Anda pernah tahu animasi sederetan kartu yang berdiri tegak tapi saling bersandar sehingga tidak terjatuh ? Lalu ketika kita ambil satu kartu, maka kartu-kartu lain nya pun akan berguguran.
Itu adalah gambaran yang mirip dengan ramainya proses pemidanaan Chandra dan Bibit sekarang ini.
Tahukah Anda kartu yang dicabut itu kartu yang mana ?
Itu adalah kartu penyangkaan terjadinya penyalahgunaan kewenangan dan penyuapan pada Chandra dan Bibit. Kartu itulah yang men-trigger terjatuhnya kartu-kartu berikutnya.
Ketidakwajaran dan keanehan dalam mencabut kartu pertama tersebut tidak difahami oleh Presiden kita karena begitu polosnya Presiden mematuhi peraturan yang berlaku. Hal itu sangat memudahkan oknum yang menyebabkan tercabutnya kartu pertama tersebut.
Sehingga, mulailah satu demi satu kartu disebelahnya dan disebelahnya dan begituseterusnya, b e r j a t u h a n ....
Berjatuhannya kartu tersebut menimbulkan situasi darurat dimana terjadi kekosongan pemimpin KPK yang tadinya 4 ternyata tinggal 2.
Situasi darurat yang mendesak itu menyebabkan kartu berikutnya harus jatuh yaitu Presiden harus menggunakan kewenangannya untuk mencari pelaksana tugas sementara pengganti 3 pimpinan KPK yang baru.
Keberuntungan menyertai cicak dan kawan-kawan, karena melalui situasi yang sulit akhirnya Presiden membentuk Tim Independen yang Alhamdulillah terdiri dari orang-orang yang tepat sehingga dapat memilih 3 orang pemimpin KPK yang tepat juga.
Jika, yang terpilih bukan orang yang tepat, maka akan ada kartu lain yang harus jatuh yaitu penghancuran KPK di dalam oleh pemimpin barunya.
Nah sekarang kartu berikutnya yang sedang dalam proses mengalami kejatuhan adalah kartu penuntutan dimana Kejaksaan akan memalkukan penuntutan.
Jika mengikuti "prestasi" kejaksaan selama ini, maka kebanyakan orang tidak percaya terhadap kejaksaan. Tidak akan mungkin terjadi "Tidak ada penuntutan karena buktinya tidak memadai".
Jadi kartu harus tetap jatuh artinya penuntutan akan terus berjalan.
Pemain game memprediksi kartu berikutnya yang mana yang akan jatuh, melihat kemungkinan apakah kartu tersebut harus dan bisa dijatuhkan oleh pemain game tersebut atau dibiarkan jatuh dengan sendirinya. Bukankah begitu ?
Tidak kah Anda bisa memprediksi kartu-kartu berikutnya yang akan berjatuhan ? Tidak kah Anda memahami proses terjatuhnya kartu-kartu yang sudah terjatuh ?
Selamat menikmati jatuhnya kartu-kartu berikutnya !
Salam Kompasiana,
PS.
- Semoga Presiden kita tidak terlalu naif.
- Silahkan baca tulisan saya lainnya tentang SBY dan korupsi, antara lain:
- Pemimpin Kita Naif ?
- Kepolisian Mengistimewakan Anggoro ?
- Duh Pemimpin Kami Yang Terhormat, Tidak Terlihat Jelas Kah Bahwa Tindakan Terhadap Chandra dan Bibit Adalah Sangat Mengada-ada ???
- Apakah Pengentasan Korupsi itu Prestasi Presiden/Pemerintah? (Tanggapan untuk Komentar Saudara PTR)
- Mekanisme Pengentasan Korupsi Sekarat! Titip Bisikan Kepada Pendukung dan Simpatisan SBY-Boediono
- (1) Antasari Azhar, Salah Satu Pemain Watak yang Kita Miliki..Bagaimana Menurut Anda?
- Apakah Penanganan Anti Korupsi Akan Melemah di 5 Tahun Kepemimpinan SBY Berikutnya ?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H