Mohon tunggu...
Anton Putra
Anton Putra Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis yang ingin berbagi kisah

Penulis lepas (landas)...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Tantangan Sehari Tanpa Uang Tunai

12 Desember 2016   10:53 Diperbarui: 12 Desember 2016   11:08 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seharian beraktivitas tanpa membawa uang tunai sepeser pun? Berani menerima tantangan ini? Ya, saya menerima tantangan yang jelas lebih menantang dibandingkan tantangan mematung beberapa detik bak boneka pajangan atau Mannequin challenge.  

Jika tiap hari Minggu di berbagai kota ada yang namanya Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day, hari yang diadakan setahun sekali ini bisalah disebut CashFree Day alias Hari Bebas Uang Tunai.

Yeah,hari ini saya siap melakukan Cash FreeDay Challenge. Dompet sudah saya periksa dan dapat dipastikan steril dari yang namanya uang tunai, baik kertas maupun logam. Tentu saja kartu-kartu sakti, mulai dari kartu kredit, debit, hingga kartu uang elektronik sebuah bank dan keluaran waralaba nasional, sudah duduk manis di dalam dompet.

Ketika melangkahkan kaki menuju halte bus, seperti biasanya di sepanjang jembatan penyeberangan terlihat beberapa pengemis sudah mulai menempati posisi masing-masing. Biasanya saya memeriksa dalam-dalam kantong celana dan jika ada recehan yang tersisa, saya berikan untuk mereka. Tapi hari ini tentu saja berbeda. Saya tak bisa memberi mereka karena tak ada uang tunai serupiah punyang saya bawa. Mungkin kalau mereka menerima sedekah non tunai, tentu lain ceritanya.

Ah,jadi teringat kartu-kartu yang dikeluarkan pemerintah untuk rakyat miskin. Dalam hati saya berharap bantuan sosial non tunai tersebut dapat benar-benar bermanfaat dan tepat sasaran.

Beberapa meter dari halte bus, penjaja koran dan majalah langganan saya menghampiri dan menawarkan dagangannya. Saya katakan padanya saya tidak membawa uang hari ini. Merasa aneh dan tidak percaya, dia pun bertanya. Terpaksa saya jelaskan tentang Hari Bebas Uang Tunai dan tantangannya.

Tanpa saya duga penjaja koran yang saya perkirakan baru berusia dua puluhan itu kemudian menanyakan apakah saya memakai sms banking dan mengatakan bisa menerima pembayaran melalui transfer ke rekeningnya.

Begitulah, membeli koran dan majalah dari seorang pedagang asongan menjadi transaksi nontunai pertama saya hari ini. Transaksi kedua tentu saja ketika saya menempelkan kartu uang elektronik sebuah bank milik saya di pintu masuk halte untuk membayar ongkos bus.

Perlu dua kali berpindah bus untuk mencapai tempat yang saya tuju. Dari halte bus saya berjalan ke taman kota tempat acara Hari Bebas Uang Tunai yang diadakan oleh Komunitas Tanpa Uang Tunai Kota Kita.

Saat saya sampai di sana, taman kota sudah dipenuhi oleh warga kota yang mengikuti Cash Free Day Challenge. Berbagai gerai makanan dan minuman, pakaian, dan pernak-pernik Hari Bebas Uang Tunai berjajar rapi di tepi taman. Semuanya tentu saja tak menerima uang tunai. 

Tiba-tiba perut saya berbunyi tanda minta diisi. Kali ini saya menggunakan kartu debit untuk membayar seporsi gado-gado dan segelas es jeruk.    

Dari arah panggung terdengar lagu lama Bujangan milik Koes Plus yang diplesetkan kata-katanya oleh sebuah kelompok parodi lokal.

“Hati senang walaupun tak punya uang tunai….ho ho…hati senang walaupun tak punya uangtunai…ho ho…”

Ya,tak ada uang tunai di dompet? Siapa takut.

Para pembaca yang budiman. Tentu saja kisah di atas hanyalah fiksi belaka.  CashFree Day dan Cash Free Day Challenge hanyalah imajinasi saya semata. Tapi siapa tahu di kemudian hari ada yang tertarik mengadopsinya?

Yang sungguh-sungguh terjadi, Bank Indonesia memang telah mencanangkan “GerakanNasional Non Tunai (GNNT)” pada 14 Agustus 2014 di Mangga Dua Mall, Jakarta. Dengan gerakan nasional ini diharapkan masyarakat semakin sadar untuk menggunakan instrumen non tunai dalam bertransaksi di kehidupan sehari-hari.

Tahun ini pun Bank Indonesia mengadakan acara yang bertajuk ‘Bank Indonesia Goes To Campus 2016’ di beberapa kampus di berbagai kota di seluruh Indonesia. Di daerah saya, acara ini diadakan di kampus Universitas Lambung Mangkurat (ULM) pada 1 November yang lalu. 

Acarayang diisi berbagai kegiatan seperti workshop junalistik dan blogging, serta panggung musik dan stand up comedy ini bekerjasama dengan NET TV bermaksud mengajak Gen-Y sebagai generasi perubahan untuk membudayakan transaksi non tunai. 

Tentu saja cita-cita ini perlu didukung oleh berbagai pihak terkait, hingga transaksi non tunai di Indonesia bisa benar-benar praktis, efisien, dan aman.

Cita-cita terciptanya masyarakat tanpa uang tunai di negara kita tentu saja tak bisa dicapai dalam setahun, dua tahun atau bahkan sepuluh tahun. Swedia yang disebut-sebut sebagai negara terdepan dalam hal penggunaan instrumen non tunaipun diramalkan baru dapat mencapainya pada tahun 2030. 

Kira-kira negara kita tahun berapa ya? 

Ada yang berani bertaruh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun