GAGASAN besar yang diusung Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), di tahun 2024 adalah ''Gerak Masif Kerja Progresif''. Narasi ini tidak datang sendiri. Melainkan sebagai entitas dari keberlanjutan pembangunan di internal BP2MI sejak Lembaga ini dipimpin Benny, Rabu, 15 April 2020. Sejak beliau dilantik Presiden Jokowi.
Gerak masif ini adalah gerakan kita. Begitu kata Benny, dalam mukadimahnya, ketika membuka rapat pimpinan BP2MI, Rabu, 3 Januari 2024 di kantor BP2MI, Jakarta Pusat. Bagi Benny, BP2MI telah melibatkan banyak pihak dalam melakukan pelindungan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia. Pembelaan terhadap nasib, kepentingan Pekerja Migran Indonesia konsisten dilakukannya.
BP2MI hadir untuk mempengaruhi perubahan besar, membangun ritme keberpihakan dalam kerja-kerja kemanusiaan. Kemajuan besar, yang berhaluan menuju kebaikan dari apa yang dihasilkan BP2MI di era sebelumnya, maupun yang sekarang. Benny meyakini bahwa gerak menjadi core dalam setiap etape pembangunan.
Dimana pembangunan sebagai sebuah orientasi, cita-cita, dan ekspektasi banyak orang. Sementara gerak yang menjadi rohnya. Pembangunan tanpa gerak atau pergerakan, maka akan kehilangan nyawa. Spirit tersebut diyakini Benny menjadi penentu. Sehingga dalam resolusi 2024, BP2MI mengusung tema Gerak Masif Kerja Progresif. Benny telah melahirkan roadmap yang komprehensif. Benny bekerja dengan gateline.
Peta jalan telah dibuat Benny selaku inisiator dan pelopor untuk memimpin adanya transformasi di BP2MI. Gerak yang biasa-biasa saja dalam konteks memobilisasi perubahan tidak membuat Benny puas. Namun Benny dikenal sebagai sosok pemimpin yang bekerja terus-menerus, konsisten, dan melekat dengan ciri kerja yang progresif.Â
Benny selalu hadir mewarnai dengan pikiran-pikirannya, dengan kerja-kerjanya yang menonjol. Dalam kamus pengabdiannya pada rakyat, Benny menjunjung tinggi akselerasi perubahan, serta lahirnya perubahan fundamental. Ia juga pemikir, sekaligus pejuang. Tentu bukan tanpa alasan semangat itu dihidupkan dalam dirinya.
Motto Dzikir, Fikir, Amal Sholeh cukup besar memberi inspirasi. Tiga hal penting itu dapat dipotret dari seluruh kebijakannya saat menjadi Kepala BP2MI. Bahkan sebelum itu, sejak Benny menjadi Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara 3 periode, dan menjadi Senator, DPD RI dari Dapil Sulawesi Utara periode 2014-2019.
Pandangannya selalu bersifat inklusif. Dipraktekkan dalam kerja kolaboratif dan penekanannya pada kerja-kerja progresif. Perubahan yang biasa, bersifat seremonial bukan menjadi kebiasaan Benny dalam memimpin suatu organisasi atau Lembaga pemerintahan.
Konteks inilah yang kerap tidak ditangkap, tidak dimengerti orang-orang disekelilingnya. Terlebih di perkantoran seperti di BP2MI. Benny merupakan pemimpin yang bekerja cepat. Dan konsisten pada konstitusi, konsensus bersama, dan pantang berkhianat terhadap apa yang ditetapkan dalam peraturan. Benny selalu memuliakan Pekerja Migran Indonesia, tanpa pandang bulu.
Begitu terlihat Benny tidak suka bicara konsesi atau bagi-bagi jabatan dengan pendekatan kolusi atau pragmatis. Lebih dari itu, kompetensi dan kepantasan seseorang menjadi pertimbangan pentingnya. Contoh sederhana dapat dilihat dari rolling Pejabat yang dilakukannya di BP2MI. Benny selalu mengedepankan kerja kolektif dan ideologis.
Tidak ada satu dua orang tertentu yang dianggap istimewa atau diistimewakan. Basis penilaiannya adalah pada kinerja, integritas, disiplin, serta loyalitas pada kerja. Bukan karena kedekatan seseorang kepada dirinya lalu Benny memberi privilege. Jangan berharap lebih jika kalian yang memikirkan jabatan untuk masuk dalam circle-nya.
Lebih baik meng-upgrade, fokus pada pekerjaan, bekerja profesional agar dinilai pimpinan, dan dipromosikan. Itu treatment yang digunakan Benny. Jangan mencari perhatian dengan memuja-muji dirinya atau menyebar fitnah terhadap pihak lain, lalu berharap mendapat simpati darinya.
Untuk gerak masif dan kerja progresif ini merupakan lanjutan perjuangan dari Sikat Sindikat, Tahun Penempatan, Membangun Fasilitas VVIP untuk Pekerja Migran Indonesia, Era Kemerdekaan Pekerja Migran Indonesia. Itu semua dimanifestasikan dari 9 program prioritas BP2MI yang dirumuskan Benny.
Cermin pemimpin yang satu itu tak mau bekerja di dalam gelap, tanpa ada kompas berupa gagasan atau yang disebutnya reasoning. Benny bekerja melalui starting point dan centre point yang jelas, juga mengarahkan semua pihak yang ada dalam kapal pembagunan untuk menuju pada cita-cita ideal.
Situasi itu dapat dilihat dari ketidaksukaan Benny melihat jajarannya yang bekerja terkesan serampangan. Tiba saat tiba akal. Bekerja tidak terstruktur, tidak sistematis, atau bersifat kejar tayang. Benny sering mendorong jajarannya di BP2MI untuk ''kerja berlari'', namun bukan dengan mengabaikan program kerja dan konsep.
Politisi yang satu ini begitu detail dalam penyusunan program, anggaran, sampai pada tahap implementasi program. Jangan berani atau sengaja menyelipkan, menyelundupkan misi pribadi untuk kepentingan jahat tertentu yang itu akan berkonsekuensi rusaknya program besar yang telah disepakati.
Kerja progresif yang disampaikan Benny yakni menciptakan energi bersama sebagai daya dukung untuk dilahirkannya inovasi dan kreatifitas, yang mengeluarkan semua pihak dari kerja-kerja yang bersifat rutinitas. Jajaran BP2MI, diharapkan Benny agar bisa out of the box. Responsif menjemput perubahan.
Perubahan gradual yang dimulai dari merubah mindset. Pada bagian ini yang berulang-ulang disampaikan Benny. Dari perubahan cara pandang atau paradigmatik secara radikal tentu tidak semua orang dapat melakukannya secara cepat. Itu sebabnya, harus ada niat untuk mau melakukan itu.
Daripada tidak sama sekali mau melakukan perubahan. Benny meyakini perubahan drastis akan melahirkan konsekuensi, tapi untuk urusan kebaikan, pembelaan pada nilai-nilai kemanusiaan, maka gerakan progresif harus dilakukan. Benny memacu kerjanya dengan cara kolaborasi, dan keberpihakan konkret. Berdiam berarti tergilas, bergerak pasti merdeka.
Di sinilah relevansinya, bagaimana komponen resource di BP2MI dan pihak-pihak yang peduli pada Pekerja Migran Indonesia untuk memerangi sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia dari hulu hingga hilir. Perang Semesta untuk melawan sindikat yang diusung Benny akan menjadi senjata ampuh dalam konteks ini.
Bagi pejabat publik yang tidak terlahir dari dunia aktivisme menyaksikan kritik dan sikap frontal Benny sebagai hal yang tidak lazim. Benny bisa disebut orang gila atau pejabat publik yang sakit di era ini. Benny adalah potret kuasai yang membela rakyat marginal. Benny bekerja sesuai Hati Nurani. Bukan mengikuti seleranya.
Seperti itulah pendekatan Benny dalam men-delivery pesan perubahan kepada pemimpin tertinggi di negara ini dan DPR RI yang berfungsi menyusun serta menetapkan APBN. Impian Benny adalah dilahirkannya political will yang pro pada rakyat. Yang kemudian diagregasi dalam politik anggaran yang populis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H