Apa yang sedang dibicarakan dunia hari ini.....?
Hari ini tepat 100 tahun berkahirnya Perang Dunia Pertama. Perang yang amat besar pengaruhnya pada perjalanan dunia selanjutnya.
Salah satu dampaknya, Islam sebagai salah satu kekuatan politik dunia makin menegaskan kejatuhannya. Dan politik Barat makin menguasai dunia Islam. Geopolitik Arab berubah karena 6 Tahun sesudah Perang Dunia Pertama, Kekhalifahan Turki Ustmani bubar. Negara -Negara Arab menyatakan membebaskan diri dari pengaruh kekuasaan Turki Ustmani.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengkritik sekaligus memperingatkan tentang 'bahaya' Nasionalisme dalam pidato peringatan 100 Tahun Gencatan Senjata Perang Dunia I. Pernyataan Macron ini menarik perhatian dunia. Media menjadikan ini sebagai pembicaraan utama (headline). Ada yang setuju, tentu ada yang menolak.
Menurut Macron Nasionalisme menjadi penyebab pecahnya perang dunia pertama. Perang yang telah memakan 60 juta jiwa itu telah membawa duka dan bencana bagi sejarah ummat manusia.
Emmanuel Macron memberikan peringatan keras tentang bahaya nasionalisme dan negara-negara yang menempatkan kepentingan mereka sebelum kebaikan kolektif. Ia mengingatkan pemimpin dunia tentang komitmen pada globalisame dan hubungan multilateral.
Pernyataan Macron itu tak lepas dari menguatnya populisme politik di sejumlah Negara. Termasuk Amerika dan Rusia. Kata Macron ini pertanda; Bangkitnya setan-Setan Tua yang membawa kekacauan dan kematian.
Acara yang berlangsung di Arc de Triomphe Paris itu, sebuah kuburan massal pada Perang Dunia Pertama, Macron meminta para pemimpin dunia untuk berjuang untuk perdamaian dunia. Legacy yang perlu diwariskan pada generasi selanjutnya.
Pidato Presiden Prancis itu untuk mengingatkan kebijakan politik Luar Negeri Amerika dibawah Trump: America First. Macron menegaskan: Nationalism is a betrayal of patriotism.
Pernyataan Macron itu ditujukan kepada Donald Trump, Vladimir Putin dan Pemimpin Eropa ditengah menguatnya politik populisme.
Trump dan Putin hanya diam dengan muka kaku mendengarkan pidato sekaligus kritik Macron atas politik populisme yang sedang dimainkan oleh kedua pemimpin utama dunia itu.