Indah dipandang merona warna
Memanjakan kelopak mata
Awan kelabu penuh pesona
Memancarkan ragam cahaya
Tergambar keteduhan
Menginspirasi, memanjakan sanubari
Tapi, awan kelam menyimpan sedih
Menampakkan dupliksi cahaya
Diatas awan kita merajut cerita
Disana kita memeluk rindu
Rintih gelisah jalani bersama
Sambil meneguhkan cerita
Memahat butir-butir karya
Kita tak boleh kalah atau diam
Diseberang juga ada tantangan
Silih berganti ia datang menghadang
Menyalip, menghamburkan gelisah
Deraian air mata pun tak kita hitung
Keringat perjuangan terkucur
Nyaris kita lupa semuanya
Kita keluar dari lumpur kebimbangan
Suasana yang memenjarakan
Sampai kita bangkit berdiri, optimis
Pernah kita susun cerita heroik
Merangkai kata demi kata
Semua, dirajut dengan kasih
Tanpa terpaksa dan dipaksa
Atas keterpanggilan kemanusiaan
Kita menjahit rasa yang mulai mengering
Kita bukanlah awan kelabu
Hidup kita penuh makna, ada derajat
Mari lupakan bekas luka dan gelisah
Kita ringkas cerita
Keteladanan menjadi selimut tidur
Jangan mudah lupa bersegeralah
Ingat, waktu menjadi tapal batas
Kita harus bangkitkan gairah berjuang
Biarkan awan kelabu memberi nilai
Bahwa kita tak sendiri, kita tidak sedih
Apalagi diam tertindis ragam cobaan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H