Rasio rehidrasi secara umum digunakan sebagai indeks kualitas buah-buahan dan sayur-sayuran setelah dikeringkan karena dapat memberikan gambaran mengenai tingkat kerusakan yang terjadi selama pengeringan. Gambar 5 menunjukkan bahwa rasio rehidrasi terendah didapatkan pada perlakuan suhu paling tinggi (140 oC) dengan kecepatan udara 4,5 m/s yaitu senilai 0,583. Rasio rehidrasi tertinggi dicapai pada perlakuan suhu paling rendah (80 oC) dengan kecepatan udara 3,1 m/s yaitu sebesar 0,873.
Simpulan
      Pengeringan menggunakan Fluidized Bed Dryer (FBD) mampu memperpanjang umur simpan bahan pangan. Parameter pengeringan perlu diperhatikan karena sangat berpengaruh terhadap kualitas produk akhir yang dikeringkan. Pada pengeringan biji kedelai, tingkat kerapuhan meningkat seiring dengan meningkatnya suhu pengeringan, kecepatan udara dan waktu pengeringan. Temperatur udara pengeringan memiliki efek yang lebih signifikan dibandingkan dengan faktor kecepatan udara. Waktu pengeringan tersingkat dicapai dalam perlakuan suhu udara 140 C pada kecepatan udara 3,1 dan 4,5 m/s yaitu selama 50 menit. Rasio rehidrasi tertinggi dicapai pada suhu 80 C dengan kecepatan udara 3,1 m/s yaitu sebesar 0,873. Peningkatan suhu udara pengeringan terbukti menurunkan densitas kamba dan tingkat kerapuhan, sedangkan kecepatan udara tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keduanya.
Daftar Pustaka
Darvishi H, Khoshtaghaza MH, Minaei S. 2015. Effects of fluidized bed drying on the quality of soybean kernels. Journal of Saudi Society of Agricultural. 14(2):134-139.
Haron NS, Zakaria JH, Batcha MFM. 2017. Recent advances in fluidized bed drying. Materials Science and Engineering. 243(012038):1-6.
Meshram AS, Wankhede US. 2017. Fluidized bed drying of food materials- A review. International Journal of Mechanical Engineering Research. 7(1):35-44.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H