Mohon tunggu...
Bung Amas
Bung Amas Mohon Tunggu... Jurnalis - Literasi progresif

Pegiat Literasi dan penikmat buku politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sirkulasi Kepemimpinan, Halbar Butuh Pemimpin Tegas Bukan Boneka Pemodal

13 Januari 2023   13:22 Diperbarui: 13 Januari 2023   14:10 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
James, Syukur, Irine, dan Danny (Dokpri)

Tidak memiliki kekuasaan mutlak. Lebih teknisnya ketika memimpin Kabupaten Halmahera Barat nantinya, Bupati harus punya kedekatan atau hubungan baik antara pimpinan dan pegawai, ia menerapkan pendekatan dua arah. Penghargaan terhadap pegawai, dan manajemen yang mendengarkan aspirasi bawahannya.

Bagaimana sang pemimpin itu meyakinkan rakyat, yang visioner dan mampu mengeksekusi kebijakan. Mendelivery apa yang menjadi harapan masyarakat. Sehingga demikian, rancangan demokrasi melalui prosedur demokrasi juga tak boleh dinodai dengan praktek kecurangan dan rekayasa hasil suara.

Mereka calon pemimpin harus punya komitmen menolak politik uang. Komitmen moral, bukan sekedar penandatanganan Pakta Integritas, seperti yang diinisiasi Penyelenggara Pemilu. Yang itu selama ini cenderung formal. Tapi, implementasinya tidak jalan dengan baik. Langkah awal menghentikan politik uang penting dilakukan.

Masyarakat jangan diajarkan untuk bermain politik uang. Politik tukar guling antara kekuasaan dan materi. Harus ada arah sejarah baru di Halmahera Barat yang dibingkai rapi. Masyarakat ditarik keluar dari pusaran politik pragmatisme, politik transaksional. Yang itu sangat melecehkan demokrasi.

Komposisi politik di Halmahera Barat, dimana hubungan masyarakat yang multi etnis, menjadi sangat rawan jika dibentur-benturkan dalam isu politik yang sensitif. Swing voters atau pemilih rasional juga posisinya mulai terancam. Kehadiran politisi yang bermain politik uang membuat idealisme masyarakat tergadaikan. Menyedihkan.

Dimana mereka yang memilih, atau merubah pilihannya, terpanggil untuk memilih karena ketertarikan pada ide, masih cukup banyak. Baik JU, Irine, MSM, dan Danny mereka putra putri terbaik yang dimiliki Halmahera Barat. Tentu juga mereka punya kekurangan serta kelebihan masing-masing.

Kekuatan agama, keluarga, yang ada di Halmahera Barat mesti menjadi elemen pendorong lahirnya pencapaian yang baik untuk daerah kita tercinta. Politik nilai harus dikembangkan. Buat kanal baru untuk mendidik pemilih kita agar tidak menjadi korban dan budak politik uang. Ciptakan sistem agar politik uang menjadi shifting ke politik moral.

Kerinduan masyarakat itu lahirlah pemimpin daerah yang menyatukan kita semua. Pembangunan dijatikan sebagai rute bersama seluruh elemen masyarakat Halmahera Barat kelak. Seperti inilah cita-cita kita semua. Menjadi bahu-membahu demi kemajuan bersama.

Calon pemimpin yang mampu mempertentangkan ide, bertengkar karena konsep bagaimana membangun daerah. Itu rasanya lebih produktif. Dari pada kampanye sekedar menebar fitnah dan teror. Selain itu, keakraban harus benar-benar ditunjukkan elit politik lokal. Jangan dengan kepura-puraan.

Semangat kekeluargaan yang perlu dibangun. Hindari sikap saling menuduh dan mencurigai. Energi pemerintah, termasuk politisi secara bersama untuk memacu lacu pembangunan menjadi makin terarah dan meningkat. Tak boleh masyarakat digiring ke ruang ketidakpastian dan kegamangan.

Semoga ada pemimpin Halmahera Barat yang mendesain model ekonomi baru. Yang itu manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Jangan sampai ada kebingungan di tingkat elit daerah dalam hal pembangunan. Sehingga pemerintah terjebak, dan gagal melahirkan perimbangan kekuasaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun