Mohon tunggu...
bunga kambodja
bunga kambodja Mohon Tunggu... -

just another anak bangsa yang easy going..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Propaganda Negatif Terhadap Israel !?

4 Juni 2010   01:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:46 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tulisan ini merupakan tanggapan saya terhadap komentar Sahabat Inge terhadap tulisan sahabat Meddy Danial berjudul Rahasia Kamp Konsentrasi Yahudi di Jerman dan Konflik Palestina pada 2 Juni 2010 jam 13:48.

Komentar sahabat Inge yang saya tanggapi adalah yang ini:

Kutip:

**************
Palestina telah menjadi isu global. Upaya untuk membantu rakyat Palestina janganlah dinistakan sebagai tidak nasionalis, tidak empati dengan kondisi bangsa sendiri, yang berkubang kemelaratan dan kesengsaraan.
Sebagaimana kita membantu saudara kita di Aceh pasca Tsunami, masyarakat dari berbagai pelosok, akademisi, tim kesehatan dari seluruh provinsi ikut membantu Aceh.

******************

Saya pribadi tidak sependapat dengan pernyataan itu. Soal membantu yg membutuhkan, itu sah2x saja dan tergantung pribadi masing2x, termasuk masalah Israel-Palestina ini.

Saya pribadi mengkritik adanya sikap yg berlebihan dalam hal ini. Mengapa? Kalau kita semua mengaku berTuhan, maka korban itu ada pada kedua belah pihak. IT TAKES TWO TO TANGO! Lantas mengapa hanya memilih membantu salah satunya? Apakah hanya pihak Palestina yang menjadi korban?

Apakah kita tidak pernah berpikir bahwa propaganda Israel itu kejam dll adalah bagian dari sebuah strategi tertentu sama halnya dgn Islam sebagai teroris? Apakah kita tdk mencoba berpikir bahwa ada kemungkinan ini adalah sebuah provokasi utk sekali lagi memperoleh bantuan?

Tahun lalu ketika Israel membabibuta menyerang Palestina, semua mengutuk. Pertanyaannya, mengapa Israel berbuat begitu? Menurut berita Kompas, krn Hamas memprovokasi, lalu Israel membalas. Lalu kita berkata, ya tapi kan gak perlu segitu hebohnya Israel membalas. LAH! DAH TAHU ISRAEL BEJAT, MASIH JUGA DIPROVOKASI! artinya apa? ada yg sengaja kan utk mendapat simpati dunia.

lah wong MASALAH PALESTINA adalah MASALAH ANTARA HAMAS dan FATAH, dimana untuk memuluskan kekuasaannya dan mencari simpati, maka Israel diprovokasi. Itu agar kaum FATAH yg saat sebelumnya berkuasa semakin ditekan oleh rakyatnya yg dianggap gak mampu melawan Israel sehingga HAMASlah yg sekarang berkuasa.

Juga, persoalan membantu Palestina bukan hanya pada persoalan memberikan bantuan materil semata. Yang jadi pertanyaan adalah MENGAPA KITA BEGITU LANTANG dan HEROIK membela untuk MENCARI KEADILAN buat PALESTINA, sementara kita diam saja dalam MENCARI KEADILAN BAGI SAUDARA2x KITA SENDIRI?

Bagaimana dengan keadilan bagi saudara2x kita di Papua atau di tempat2x lain di Indonesia? SEBERAPA LANTANG kita menekan pemerintah utk memperhatikan mereka? APAKAH KEADILAN ITU HARUS BERPIHAK? Kalau iya benar, maka pantaskah dikatakan ADIL jika dia sudah berpihak?

Btw thanks buat artikelnya ttg teori Eugenitika


Sengaja sudah saya tebalkan isi komentar tersebut  yang saya akan tanggapi.

Sebenarnya saya sudah menanggapi komentar tersebut di bagian komentar tulisan Rahasia Kamp Konsentrasi Yahudi di Jerman dan Konflik Palestina, tapi saya akan coba jelaskan lagi pada tulisan ini.

Terus terang yang membuat saya lemas karena sedih adalah ketika membaca komentar sahabat Inge adalah pada kalimat "Apakah kita tidak pernah berpikir bahwa propaganda Israel itu kejam dll adalah bagian dari sebuah strategi tertentu sama halnya dgn Islam sebagai teroris? "

Kenapa begitu ? Saya kasihan aja pada rakyat Palestina yang sudah sekian lama menderita dibawah penjajahan Israel. Kok ya, berita-berita kekejaman Pemerintahan Israel terhadap rakyat Palestina itu hanya dianggap sebagai propaganda untuk memunculkan opini bahwa Israel itu memang kejam.

Apa sih duduk persoalan yang sebenarnya dari konflik Palestina dan Israel ?

Kelihatannya mbak Inge tidak mengetahui historis berdirinya negara Israel serta tidak mengikuti kisah pemanggilan umat yahudi dari berbagai negara disatu sisi serta pengusiran secara sistematis warga palestina dari rumahnya sendiri disisi lain tanpa memandang apakah rakyat palestina itu muslim atau kristen.

Yang saya maksud diusir dari rumah dan kampungnya adalah benar-benar dalam arti yang sesungguhnya. Bayangkan kalau itu terjadi pada kita..

Ini saya kutip ucapan Dr Huwaida Arraf, seorang tokoh wanita kristiani palestina yang merupakan Ketua Free Gaza Movement, salah satu kordinator misi kemanusiaan Freedom Flotilla ke Gaza dari sini :

"Saya mengerti, ada keterkaitan agama dengan wilayah itu, tetapi isu Palestina-Israel sama sekali bukan tentang agama. Isunya adalah tentang kebijakan yang mendiskriminasi, yang memaksa rakyat Palestina mengakui negara Yahudi di wilayah yang semula adalah wilayah Palestina. Tak ada ruang bagi warga Palestina di situ."


Jadi, isu utamanya adalah Penjajahan !

Siapa Dr Huwaida Arraf ?

Lebih lanjut, Kompas menyatakan bahwa Dr Huwaida Arraf adalah :

Ahli hukum humaniter dan aktivis hak asasi manusia yang ikut mendirikan International Solidarity Movement (ISM) itu adalah generasi pertama Palestina-Amerika yang lahir dan tumbuh di Detroit, Michigan. Menurut Huwaida, orangtuanya meninggalkan Israel ketika ia masih delapan bulan dalam kandungan ibunya.


Perjuangan Rakyat Palestina Adalah Perjuangan Bersama Antara muslim dan kristiani Palestina!

Dan ini pernyataan Dr Huwaida Arraf tentang kebersamaan rakyat Palestina baik itu kristen ataupun Islam dan tentang suaminya seorang Yahudi Amerika,  masih dari Kompas :

Huwaida memegang dua paspor, Israel dan AS. "Tetapi Israel tak bisa mewakili saya karena saya bukan Yahudi," ia mengungkapkan identitasnya yang lain, "Saya Kristen, tetapi rakyat Palestina terdiri dari Islam dan Kristen. Kami hidup bersama karena kami meyakini kesetaraan hak. Suami saya, Adam Shapiro, adalah orang Yahudi Amerika, salah satu pendiri Free Gaza Movement. Dia dilarang masuk Israel."


Perjuangan Rakyat Palestina Didukung Oleh Banyak Pihak Tanpa Melihat Agama dan Ras

Sedangkan ini Dr Huwaida Arra tentang adanya orang Yahudi juga yang mendukung perjuangan rakyat Palestina, masih dari  Kompas :

Menurut Huwaida, di dalam Free Gaza Movement juga terdapat orang Yahudi yang mendukung perjuangan rakyat Palestina, selain warga Israel yang tidak setuju kebijakan pemerintahnya, dan para aktivis kemanusiaan dan hak asasi manusia dari berbagai agama, kebangsaan, profesi, dan ideologi.

"Kami bekerja sama dengan siapa saja yang meyakini nilai-nilai universal kemanusiaan, kesetaraan hak dan kesetaraan keadilan, dengan pembelaan atas hak-hak rakyat Palestina," tegas Huwaida.


Kesimpulan

Jadi, semua bentuk usaha perjuangan rakyat Palestina adalah dalam rangka untuk mendapatkan kemerdekaan dan dikembalikannya wilayah-wilayah kediaman mereka.

Semua kejadian konflik yang terjadinya selama ini adalah bukan propaganda untuk menjelek-jelekkan Israel tetapi benar-benar konflik yang nyata dari pihak rakyat Palestina yang berusaha mendapatkan kembali wilayahnya dan pihak Israel yang berusaha tetap mempertahankannya.

Tindakan Israel yang insane merupakan propaganda negatif tentang dirinya sendiri.

Bagi saya, yang luar biasa dari masalah Palestina dan Israel adalah, kok ya hari gini masih ada penjajahan wilayah di muka bumi ini..

Walau tidak berdaya, saya hanya bisa dan akan terus berusaha menjaga ingatan saya bahwa masalah Israel dan Palestina ini adalah masalah penjajahan wilayah serta mendoakan agar rakyat Palestina, entah muslim atau kristiani, bisa mendapatkan wilayahnya kembali dan kemerdekaannya dari Israel. Amiiinnn..

Salam Kompasiana
(We don't have to be a nazi or a revisionist or a Jew-hater to be critical of Israel)

JANGAN KETINGGALAN !

Baca juga tulisan Sahabat Limantina_sihaloho berjudul "Pengungsi Palestina 1948 Masih Menyimpan Kunci Rumah Mereka"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun