Mohon tunggu...
bunga kambodja
bunga kambodja Mohon Tunggu... -

just another anak bangsa yang easy going..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Teka-teki : Bibit Temannya Anggodo ?

4 November 2009   12:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:26 819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai akhirnya pada tahun 2007, Bibit Samad mengikuti "seleksi calon pimpinan KPK 2007-2011 dengan mengusung empat rambu pemberantasan korupsi, yaitu pemberantasan korupsi dalam bingkai hukum; tidak hanya represif, tapi juga membongkar akar masalah korupsi; urusan pemberantasan korupsi menjadi urusan semua kalangan; dan pengembalian kerugian negara." seperti bisa dibaca pada profile beliau disini.

Selain itu, Bibit Samad pernah menulis sebuah buku berjudul "Pemikiran menuju Polri yang profesional, mandiri, berwibawa, dan dicintai rakyat" yang terdata di Google Book disini. Bukunya tersebut juga menjadi referensi buku berjudul "Hukum kepolisian: profesionalisme dan reformasi Polri"

Hmmm.. jadi ternyata pensiunan yang satu ini lumayan berbeda jika dibandingkan pensiunan Polisi lainnya..

Pertanyaan berikutnya adalah mengenai masa lalunya selama 30 tahun di kepolisian. Maslaah ini kita diskusikan di butir berikutnya.


  • Ada beberapa isu yang mengemukan terkait Bibit Samad pada saat seleksi calon pimpinan KPK. Yang paling mengemuka dan mungkin paling menyebalkan dari Bibit Samad pada saat seleksi calon Pimpinan KPK 2007 adalah : kesan tersikap permisif Bibit Samad pada penerimaan pemberian dari orang lain yang kalau dilihat dari pemahaman KPK bisa dimasukkan sebagai kategori gratifikasi.
Kepala Bidang Informasi Publik ICW Adnan Topan Husodo menyatakan bahwa "Sepanjang rating yang kita lakukan. Dua calon itu perlu diwaspadai" dimana salah satu yang dimaksud adalah Bibit Samad. Silahkan baca beritanya disini.
Untuk mengetahui kenapa orang banyak pada saat itu menganggap bahwa Bibit Samad permisif terhadap gratifikasi, silahkan baca tulisan "Calon Pimpinan KPK Akui Terima Sumbangan Batubata" di Antara yang dapat dibaca disini.

Kalau kita perhatikan, ternyata kesimpulan sikap permisif Bibit Samad terhadap gratifikasi akibat dari keterusterangannya menceritakan bagaimana dia bisa mempunyai rumah dengan modal Rp. 26 juta dan sumbangan batu bata dan genteng pada saat menjadi Kapolres.

Berita lainnya yang terkait dapat dibaca di tulisan berjudul"Calon AKui Pernah Terima Sumbangan" yang dapat dibaca disini.

Apakah dia pernah menerima bentuk gratifikasi lain dengan nilai yang lebih besar selama menjadi polisi ? Mungkin saja iya, tetapi kita tidak tahu pasti. Yang jelas, harta kekayaan Bibit Samad pada saat pemilihan calon pimpinan KPK 2007 lalu "hanya" sebesar Rp. 1,8 milyar masih dibawah Antasari. Bibit Samad menyatakan bahwa "Itu kumulasi penghasilan saya dan istri saya," yang dapat dibaca disini.

Mungkin seharusnya Bibit Samad bisa jauh lebih kaya lagi jika saja misalnya dia menerima suap Rp. 117 Milyar dari cukong kayu di akhir 1990an mendekati tahun 2000 seperti bisa dibaca disini.


Pertemanan dengan Anggodo, pernahkah ?

Mungkin saja Bibit pernah punya hubungan pertemanan dulu ketika masih aktif di kepolisian. Kenapa mungkin ? Perhatikan saja rekaman KPK itu, keliatan kan bahwa memang ada hubungan antara kepolisian dengan Anggodo dan bahkan dengan kejaksaan.

Jadi kemungkinan pertemanan antara pejabat di kepolisian dg orang2 seperti anggodo itu memang besar sekali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun