Hasilnya Ganjar Erick akan memenangkan Pilpres 2024. Baik 4 (empat) paslon, 3 (tiga) paslon, maupun 2 (dua). Di atas kertas Ganjar Erick sudah menang. Kemenangan telak akan diperolehnya. Kecenderungan pilihan politik swing voters dan floating mass akan mengarahkan suaranya ke Ganjar Erick, ketimbang yang lain.
Hal itu bukan tanpa pertimbangan. Karena untuk persatuan Indonesia. Terima atau tidak, marah atau tidak, posisi Ganjar Erick dinilai sangat moderat. Menjadi simbol dari keutuhan bangsa Indonesia. Perpaduan yang paripurna dan apik, bagaimana Ganjar menarik kekuatan kaum nasional.
Lalu, Erick yang amat moderat ini akan merintis dan mengukuhkan sirkel masyarakat pemilih tradisional. Dari pendekatan-pendekatan yang tidak tunggal, tidak monoton untuk mengajak rakyat bersatu dalam perjuangan politik konstruktif, rasanya Ganjar Erick lebih terterima. Rakyat akan lebih mencintai meraka.
Patut diakui, Erick masih fokus bekerja sebagai Menteri BUMN. Tidak mengambil kesempatan untuk turun ke daerah-daerah melakukan safari politik. Murni Erick mengabdi, bekerja untuk negara Indonesia tercinta. Erick memiliki peluang merangkul pemilih Islam ''tengah'', Erick juga dekat dengan para Habib.
Kalangan masyarakat kampus juga memiliki hubungan emosional dengan Erick. Belum lagi komponen penting lainnya yaitu kedekatan Erick dengan aktivis 98. Ada sejumlah nama yang cukup memiliki basis dukungan luas, pekerja politik, tokoh yang populis. Sebut saja Benny Rhamdani, Yaqut Cholil Qoumas, Bahlil Lahadalia.
Pimpinan Ormas seperti Ketum NU, KH. Yahya Cholil Staquf, Ketum PAN, Zulkifli Hasan, dan para tokoh politik lainnya. Erick Thohir telah menginspirasi orang banyak. Sosok yang murah senyum ini juga pernah berpengalaman sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI), menjadi Pahlawan Devisa. Jumlah PMI yang terdiri dari 4.641.278 orang, berpotensi besar mendukung Erick. Karena Erick adalah icon PMI.
Sulit dibantah, Erick Thohir selain sebagai pengusaha atau pebisnis, ia dinilai memiliki talenta berpolitik dan modal sosial. Salah satu sahabat dekatnya Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini telah terlanjur dicintai rakyat. Rasanya semangat itu berkesesuaian dengan kecenderungan Jokowi.
Presiden Jokowi tak mau jahitan, rangkulan, dan konsolidasi demokrasi yang telah berhasil dibangunnya melalui capaian kerja yang gemilang itu terhenti. Kalau membaca arah, bahasa tubuh Jokowi mengharapkan Ganjar dan Erick Thohir melanjutkannya memimpin Indonesia tercinta.
Erick tak hanya memeluk niat menjelajahi Timur hingga Barat Indonesia. Lebih dari itu ialah ia akan mengaktualisasikan itu. Ketika menjadi pemimpin di negeri ini Erick tak mau ada ketimpangan pembangunan. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan baginya tidak ada yang namanya daerah terisolir.
Visi membangun Indonesia secara equal yang ditunjukkan Jokowi melalui paradigma pembangunan Indonesia sentris akan dilanjutkannya. Gagasan besar itu mulai bisa kita deteksi dan kita kanalisasi melalui beberapa paparan ''exposure'' yang disampaikannya. Wajahnya penuh optimisme dan harapan.
Sekedar mengingatkan jejak Erick yang pernah dilalui Erick sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-KH Ma'ruf Amin, pada Pilpres 2019 tentu tidak mudah mencapainya. Erick tercatat sebagai salah satu tokoh dibalik keberhasilan Asia Games 2018, kemudian menjadi Menteri BUMN.