Lebih baik meng-upgrade, fokus pada pekerjaan, bekerja profesional agar dinilai pimpinan, dan dipromosikan. Itu treatment yang digunakan Benny. Jangan mencari perhatian dengan memuja-muji dirinya atau menyebar fitnah terhadap pihak lain, lalu berharap mendapat simpati darinya.
Untuk gerak masif dan kerja progresif ini merupakan lanjutan perjuangan dari Sikat Sindikat, Tahun Penempatan, Membangun Fasilitas VVIP untuk Pekerja Migran Indonesia, Era Kemerdekaan Pekerja Migran Indonesia. Itu semua dimanifestasikan dari 9 program prioritas BP2MI yang dirumuskan Benny.
Cermin pemimpin yang satu itu tak mau bekerja di dalam gelap, tanpa ada kompas berupa gagasan atau yang disebutnya reasoning. Benny bekerja melalui starting point dan centre point yang jelas, juga mengarahkan semua pihak yang ada dalam kapal pembagunan untuk menuju pada cita-cita ideal.
Situasi itu dapat dilihat dari ketidaksukaan Benny melihat jajarannya yang bekerja terkesan serampangan. Tiba saat tiba akal. Bekerja tidak terstruktur, tidak sistematis, atau bersifat kejar tayang. Benny sering mendorong jajarannya di BP2MI untuk ''kerja berlari'', namun bukan dengan mengabaikan program kerja dan konsep.
Politisi yang satu ini begitu detail dalam penyusunan program, anggaran, sampai pada tahap implementasi program. Jangan berani atau sengaja menyelipkan, menyelundupkan misi pribadi untuk kepentingan jahat tertentu yang itu akan berkonsekuensi rusaknya program besar yang telah disepakati.
Kerja progresif yang disampaikan Benny yakni menciptakan energi bersama sebagai daya dukung untuk dilahirkannya inovasi dan kreatifitas, yang mengeluarkan semua pihak dari kerja-kerja yang bersifat rutinitas. Jajaran BP2MI, diharapkan Benny agar bisa out of the box. Responsif menjemput perubahan.
Perubahan gradual yang dimulai dari merubah mindset. Pada bagian ini yang berulang-ulang disampaikan Benny. Dari perubahan cara pandang atau paradigmatik secara radikal tentu tidak semua orang dapat melakukannya secara cepat. Itu sebabnya, harus ada niat untuk mau melakukan itu.
Daripada tidak sama sekali mau melakukan perubahan. Benny meyakini perubahan drastis akan melahirkan konsekuensi, tapi untuk urusan kebaikan, pembelaan pada nilai-nilai kemanusiaan, maka gerakan progresif harus dilakukan. Benny memacu kerjanya dengan cara kolaborasi, dan keberpihakan konkret. Berdiam berarti tergilas, bergerak pasti merdeka.
Di sinilah relevansinya, bagaimana komponen resource di BP2MI dan pihak-pihak yang peduli pada Pekerja Migran Indonesia untuk memerangi sindikat penempatan ilegal Pekerja Migran Indonesia dari hulu hingga hilir. Perang Semesta untuk melawan sindikat yang diusung Benny akan menjadi senjata ampuh dalam konteks ini.
Bagi pejabat publik yang tidak terlahir dari dunia aktivisme menyaksikan kritik dan sikap frontal Benny sebagai hal yang tidak lazim. Benny bisa disebut orang gila atau pejabat publik yang sakit di era ini. Benny adalah potret kuasai yang membela rakyat marginal. Benny bekerja sesuai Hati Nurani. Bukan mengikuti seleranya.
Seperti itulah pendekatan Benny dalam men-delivery pesan perubahan kepada pemimpin tertinggi di negara ini dan DPR RI yang berfungsi menyusun serta menetapkan APBN. Impian Benny adalah dilahirkannya political will yang pro pada rakyat. Yang kemudian diagregasi dalam politik anggaran yang populis.