Mohon tunggu...
Bung Adi Siregar
Bung Adi Siregar Mohon Tunggu... Administrasi - BAS

Founder BAS Pustaka Copywriter Independen Pecinta Film Penikmat Literasi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Populisme yang Mulai Dirisaukan

13 November 2018   13:28 Diperbarui: 13 November 2018   14:01 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang sedang dibicarakan dunia hari ini.....?

Hari ini tepat 100 tahun berkahirnya Perang Dunia Pertama. Perang yang amat besar pengaruhnya pada perjalanan dunia selanjutnya.

Salah satu dampaknya, Islam sebagai salah satu kekuatan politik dunia makin menegaskan kejatuhannya. Dan politik Barat makin menguasai dunia Islam. Geopolitik Arab berubah karena 6 Tahun sesudah Perang Dunia Pertama, Kekhalifahan Turki Ustmani bubar. Negara -Negara Arab menyatakan membebaskan diri dari pengaruh kekuasaan Turki Ustmani.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkritik sekaligus memperingatkan tentang 'bahaya' Nasionalisme dalam pidato peringatan 100 Tahun Gencatan Senjata Perang Dunia I. Pernyataan Macron ini menarik perhatian dunia. Media menjadikan ini sebagai pembicaraan utama (headline). Ada yang setuju, tentu ada yang menolak.

Menurut Macron Nasionalisme menjadi penyebab pecahnya perang dunia pertama. Perang yang telah memakan 60 juta jiwa itu telah membawa duka dan bencana bagi sejarah ummat manusia.

Emmanuel Macron memberikan peringatan keras tentang bahaya nasionalisme dan negara-negara yang menempatkan kepentingan mereka sebelum kebaikan kolektif. Ia mengingatkan pemimpin dunia tentang komitmen pada globalisame dan hubungan multilateral.

Pernyataan Macron itu tak lepas dari menguatnya populisme politik di sejumlah Negara. Termasuk Amerika dan Rusia. Kata Macron ini pertanda; Bangkitnya setan-Setan Tua yang membawa kekacauan dan kematian.

Acara yang berlangsung di Arc de Triomphe Paris itu, sebuah kuburan massal pada Perang Dunia Pertama, Macron meminta para pemimpin dunia untuk berjuang untuk perdamaian dunia. Legacy yang perlu diwariskan pada generasi selanjutnya.

Pidato Presiden Prancis itu untuk mengingatkan kebijakan politik Luar Negeri Amerika dibawah Trump: America First. Macron menegaskan: Nationalism is a betrayal of patriotism.

Pernyataan Macron itu ditujukan kepada Donald Trump, Vladimir Putin dan Pemimpin Eropa ditengah menguatnya politik populisme.

Trump dan Putin hanya diam dengan muka kaku mendengarkan pidato sekaligus kritik Macron atas politik populisme yang sedang dimainkan oleh kedua pemimpin utama dunia itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun