Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Kolektor

Pernah kuliah di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unsrat Manado

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Demokrasi Sejuk, Jauh dari Tipu Muslihat

22 Desember 2019   19:51 Diperbarui: 24 Desember 2019   08:52 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi, perayaan demokrasi

Tentu cara membacanya sederhana, dapat dirunut dan diidentifikasi. Demokrasi yang prosedural, akan mudah dikontrol dan dikendalikan. Bahkan, direkayasa juga mudah. Apalagi pihak-pihak yang diberi amanah dalam seleksi kepemimpinan ikut bermain, mudah disogok. Hancur berantakanlah tatanan demokrasi kita. Yang menang bisa dikalahkan, demokrasi akan mengalami jalan buntuh. Kita berharap para pemimpin diberikan kekuatan Iman. Tidak mudah takluk atas tekanan dan godaan apapun. Berdiri tegak untuk masyarakat.

Bukan menjadi penjilat, babu dan boneka dari pemilik modal. Ketika ada politisi yang mendengungkan narasi yang mengusik kebersamaan, berarti pikirannya tidak sejalan dengan demokrasi. Spirit demokrasi itu mengakomodir kepentingan, memperkuat persatuan serta menghentikan agenda perpecahan. Manakala prinpis demokrasi dijaga, praktekkan tidak dihambat dengan pemikiran adu domba, hal ini akan menunjang lahirkan pemimpin yang paripurna.    

Demokrasi bukan entitas peledak konflik. Melalui narasi demokrasi, kesejukan dan ketenangan dihati masyarakat terakrabi. Itu sebenarnya kata kunci yang tepat. Pemimpin yang benar-benar tumbuh sesuai selera dan kemauan masyarakat, yang menjadi kerinduan suci kita semua. Gelorakan demokrasi dengan membumikan persatuan, bukan senjata mengusik kenyamanan masyarakat.

Konsepsi bernegara yang dinilai cocok dengan kultur kita ialah sistem pemerintahan demokrasi. Kelebihan demokrasi lainnya karena menggunakan pendekatan yang akomodatif, membawa kesejukan. Menjauhkan penganutnya dari tipu muslihat. Demokrasi yang terejawantahkan dari kerja gotong royong tentu menunjang terlaksananya pembangunan di Indonesia. [**]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun