PERAN WARGA NEGARA
a. Peran Warga Negara Dalam Bidang PolitikÂ
Dalam masyarakat demokrasi peran warga negara sangatlah dibutuhkan untuk masyarakat yang demokrasi, sehingga peran warga Negara ini dapat menajdi acuan untuk terciptanya pemerintahan yang demokratis pula. Dalam menciptakan masyarakat masyarakay yang demokratis maka tidak lain adalah keikutsertaan masyarakat dalam perannya terhadap politik. Sehingga masyarakat yang ikut berperan aktif dalam politik dapat mengembangkan partisipasi politiknya yang berpengaruh terhadap sisitem politik Negara dan pemerintahannya. Â
Adapun ciri-ciri masyarakat yang mengembangkan politiknya yaitu :Â
- Adanya pendidikan politik bagi warga negaranya.Â
- Adanya kesadaran politik warga negara yang tinggi. Â
- Adanya budaya politik yang berkembang di masyarakat.Â
- Bagaimana cara sosialisasi politik masyarakat.
- Â Adanya peran aktif warga dalam sistem politik.Â
- Â Adanya keloyalan warga negara terhadap negaranya.Â
- Â Tumbuh dan berkembangnya masyarakat madani.
b. Peran Warga Negara Dalam Bidang EkonomiÂ
 Adapun peran warga negara dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi dapat dilakukan dalam bentuk sebagai berikut :Â
- Memiliki alat produksi.Â
- Memiliki investasi.Â
- Memiliki jasa.Â
- Melakukan distribusi.Â
PERAN WARGA MUHAMMADIYAH
a. Peran Warga Muhammadiyah Dalam Bidang Pendidikan
Beberapa Peran Pendidikan Muhammadiyah Menyebutkan peran merupakan suatu hal yang mustahil, terlebih peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan. Beberapa cuplikan peran Muhammadiyah dalam bidang pendidikan bagi masyarakat Indonesia
adalah membangun pendidikan formal, perpustakaan dan sekolah muhammadiyah di luar negri.
b. Peran Warga Muhammadiyah Dalam Bidang Politik.
Banyak sekali tokoh Muhammadiyah yang bergelut dalam bidang politik di Indonesia seperti, KH AR Fachruddin, KH Ahmad Azhar Basyir, Prof Dr Amien Rais, Prof Dr Syafi'i Ma'arif dan juga Prof Dr M Din Syamsudin.Â
c. Peran Warga Muhammadiyah Dalam Bidang Ekonomi
Program pembinaan ekonomi umat merupakan salah satu bentuk kepedulian Muhammadiyah terhadap ekonomi negara sejak lama, misalkan JSM (Jama’ah Swadaya Muhammadiyah) dengan anggotanya
berjumlah sekitar 10- 25 orang. JSM menggunakan konsep ta’awun (tolong menolong) melalui pembentukan kelompok usaha bersama, koperasi, maupun kelompok konsumen.  Program ZIS (Zakat, Infaq, dan Sodaqoh) yang ada belakangan ini juga menunjukkan kekonsistensian Muhammadiyah dalam mengambil peran di bidang ekonomi di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H