Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi progresif

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Klientelisme di Pentas Politik

8 November 2024   16:15 Diperbarui: 11 November 2024   15:42 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suhu sedang membantu klien, ilustrasi (Dok. Jabar.tribunnews.com)

Setelah kepentingan keduanya selesai (terpenuhi), maka hubungan mereka bisa bubar jalan. Tidak bersifat permanen atau paten. Bisnis perantara di ranah politik juga cukup menjanjikan memang. Para politisi juga mengimla apa yang dilakukan politisi sejauh ini. Proses-proses politik yang kotor sudah pasti akan masuk blacklist masyarakat pemilih.

Klientelisme membawa demokrasi pada jurang kehancuran. Ibaratnya pasien, masyarakat didiagnosis secara tidak teliti lalu kemudian diberikan resep obat dan proses penyembuhan dengan cara-cara yang tidak tepat. Yang dilakukan malah semakin memperparah kondisi kesehatan masyarakat. Padahal demokrasi kita membutuhkan penyembuhan yang akurat dan seimbang. Bukan secara gradually memporak-porandakan demokrasi.

Kehadiran praktek klientelisme merupakan salah satunya. Upaya pengrusakan demokrasi dengan nyata-nyata melalui klientisme yang bersetubuh dan bersekutu ideologi kapitalisme yang mengalir deras membanjiri Indonesia. Masyarakat perlu perlu dikonsolidasikan atau mengkonsolidasikan dirinya sendiri untuk melawan segala praktek pelemahan demokrasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun