Mohon tunggu...
Bunga Dina Adha Amalia
Bunga Dina Adha Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa aktif Universitas Negeri Semarang Prodi Pancasila dan Kewarganegaraan. Memiliki kepribadian yang terbuka, mudah beradaptasi dan selalu bersemangat untuk belajar hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengasuh Anak Bersama Mertua: Seni Membangun Kerjasama Tanpa Konflik

22 November 2024   14:11 Diperbarui: 22 November 2024   14:25 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengasuhan anak sering kali menjadi perjalanan penuh tantangan, apalagi ketika melibatkan mertua dalam prosesnya. Di satu sisi, kehadiran mereka bisa menjadi sumber dukungan yang tak ternilai, tetapi di sisi lain, perbedaan cara pandang dan kebiasaan dapat menimbulkan ketegangan dalam keluarga. Dalam pembahasan kali ini membahas bagaimana cara membangun kerjasama yang efektif dan harmonis dengan mertua dalam mengasuh anak, serta bagaimana mengelola perbedaan yang ada agar tercipta lingkungan yang mendukung perkembangan anak tanpa timbulnya konflik. Dengan pendekatan yang tepat, kerja sama yang terjalin dapat menjadi fondasi yang kokoh untuk tumbuh kembang anak yang sehat dan bahagia. Namun, untuk mencapainya, diperlukan kesediaan untuk memahami perspektif masing-masing, serta keterampilan dalam berkomunikasi secara terbuka dan penuh rasa hormat. Tantangan terbesar sering kali terletak pada bagaimana menghargai perbedaan tanpa mengorbankan nilai dan prinsip yang diyakini bersama. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan yang jelas, saling mendengarkan, dan mencari titik temu yang mengutamakan kepentingan terbaik bagi anak. Dengan cara ini, hubungan antara orang tua, mertua, dan anak dapat berjalan dengan lebih harmonis, menciptakan lingkungan yang tidak hanya mendukung, tetapi juga memperkaya pengalaman pengasuhan bagi semua pihak yang terlibat. Dilansir dari schoolofparenting.id terdapat tips mengasuh anak bersama mertua, diantaranya:

1. Anggap Mertua juga Seperti Orangtua Sendiri

Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memandang mertua seperti orangtua sendiri, bukan sebagai orang lain. Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang belum Anda ketahui, dan jangan malu untuk mendengarkan nasihat mereka. Dengan cara ini, Anda dapat membangun kedekatan yang akan mempermudah Anda dan mertua dalam berkomunikasi dan mencapai kesepakatan terkait pola pengasuhan anak.

2. Diskusi dengan Pasangan dan juga Mertua mengenai Pola Asuh

Pengasuhan anak adalah tanggung jawab bersama yang harus dijalankan oleh ayah dan ibu. Agar proses ini berjalan dengan lancar, sangat penting bagi kedua orang tua untuk duduk bersama dan mendiskusikan pola asuh yang akan diterapkan. Diskusi ini tidak hanya mencakup aturan-aturan sehari-hari, tetapi juga nilai-nilai, harapan, dan pendekatan yang ingin dibangun dalam mendidik anak. Ketika kedua orang tua memiliki kesepakatan yang jelas dan saling mendukung satu sama lain, anak akan merasakan kestabilan dan konsistensi dalam pengasuhan mereka. Orangtua yang kompak dalam menghadapi tantangan pengasuhan dapat membentuk fondasi yang kuat untuk perkembangan kepribadian anak, sehingga anak tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, bertanggung jawab, dan memiliki sikap positif dalam menghadapi kehidupan.

3. Mengaplikasikan saran dari Mertua terkait Pola Asuh

Tidak semua pendapat mertua harus dianggap salah kok. Mertua, sebagai orang yang berpengalaman dalam pengasuhan, sering kali memiliki wawasan yang berharga. Jika saran-saran mereka masuk akal dan memberikan dampak positif, tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan dan menerapkannya. Dengan cara ini, kehidupan Anda bersama mertua akan menjadi lebih teratur, nyaman, dan harmonis.

4. Menolak secara Tegas dan Santun

Jika saran yang diberikan mertua tidak sejalan dengan prinsip Anda atau dianggap berdampak negatif, Anda berhak untuk menolaknya. Namun, penolakan tersebut harus disampaikan dengan cara yang sopan dan penuh pengertian. Jelaskan dengan alasan yang logis mengapa saran tersebut kurang sesuai dengan kondisi anak. Usahakan untuk menjelaskan dengan cara yang mudah dipahami oleh mertua. Hal penting ini perlu diingat, perasaan mertua cenderung lebih sensitif seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, pilihlah kata-kata yang hati-hati dan bijaksana saat menolak, agar perasaan mereka tidak terluka.

5. Berterima kasih kepada Orang tua dan Mertua

Apapun kondisi hubungan Anda dengan mertua, baik atau buruk, dan sejauh mana mereka terlibat dalam urusan keluarga, Anda tetap sebaiknya mengucapkan terima kasih. Hidup bersama mertua memang memiliki tantangan dan kebahagiaannya sendiri, namun penting untuk tetap bersyukur kepada mereka. Tanpa diminta, mertua sering kali dengan tulus membantu Anda dalam mengasuh dan merawat anak Anda.

Masalah dengan mertua soal pola asuh bukan hanya dialami oleh orangtua baru, tapi juga orangtua dengan anak yang sudah agak besar. Hal ini memang cukup umum, jadi jangan merasa sendirian. Untuk menghindari masalah yang terus berlarut-larut dan berkembang jadi lebih besar, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan. Dengan melakukan lima hal tadi, kita bisa menjaga hubungan tetap harmonis dan menghindari ketegangan yang tidak perlu, baik dengan mertua maupun orangtua sendiri. Ingat, komunikasi yang baik dan pengertian adalah kunci agar segala sesuatunya bisa berjalan lebih lancar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun