Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi Sampai Mati

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Erick Thohir, Moralitas, dan Kepemimpinan

8 Februari 2023   15:32 Diperbarui: 8 Februari 2023   18:25 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi pemimpin (Sindonews.com)

FIGUR muda yang satu ini tengah ramai mendapat sorotan. Tampilnya memukau di acara 1 Abad Nuhdlatul Ulama, Selasa, 7 Februari 2023 kemarin di Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur. Sosok itu adalah Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Penuh stamina kecerdasan, berwawasan luas, dan juga memiliki pengalaman kepemimpinan. Erick masuk dalam radar sebagai calon Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) yang sangat populer dan diminati kaum milenial. Hanya Erick, Sandiaga, dan Cak Imin yang menempatkan posisi unggul dalam sejumlah Lembaga Survei.

Soal kepemimpinan berkaitan erat dengan manajemen. Erick mahfum dalam hal tersebut. Kesantunan, pemikiran yang moderat dalam mengakomodasi dan mengklasifikasi problem kebangsaan untuk dicarikan solusi membuat banyak kalangan menjagokannya. Tokoh muda ini dikenal sebagai pekerja yang ulet.

Tidak hanya kuat secara konsen, melainkan Erick memiliki kemampuan mengeksekusi. Itulah yang membuat Presiden Jokowi jatuh hati kepadanya. Potensi itulah yang menjadi magnet kuat sehingga disayangi Jokowi. Erick menjadi Menteri kesayangan Presiden Jokowi. Erick loyal dan tegak lurus.

Siapapun calon Presiden, Wakil Presiden yang layak dan potensial menang hanyalah Erick Thohir. Erick terlihat mengerti niat, jalan pikiran, dan cita-cita Presiden Jokowi dalam memajukan Indonesia. Hal itu telah diterjemahkan, dimanifestasikan melalui program di Kementerian BUMN. Slogal yang diusung Erick saat menjadi Menteri adalah AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif).

BUMN untuk Indonesia begitulah cara Erick mengkonkritkan, menyederhanakan orientasi pengabdiannya untuk rakyat. Tentu publik merindukan cerminan pemimpin visioner, pekerja keras ini bisa lebih luas ruang pengabdiannya. Tidak sekedar menjadi Menteri, tapi mejadi Wakil Presiden RI.

Pria yang lahir di Jakarta, 30 Mei 1970 itu sejak dilantik Presiden Jokowi sebagai Menteri BUMN, 23 Oktober 2019 terus menunjukkan prestasinya. Bekerja secara terukur. Erick benar-benar bekerja menumbuhkan kolaborasi dan kesadaran ideologis untuk berkontribusi, berpartisipasi meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019, tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju periode tahun 2019-2024. Hingga saat ini, Jokowi masih mengandalkannya, tidak pernah mendapat reshuffle. Erick menjadi Menteri produktif.

Tak salah jika Presiden Jokowi mengandalkannya. Menuju Pemilu 2024, Erick menjadi idola, rakyat meminta Erick dan Ganjar Pranowo dipaketkan. Ganjar sebagai calon Presiden, lalu Erick calon wakil Presiden. Para ademisi, pakar politik pemerintahan, aktivis mahasiswa, aktivis pemuda juga merindukan Ganjar Erick diduetkan.

Tak hanya itu, petani, buruh, pekerja di sektor perikanan, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan Ormas, dan perwakilan elemen rakyat Indonesia yang tersebar di Luar Negeri juga menghendaki Ganjar Erick diusung dalam Pilpres 2024 mendatang. Sudah pasti, Indonesia makin maju dan mandiri.

Ganjar Erick akan mendulang dukungan luas, meyasar segmen pemilih partai politik dan juga relawan. Dari berbagai hitungan dan pendekatan, Ganjar Erick lebih berpotensi menang ketimbang paket calon Presiden lainnya. Simulai pasangan calon secara tertutup melalui survei juga diam-diam telah dilakukan.

Hasilnya Ganjar Erick akan memenangkan Pilpres 2024. Baik 4 (empat) paslon, 3 (tiga) paslon, maupun 2 (dua). Di atas kertas Ganjar Erick sudah menang. Kemenangan telak akan diperolehnya. Kecenderungan pilihan politik swing voters dan floating mass akan mengarahkan suaranya ke Ganjar Erick, ketimbang yang lain.

Hal itu bukan tanpa pertimbangan. Karena untuk persatuan Indonesia. Terima atau tidak, marah atau tidak, posisi Ganjar Erick dinilai sangat moderat. Menjadi simbol dari keutuhan bangsa Indonesia. Perpaduan yang paripurna dan apik, bagaimana Ganjar menarik kekuatan kaum nasional.

Lalu, Erick yang amat moderat ini akan merintis dan mengukuhkan sirkel masyarakat pemilih tradisional. Dari pendekatan-pendekatan yang tidak tunggal, tidak monoton untuk mengajak rakyat bersatu dalam perjuangan politik konstruktif, rasanya Ganjar Erick lebih terterima. Rakyat akan lebih mencintai meraka.

Patut diakui, Erick masih fokus bekerja sebagai Menteri BUMN. Tidak mengambil kesempatan untuk turun ke daerah-daerah melakukan safari politik. Murni Erick mengabdi, bekerja untuk negara Indonesia tercinta. Erick memiliki peluang merangkul pemilih Islam ''tengah'', Erick juga dekat dengan para Habib.

Kalangan masyarakat kampus juga memiliki hubungan emosional dengan Erick. Belum lagi komponen penting lainnya yaitu kedekatan Erick dengan aktivis 98. Ada sejumlah nama yang cukup memiliki basis dukungan luas, pekerja politik, tokoh yang populis. Sebut saja Benny Rhamdani, Yaqut Cholil Qoumas, Bahlil Lahadalia.

Pimpinan Ormas seperti Ketum NU, KH. Yahya Cholil Staquf, Ketum PAN, Zulkifli Hasan, dan para tokoh politik lainnya. Erick Thohir telah menginspirasi orang banyak. Sosok yang murah senyum ini juga pernah berpengalaman sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), menjadi Pahlawan Devisa. Jumlah PMI yang terdiri dari 4.641.278 orang, berpotensi besar mendukung Erick. Karena Erick adalah icon PMI.


Sulit dibantah, Erick Thohir selain sebagai pengusaha atau pebisnis, ia dinilai memiliki talenta berpolitik dan modal sosial. Salah satu sahabat dekatnya Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini telah terlanjur dicintai rakyat. Rasanya semangat itu berkesesuaian dengan kecenderungan Jokowi.

Presiden Jokowi tak mau jahitan, rangkulan, dan konsolidasi demokrasi yang telah berhasil dibangunnya melalui capaian kerja yang gemilang itu terhenti. Kalau membaca arah, bahasa tubuh Jokowi mengharapkan Ganjar dan Erick Thohir melanjutkannya memimpin Indonesia tercinta.

Erick tak hanya memeluk niat menjelajahi Timur hingga Barat Indonesia. Lebih dari itu ialah ia akan mengaktualisasikan itu. Ketika menjadi pemimpin di negeri ini Erick tak mau ada ketimpangan pembangunan. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan baginya tidak ada yang namanya daerah terisolir.

Visi membangun Indonesia secara equal yang ditunjukkan Jokowi melalui paradigma pembangunan Indonesia sentris akan dilanjutkannya. Gagasan besar itu mulai bisa kita deteksi dan kita kanalisasi melalui beberapa paparan ''exposure'' yang disampaikannya. Wajahnya penuh optimisme dan harapan.

Sekedar mengingatkan jejak Erick yang pernah dilalui Erick sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, pada Pilpres 2019 tentu tidak mudah mencapainya. Erick tercatat sebagai salah satu tokoh dibalik keberhasilan Asia Games 2018, kemudian menjadi Menteri BUMN.

Sebelumnya, Erick memegang posisi sebagai Direktur ANTV, Komisaris Utama Mahaka Media, Ketua INASGOC Badan Pengelola Games. Masih banyak lagi biografi Erick Thohir, ini memberi bukti bahwa kesuksesan membutuhkan kerja keras, kemauan belajar. Mengembangkan bakat dan minat dalam diri.

Sedikitnya pengenalan terhadap sosok Erick Thohir di atas memberi pelajaran ke publik bahwa self identity pemimpin yang kita butuhkan di Indonesia untuk menjawab tantangan yang kompleks ke depan adalah seperti ini. Erick mejadi kunci, jalan keluar dalam mengurai problem kebangsaan.

Tak kalah pentingnya, yang perlu digaris bawahi dari sosok Erick Thohir adalah moralitas politiknya. Ini luar biasa. Erick mengerti betul fatsune politik. Bukan tampil sebagai politisi yang angkuh. Erick pandai menempatkan dirinya di hadapan politisi-politisi senior. Menempatkan diri sebagai pembelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun