Mohon tunggu...
Bunga Kharisma
Bunga Kharisma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Halo, saya Bunga Kharisma Octafiana

Mahasiswi Fakultas Hukum Untag Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya Lakukan Edukasi Pengolahan Limbah Minyak Goreng Menjadi Lilin Ramah Ligkungan

14 Juli 2024   23:00 Diperbarui: 14 Juli 2024   23:02 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Surabaya, 14 Juli 2024 -- Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya melakukan kegiatan edukasi pengolahan limbah minyak goreng menjadi lilin ramah lingkungan kepada anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Podo Rejo, Desa Sajen, Mojokerto. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung dari tanggal 10 hingga 21 Juli 2024.

Limbah minyak goreng, atau yang lebih dikenal dengan minyak jelantah, merupakan salah satu jenis limbah rumah tangga yang paling umum dihasilkan. Sering kali, limbah ini tidak dikelola dengan baik dan berakhir mencemari lingkungan serta mengancam kesehatan masyarakat. Minyak jelantah mengandung senyawa berbahaya seperti polimer aromatik hidrokarbon (PAH) yang bisa menyebabkan masalah kesehatan serius jika terpapar dalam jumlah besar, termasuk kanker dan gangguan pernapasan.

Di banyak tempat, masyarakat menggunakan ulang minyak jelantah untuk keperluan memasak sekunder atau menjualnya kembali tanpa pengolahan yang tepat. Hal ini menimbulkan risiko kesehatan karena minyak jelantah yang telah dipakai berkali-kali mengandung konsentrasi senyawa beracun yang lebih tinggi. Secara ekonomis, penggunaan ulang minyak jelantah juga tidak menguntungkan karena rendahnya nilai jual dan potensi kerugian kesehatan jangka panjang yang ditimbulkannya.

Para mahasiswa UNTAG Surabaya yang melakukan KKN di Desa Sajen, khususnya Dusun Podo Rejo, menemukan bahwa pengelolaan limbah minyak jelantah di daerah tersebut belum terorganisir dengan baik. Mayoritas masyarakat setempat belum menyadari potensi bahaya limbah minyak jelantah terhadap kesehatan dan lingkungan. Survei yang dilakukan di lokasi menunjukkan bahwa masyarakat lebih memilih untuk menjual kembali minyak jelantah dengan nilai jual rendah, sekitar Rp3.000,- hingga Rp4.500,- per liter.

Menyadari urgensi dari pengelolaan limbah minyak jelantah yang lebih baik, mahasiswa UNTAG Surabaya memperkenalkan solusi inovatif: mengubah minyak jelantah bekas menjadi lilin ramah lingkungan. Konsep ini tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan tetapi juga meningkatkan nilai ekonomis dari limbah minyak jelantah. Lilin yang dihasilkan dapat digunakan sebagai produk alternatif dengan potensi pasar baik di tingkat lokal maupun lebih luas.

Proses pengolahan limbah minyak goreng menjadi lilin melibatkan beberapa langkah penting, antara lain:

  • Pengumpulan Limbah Minyak Goreng: Limbah minyak goreng dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti rumah tangga, restoran, atau pabrik makanan.
  • Pemisahan Padatan: Limbah yang terkumpul umumnya mengandung kotoran, sisa makanan, dan partikel padat lainnya. Pada tahap ini, limbah tersebut diolah untuk memisahkan padatan dan lumpur melalui proses penyaringan.
  • Reaksi Kimia: Setelah limbah minyak goreng dibersihkan, langkah selanjutnya adalah menjalankan reaksi kimia untuk mengubah minyak menjadi lilin. Proses ini melibatkan penambahan bahan kimia tertentu yang akan mengubah sifat minyak menjadi bahan lilin yang lebih padat.
  • Pencetakan dan Pembentukan Lilin: Limbah minyak goreng yang telah berubah menjadi bahan lilin dicetak dan dibentuk menjadi berbagai bentuk lilin yang diinginkan menggunakan cetakan khusus.
  • Finishing dan Pengemasan: Lilin diberikan warna, aroma, atau pewangi tambahan sesuai keinginan sebelum akhirnya dikemas.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Pada tanggal 12 Juli 2024, Sub Kelompok 1 dari Kelompok KKN R-22 melaksanakan kegiatan pelatihan pengolahan limbah minyak goreng menjadi lilin ramah lingkungan. Kegiatan ini melibatkan para anggota PKK Dusun Podo Rejo dengan prosedur pembuatan lilin yang mencakup campuran minyak, parafin, stearin, pemanasan bahan, penambahan pengharum, persiapan wadah lilin dan sumbu, serta pencetakan lilin. Kegiatan ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta. Mereka tidak hanya belajar mengenai pentingnya pengelolaan limbah minyak jelantah secara bertanggung jawab, tetapi juga mendapatkan keterampilan baru dalam memproduksi lilin ramah lingkungan yang bernilai ekonomis.

Dengan adanya kegiatan pengolahan limbah minyak jelantah menjadi lilin ramah lingkungan ini, masyarakat Dusun Podo Rejo diharapkan semakin sadar dan mampu mencegah pencemaran lingkungan akibat limbah minyak jelantah. Selain itu, mereka memperoleh kemampuan atau keahlian baru yang dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi lokal. Kolaborasi antara mahasiswa KKN, masyarakat, dan pihak terkait memperkuat kapasitas lokal dalam mengelola sumber daya secara berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi model inspiratif bagi upaya serupa di berbagai daerah lain, sehingga dapat memberikan dampak yang lebih luas dalam pengelolaan limbah dan pembangunan berkelanjutan. Dengan demikian, kegiatan edukasi pengolahan limbah minyak goreng menjadi lilin ramah lingkungan oleh mahasiswa UNTAG Surabaya di Dusun Podo Rejo bukan hanya mengatasi masalah lingkungan setempat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis dan memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun