hal yang tidak pernah terlintas sedikitpun di nalarku. Aku dan Mikha berkenalan pada tanggal 29 Januari 2023. Dia yang dahulu mengirimkanku pesan singkat melalui Telegram(karena kebetulan kita satu grup komunitas di Telegram). Awalnya, Mikha bersikap baik terhadapku, tidak ada sedikitpun hal-hal negatif serta mencurigakan pada dirinya. Aku pun tidak pernah menaruh curiga, karena aku yakin dia adalah orang yang baik.

            Kebetulan aku dan pasanganku, kita berada di satu grup yang sama dan memang awalnya aku berkomitmen untuk tidak bermesraan di dalam grup karena menghargai yang lainnya. Namun, manusia adalah tempatnya salah. Hingga akhirnya, aku tidak sengaja memanggil kekasihku dengan panggilan seperti biasanya. Di dalam grup itu pun, aku bersama kekasih tidak sepenuhnya mengumbar kemesraan kita, kita hanya ingin bercanda dengan yang lainnya. Karena posisiku di sana masih bekerja sebagai editor dari penulisku, aku ingin dekat dengan pembaca dari penulisku.

            Namun, hal tak terduga pun terjadi, ada sebuah akun yang ternyata mengirim pesan kepada kekasihku dan akun tersebut berinteraksi dengan kekasihku. Nama kekasihku adalah Andra(sebut saja begitu ya). Akun tersebut mengirimkan pesan-pesan singkat yang jelas mengganggu ketenangan Andra. Awalnya, aku tidak pernah peduli dengan apa pun yang dilakukan oleh akun tersebut, karena masih bisa diwajarkan. Namun, ternyata akun tersebut justru menghinaku. Orang di balik akun tersebut ingin sekali membuatku dan Andra ini putus, jelas saja Andra tidak terima karena yang menjalani kehidupan itu adalah kita berdua.

            Mungkin tujuan akun tersebut adalah mengingatkan. Namun, semua kembali pada keputusan masing-masing kan? Semua hidup itu menjadi pilihan masing-masing insan kan? Kita tidak bisa memaksakan kehendak kita kepada orang lain untuk yang bersifat pribadi dan personal. Sampai akhirnya, akun tersebut menghinaku, dia berkata, "kalau dilihat-lihat pacar lu gatel juga.", "mo digarukin?". Jelas saja pesan itu membuat Andra marah karena laki-laki mana yang terima jika perempuanya dihina oleh orang lain? Selain itu, ada pesan yang lainnya lagi; "tiap hari minta-minta terus, miskin banget dah.", "gak punya duit kali ya sampe ngemis ke orang." (padahal di situ posisiku masih bekerja, jam kerjaku itu dari pagi ketemu malam. Aku sakit hati sekali membacanya), "atau jangan-jangan cewe lu jual diri ya?", "open BO?"

            Demi Tuhan, ketika aku membaca semua pesan-pesan dari akun tersebut, hatiku sakit karena nyatanya ada orang yang tidak pernah tahu dengan kehidupan kita, tetapi mampu mengetikan kalimat-kalimat jahat itu kepada orang lain. Puncaknya, satu hal yang cukup mengejutkan adalah ternyata akun-akun yang selama ini sering sekali menghujatku adalah akun-akun Mikha. Mulanya, aku tidak percaya karena aku sangat yakin bahwa dia adalah orang yang baik. Dia tidak akan pernah melakukan hal-hal jahat seperti itu, tetapi nyatanya itu semua adalah sikap denial-ku saja.

            Semuanya adalah nyata. Akun yang menghinaku itu adalah Mikha, gadis yang aku anggap baik dan tidak akan pernah berlaku demikian kepadaku. Semulanya, aku tidak pernah ingin tahu apa pun alasannya untuk membenciku. Aku tidak pernah peduli bagaimana dia menyakitiku, karena selama Andra tidak pernah mempercayai Mikha, semua akan baik-baik saja. Semua akan berjalan sesuai dengan alurnya. Namun, ternyata Mikha tidak berhenti sampai di sana, dia bahkan melukai banyak orang dengan cara yang jelas tidak pernah bisa diterima oleh akal.

            Dari cerita di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa jika kita membenci seseorang, kita boleh untuk menutup segala akses dan jalan untuk kita mengetahui kegiatan orang tersebut tanpa harus menghasut orang lain untuk ikut membenci orang yang kita benci. Kita mempunyai hak dan wewenang untuk memblokir semua hal yang membuat kita terluka, tetapi jika kita tetap memilih ingin tahu? Jangan pernah berperan sebagai 'korban' karena kitalah yang memilih untuk mengetahui hal-hal, kebahagiaan, serta pencapaian orang yang kita benci.

            Semua makhluk hidup yang ada di bumi ini berhak menentukan jalan hidup mereka masing-masing tanpa harus merugikan diri sendiri, sedari awal, aku dan kekasihku jelas memilih untuk berhenti dan tidak ingin mengurusi hal-hal yang mampu menyakiti kita. Namun, ternyata semesta terlalu bercanda kepada kita sampai akhirnya bertemu dengan masalah dan Mikha. Alasan Mikha melakukan hal tersebut pun tidak jelas dan tidak memiliki temu yang jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun