Mohon tunggu...
Bunga PermataPutri
Bunga PermataPutri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Akhir Pendidikan Islam

9 Desember 2022   07:51 Diperbarui: 9 Desember 2022   08:21 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Banyak sekali macam persoalan mengenai bagaimana pendidikan Islam itu. Apakah Sekolah Negeri yang dibawah naungan pemerintah bukan sebuah pendidikan Islam? Apakah pendidikan Islam hanya sekolah seperti sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA)? Serta bagaimana hasil akhir dari Pendidikan Islam itu sendiri?

Jadi, sebelum saya mengenal apa itu pendidikan Islam pikiran saya langsung tertuju pada hal-hal Islami. Banyak sekali pemikiran kaku yang ada di kepala saya bahkan mungkin di setiap masyarakat bahwa pendidikan Islam haruslah yang membahas tentang Islam. Hal-hal lain yang tidak menyimpang namun berada diluar hal Islami sering dikatakan bukan sebuah pendidikan Islam. Tapi, kenyataannya sekarang setelah saya mempelajarinya ternyata Islam memiliki aspek yang sangat luas. Bukan hanya tentang Ilmu Fiqih, Al-Qur'an Hadis, dan mata pelajaran lain mengenai Islam tetapi juga semua mata pelajaran atau kegiatan lain di sekolah jika kegiatan tersebut tidak menyimpang dan dikembangkan dengan cara yang sudah Islam ajarkan maka bisa dikatakan sebagai Pendidikan Islam.

Pendidikan Islam itu menekankan 3 aspek, diantaranya aspek rohani, aspek akal, serta aspek jasmani. Ketiga aspek itu semuanya dikembangkan diranah pendidikan dengan baik dan seimbang. Dan selama saya belajar di sekolah negeri, setelah saya melihat kembali ternyata semua aspek tersebut yakni aspek rohani, jasmani, dan akal ada di dalam pembelajaran ataupun kegiatan di sekolah. Jadi, semua pembelajaran atau kegiatan terpaku juga pada ketiga aspek itu.

Aspek rohani memiliki makna yaitu diterapkannya iman, takwa, serta akhlak mulia dengan baik. Contohnya di sekolah saya dahulu yaitu penanamannya seperti setiap pagi sekitar jam 06.30 - 07.00 WIB dilaksanakannya tadarus Al-Qur’an setiap hari yaitu dari Senin - Jumat. 

Selain itu, ada mata pelajaran mengenai pengembangan Islam itu sendiri seperti Pendidikan Agama Islam (PAI). Dan dalam hal pengembangan akhlak mulianya, yaitu para guru selalu mendidik kita dengan kalimat yang baik, mereka selalu menuntun kita agar menjadi manusia yang bermanfaat untuk kehidupan ini, mengajarkan pentingnya toleransi, dan ketika ada siswa yang mencontek guru juga memberikan sanksi supaya kita sebagai muridnya memiliki sifat yang jujur untuk ke depannya. 

Selain itu, ketika kita terlambat datang ke sekolah maka sekolah memberikan sanksi berupa harus menghafal beberapa kosa kata dalam bahasa Inggris atau bahasa Jepang (karena di sekolah saya ada peminatan bahasa Jepang tersebut). Jadi, dengan adanya peraturan dan pengajaran seperti itu maka semua siswa diharapkan memiliki standar iman, takwa, dan akhlak mulia yang sangat baik dan terarah.

Selanjutnya, ketika kita berbicara mengenai aspek akal maka erat kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Dimana akal adalah aspek yang sangat penting juga dalam pendidikan Islam, karena dengan adanya akal manusia akan bisa berpikir dengan menganalisis semua kehidupannya dan mengetahui mana yang baik dan buruk untuk kehidupan ke depan. Di sekolah negeri juga pastinya menyediakan mata pelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan akal kita, seperti mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) yang membahas mengenai penciptaan alam semesta, mata pelajaran Matematika yang membahas tentang perhitungan, mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang membahas tentang Indonesia, dan lain-lain. Dan semua mata pelajaran tersebut diajarkan oleh seorang guru yang sudah dipercaya memiliki pengetahuan atau ahli di bidang-bidang tersebut. Dan biasanya juga siswa diarahkan untuk mengikuti perlombaan prestasi mengenai mata pelajaran tertentu, seperti olimpiade matematika ataupun olimpiade sains. Jadi, pengembangan akal sudah sangat baik juga diterapkan.

Dan aspek yang terakhir yaitu aspek jasmani, dimana aspek jasmani ini kita akan berbicara mengenai kesehatan atau olahraga. Di sekolah negeri juga mengenai kesehatan tersebut kita diajarkan untuk menerapkan pola hidup sehat. Selain itu, terdapat pula kegiatan ekstrakulikuler di bidang olahraga itu sendiri seperti futsal, basket, bulu tangkis, dan bola voli. Semua kegiatan ekstrakulikuler tersebut juga dihadirkan supaya siswa bisa mengetahui bakat dan minatnya.

Jadi, dari ketiga aspek yang saya jelaskan tadi dapat dikatakan bahwa sekolah negeri pun bisa kita masukkan dalam kriteria pendidikan Islam asalkan mereka atau instansi di dalamnya mengembangkan ketiga aspek atau acuan rohani, akal, dan jasmaninya. Namun, kebalikannya jika mereka tidak bisa mengembangkan ketiga aspek tersebut atau dengan kata lain menentangnya, maka baru bisa dikatakan sekolah tersebut bukan pendidikan Islam. Yang menjadi acuan dalam menentukan bahwa sekolah itu termasuk ke dalam pendidikan Islam atau pendidikan bukan Islam yaitu dilihat dari hasil akhir yang didapat oleh seseorang ketika selesai mendapatkan ilmu tersebut.

Dan kesimpulan dari pembahasan ini yaitu hasil akhir pendidikan Islam tersebut dilihat dari tujuan dan substansinya. Dimana substansi atau isi dari pendidikan Islam sudah sedikit saya bahas tadi, yakni penjabaran mengenai aspek rohani, akal, dan jasmani di atas. Selanjutnya, tujuan dari pendidikan Islam menurut Ahmad Tafsir (1991), yang mana di sekolah negeri yang saya jelaskan tadi juga sudah memenuhi kriteria tujuan ini. Tujuan menurut Ahmad Tafsir ini bahwa pendidikan Islam memiliki peranan untuk menjadikan manusia yang sempurna yaitu dengan:
1. Memiliki jasmani yang sehat, kuat, serta berketerampilan.
2. Membentuk manusia yang cerdas dan pandai.
3. Membentuk muslim dengan rohani yang berkualitas tinggi.

Pembahasan mengenai bagaimana hasil akhir dari pendidikan Islam ini menurut saya penting untuk dibahas dikarenakan bermanfaat bagi masyarakat yang belum mengetahui hal tersebut. Mengetahui dan mendalami aspek akal, jasmani, dan rohani juga sangat dibutuhkan supaya kita tidak kesulitan untuk menjalani hidup yang penuh tantangan ini. Apalagi di kehidupan yang semakin maju seperti ini, dimana kita memerlukan jasmani yang kuat atau terampil untuk bisa hidup di zaman modern, kita harus memiliki rohani dengan kualitas tinggi untuk kebutuhan batin kita supaya tenang karena banyak sekali rintangan di hidup ini, serta kita membutuhkan akal yang cerdas supaya bisa mengikuti kehidupan ini dan menjadikannya terarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun