Justru menurutku itu bisa menambah panjang jurang kesenjangan yang terjadi di masyarakat.
Dibandingkan dengan beberapa waktu lalu, kita ambil contoh sepuluh atau lima belas tahun lalu, biasanya orang-orang hanya bisa melihat tingkatan sosial yang lebih tinggi darinya tak seintens saat ini, dari satu perkumpulan paling ada satu atau dua orang yang memiliki kekayaan diatas rata-rata dan hal itu pun masih batas kewajaran.
Tapi saat ini, semua orang bisa melihat pencapain seseorang diluar ekspektasinya, sehingga memicu kecemasan. Celakanya, kesuksesan pada saat ini diukur oleh pencapaian di bidang ekonomi atau finansial.
Bukan berarti aku tak sepakat dengan orang-orang yang melakukan flashing di media sosial, tetapi dengan tulisan ini aku mengajak kamu semua untuk bisa membedakan mana dunia nyata dan mana dunia Maya. Dan kesuksesan seseorang itu berbeda-beda, bukan hanya soal finansial belaka.
Mari kita hidup secara bahagia, sebab bahagia itu adalah piliha. Tersenyumlah, maka dunia akan ikut tersenyum bersamamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H