Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi Sampai Mati

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Manuver Koalisi Besar, Pacu Megawati Bersikap

25 April 2023   20:03 Diperbarui: 25 April 2023   23:28 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah, ketika berbagai opsi belum berhasil dijalankan, maka Anies akan menjadi bulan-bulanan?. Masih adakah keinginan untuk menunda Pemilu 2024?, rasanya tidak lagi. Telah tegas disampaikan Presiden Jokowi, bahwa konstitusi telah menjelaskan soal kepemimpinan Presiden maksimal 2 periode. Tidak boleh ada kanibalisasi konstitusi.

Lantas, siapa lagi yang doyan melempar isu yang berpotensi mempolarisasi politik kita. Seperti ada yang saling mengincar untuk saling injak. Jika satu skenario kejahatan demokrasi gagal, dibuat lagi skema lainnya. Tidaklah, sudahi prasangka dan saling tuduh. Mari kita jernihkan, kita bebaskan demokrasi dari politik tipu muslihat.

Baik itu Ganjar, Prabowo, ataupun Anies yang jadi Presiden kelak, mereka adalah anak-anak terbaik bangsa ini. Hentikan politik jegal-menjegal, politik yang merongrong persatuan kita. Bangun budaya politik yang konstruktif. Biasakan untuk sportif.

Toh, semua kita elemen rakyat akan kembali memperjuangkan nasibnya masing-masing jika agenda politik itu berakhir. Maka, hargailah persatuan, persaudaraan, kekompakan, kerukunan dipelihara. Jangan pelihara sampah yang dapat melahirkan fragmentasi sosial. Biarkan rakyat memilih calon pemimpin yang paling visibel, tanpa kita harus mengintervensi mereka dengan politik uang dan adu domba.

Jangan lagi elit politik, kaum intelektual, dan stakeholder penggerak demokrasi mengambil bagian untuk menciptakan segregasi politik. Dengan begitu, sikap insecure tidak akan ada di tengah rakyat kita. Tumbuhkan opitimisme. Jangan nihilkan impian-impian rakyat yang tengah mereka orkestrasikan.

Pada kontestasi yang lain, kepentingan parpol tentu bertujuan untuk mengejar manfaat politik atau efek ekor jas (coat-tail effect). Walau begitu, kita memohon agar mereka tidak mengabaikan yang namanya kestabilan demokrasi. Dimana perimbangan "balance" itu penting untuk menghidupkan demokrasi. Rakyat perlu dituntun, jangan dibiarkan dalam perjalanan gelap berdemokrasi yang membuat rakyat terjun bebas di jurang kehancuran.

Dalam situasi Prabowo yang harap-harap cemas karena belum mendapat dukungan terbuka dan perintah yang jelas dari Jokowi, tentu tidak mau memperlihatkan kelemahannya. Sudah pasti Prabowo akan safari. Mengencangkan langkah politiknya untuk membangun silaturahmi. Terpantau, Prabowo bersilaturahmi idul fitri ke Wiranto, Hendropriyono, Prof. Mahfud MD, Try Sutrisno, Agum Gumelar, Widodo Adi Sujipto, serta sejumlah tokoh politik lainnya.

Prabowo "panik", dan menunjukkan, mengirimkan pesan ke Jokowi bahwa dirinya memiliki kegigihan untuk Capres di Pemilu 2024 mendatang. Publik tentu memiliki cara pandang beragam terkait silaturahmi Prabowo tersebut. Setidaknya, Prabowo tidak mau kehilangan langkah. Tidak mau terkunci karena Ganjar telah diendorse Jokowi, kemudian dicalonkan PDI Perjuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun