TAHUN politik 2024 telah di depan mata. Para politisi tentu mulai pasang jurus. Tak mau ketinggalan kesempatan. Manuver dan loby politik dilakukan. Bahkan sampai membangun kompromi untuk mencelakakan rakyat sekalipun, mereka lakukan demi kemenangan berpolitik.
Menariknya, menyongsong tahun politik, di Maluku Utara (Malut) para politisi lokal seperti telah siaga. Pemilik korporasi mulai digandeng. Tentu tujuannya mencari pundi-pundi. Mengamankan logistik untuk kempanye dan pemenangan. Luar biasa demokrasi menjadi pentas yang ramai seperti pasar.
Eskalasi politik tersebut juga mulai dibunyikan di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar). Seperti ''motion'' politik yang dilakukan Pemilik PT. Nusa Halmahera Minerals (NHM), H. Robert Nitiyudo Wachjo. Publik pasti mengira dan menyimpulkan James Uang, Bupati Halbar telah mengambil untung. Menang banyak.
Dimana PT. NHM yang sebelumnya beroperasi di Kabupaten Halmahera Utara, kita berekspansi ke Halbar. Kabarnya NHM akan berinvestasi, mengeruk kekayaan alam Halbar dalam waktu dekat ini. Haji Robert, sapaan akrab Pemilik PT. NHM ini menghentakkan publik dengan dukungannya untuk James.
Tidak saja membuat lawan politik James Uang panas dingin, panik. Lebih dari itu, rakyat pasti bereaksi. Terlebih kaum intelektual sebagai kelas menengah yang masih punya konsen terhadap perlidungan lingkungan. Menolak tambang sudah pasti dilakukan. Tak ada tawar-menawar lagi bagi mereka.
Haji Robert sepertinya mau menjerumuskan James dalam kubangan kejatuhan politik yang menyakitkan. Pesan yang dikirimkannya ialah James telah berada dibawa bayang-bayang pemodal (NHM). James diberi modal logistik untuk berperang bermain politik uang untuk Pilkada di Halbar 2024.
Bisa dibilang blunder, kecelakaan, dan insiden yang tanpa sadar dilakukan Haji Robert. Melalui pernyataan dukungan Haji Robert terhadap James sang Bupati Halbar menandakan itulah bagian dari konsesi politik. Pola dan cara politik tukar guling kepentingan dilakukan. Rakyat kita tidak bodoh.
Pasti rakyat mengetahui ini. Negosiasi keuntungan tambang yang diharapkan bermanfaat untuk rakyat, namun rupa-rupanya lebih dominan kepentingan elit politik lokal terlihat. James Uang akan diuntungkan karena dukungan Haji Robert tentu dalam bentuk uang.
Sayangnya, rakyat seolah-olah ditempatkan sebagai objek untuk belanja suara. Ini sangat hina. Politik kita merupakan politik nilai, sumbernya dari Pancasila. Jangan dinodai dengan politik transaksional. Belum lagi sikap tegas rakyat yang akan menolak NHM masuk beroperasi di Halbar akan mengemuka.
Skema atau jurus ini membuat James kesulitan menangkis serangan lawan. Yakinlah, James akan jadi musuh bersama ''common enemy''. Politisi Partai Demokrat ini dianggap sebagai antek kapitalis. Yang sewaktu-waktu akan menerkam rakyatnya sendiri.
Seperti logika dan cara kerja kapitalis benyakan yang memperkaya dirinya. Bersifat monopoli dan rakus. Mengambil atau memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya, lalu menutup mata tidak mengambil pusing dengan kemiskinan, derita yang dihadapi rakyat.