Mohon tunggu...
Bunga Arista Rahayu
Bunga Arista Rahayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/Universitas Mercu Buana

NIM: 42321010028_Dosen Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak_Universitas Mercu Buana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 1- Motivasi Diri dan Komunikasi Efektif

26 September 2022   20:45 Diperbarui: 27 September 2022   01:03 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama Dosen : Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

NIM : 42321010028

Nama : Bunga Arista Rahayu

Kampus : Universitas Mercu Buana

Kelas : Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

Dokpri
Dokpri

Sebelum kita memasuki materi mengenai pengolahan diri dan motivasi diri agar menjadi pribadi yang mandiri dan mampu memahami komunikasi yang efektif, ada baiknya kita mengenal lebih dulu apa itu motivasi dan apa itu komunikasi. 

Motivasi

Asal kata motivasi berasal dari bahasa Latin kata movore yang memiliki arti gerak atau dorongan untuk bergerak. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, motivasi berasal dari kata "motif" yang berarti upaya yang dapat mendorong orang untuk melakukan sesuatu. Sebenarnya ada beberapa pengertian motivasi, yaitu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Sedangkan dalam dunia psikologi, motivasi adalah proses internal dalam diri manusia yang mengarahkan terciptanya perilaku yang bertujuan.  Ada beberapa pengertian motivasi menurut para ahli, salah satunya dari Weiner, menurutnya motivasi adalah kondisi internal yang membangkitkan kita untuk bertindak, mendorong kita mencapai tujuan tertentu, dan membuat kita tetap tertarik dalam kegiatan tertentu. 

Motivasi terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri kita, misalkan kita sebagai mahasiswa mempelajari hal-hal baru agar memiliki lebih banyak pengalaman. Kemudian yang kedua yaitu motivasi ekstrinsik, merupakan motivasi yang berasal dari luar diri kita, misalkan mempelajari hal baru karena tuntutan pekerjaan. 

Komunikasi

Sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendirian, tentunya manusia memerlukan komunikasi. Kata komunikasi ini berasal dari bahasa Latin yaitu communicatus yang mempunyai arti berbagi atau tujuan untuk mencapai kebersamaan. Kemudian kata communicatus tersebut diterjemahkan ke dalam berbagi bahasa, termasuk Bahasa Indonesia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan antara dua orang atau lebih.

Komunikasi dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya :

Berdasarkan cara penyampaiannya terdapat komunikasi lisan atau komunikasi verbal dapat berupa mengobrol langsung maupun melalui perantara telephone, dan komunikasi non verbal atau komunikasi tertulis yang dilakukan melalui media tulis misalnya surat menyurat. Berdasarkan maksud dan tujuannya yaitu pidato, saran atau kritikan, perintah, ceramah, dan wawancara. Berdasarkan ruang lingkupnya terdapat, komunikasi internal yaitu komunikasi yang hanya dilakukan di dalam ruang lingkup yang terbatas misalkan antar anggota kelompok, dan komunikasi eksternal yaitu kebalikan dari komunikasi internal, komunikasi ini merupakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang maupun sekeloompok terhadap publik.

Dari penjelasan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pengertian motivasi merupakan sikap dorongan yang muncul baik secara sadar maupun tidak sadar yang mempengaruhi individu untuk melakukan sebuah atau berbagai tindakan agar dapat mencapai tujuan individu tersebut. Dan pengertian komunikasi adalah proses pemindahan informasi atau pesan dari sang komunikator kepada penerima atau komunikan. Komunikan dapat berupa seseorang atau sekelompok. Dalam belajar, tentunya kita harus dapat memahami, menggali potensi diri dan mampu menerapkan berpikir positif serta juga berkomunikasi yang efektif. Dengan itu, dalam artikel ini saya akan menjelaskan mengenai teori motivasi dari berbagai tokoh, serta komunikasi yang efektif menurut Martin Buber.

Dokpri
Dokpri
  • What : Apa Saja Teori yang Disampaikan Oleh Para Tokoh?


Teori ERG (Existence, Relatedness, dan Growth) oleh Clayton Paul Alderfer

Dalam teori ini, Clayton mengklafisikasikan kebutuhan menjadi 3 tingkatan, yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan keberadaan yaitu existence, keberadaan yaitu relatedness, dan yang terakhir yaitu kebutuhan manusia akan pertumbuhan atau growth. Pada kelompok existence ini memiliki keterkaitan dengan penyediaan kebutuhan adanya atau keberadaan bahan baku. Pada kelompok kedua yaitu relatedness merupakan tekad yang dimiliki manusia untuk bisa mempertahankan hubungan yang penting dengan manusia yang lainnya. Pada kelompok ini, manusia ingin dipuaskan dengan melakukan interaksi dengan orang lain. Kemudian yang terakhir yaitu  growth, pada kelompok ini manusia memiliki tekad intrinsik untuk pengembangan pribadinya. Ketiga kebutuhan tersebut bisa berjalan secara bersamaan, namun bisa juga seseorang melakukan atau bekerja pada kelompok yang terakhir yaitu tingkat growth walaupun kebutuhan pertama dan kedua yaitu existenxe dan relatedness masih belum terpuaskan atau belum diselesaikan. 

Teori milik Clayton ini juga melibatkan dimensi halangan - kemunduran (frustration - regession), yang menyatakan bahwa tekad seseorang akan lebih menggebu-gebu untuk meningkatkan kepuasannya ke tingkat yang lebih rendah, jika tingkat kebutuhan yang peringkatnya lebih tinggi itu terhalang. Misalkan, ada seorang mahasiswa yang memiliki kemampuan sosialisasi yang rendah, maka ia akan lebih menginginkan untuk mendapatkan kondisi meja belajar yang lebih baik atau ingin mendapatkan uang saku yang lebih banyak dari orang tuanya. Maka, halangan atau frustation  itu dapat mengarahkannya pada kemunduran atau  regression kepada yang lebih rendah lagi. Teori ERG dari Clayton ini menyatakan bahwa manusia yang kebutuhan pada tingkat rendahnya telah terpuaskan, mereka akan mengarah pada keinginan untuk memuaskan lagi kebutuhan dengan peringkat yang lebih tinggi. 

Teori ERG ini menunjukkan bentuk tingkatan kebutuhan secara lebih kuat, serta bersifat lebih konsisten dengan adanya pengetahuan tentang perbedaan pribadi yang ada di antara manusia.

Teori Two - Factors (Dua Faktor) oleh Frederick Herzberg

Teori ini juga bisa disebut sebagai motivation - hygiene theory (teori motivasi - kebersihan). Frederick yakin bahwa suatu hubungan dari individu untuk  bekerja itu sangat bersifat mendasar dan juga bahwa sikap atau attitude seseorang kepada pekerjaannya dapat sangat menentukan antara keberhasilan atau kegagalan yang akan diperoleh seseorang tersebut. Ia meneliti dari pertanyaan"Apa yang diinginkan seseorang dari pekerjaannya?". Kemudian jawaban dari pertanyaan tersebut dibagi-bagi dan dipisahkan. Kesimpulan jawaban yang ia dapatkan adalah bahwa ada perbedaan yang sangat jelas dari seseorang yang merasa melakukan pekerjaannya dengan baik atau sudah puas dengan pekerjaannya dan dengan seseorang yang merasa melakukann pekerjaanya dengan buruk. 

Orang yang merasa buruk dalam pekerjaannya cenderung mengaitkan faktor-faktor intrinsik seperti tanggung jawab, prestasi, dan pekerjaan itu sendiri dengan dirinya sendiri. Sedangkan, orang yang sudah merasa puas atau sudah melakukan pekerjaanya dengan baik cenderung menyebutkan faktor - faktor ekstrinsik misalkan seperti upah yang didapat, kebijakan perusahaan, dan juga kondisi dari perusahaan. Menurut Frederick, dari temuannya itu ia menemukan bahwa adanya skala ganda atau dual continuum yaitu lawan kata dari kepuasan atau satisfaction adalah tidak ada kepuasan atau no satisfactiondan juga lawan dari ketidakpuasan atau dissatisfaction adalah tidak ada ketidakpuasan atau no dissatisfaction.

Frederick Herzberg menyebut kondisi di sekitar pekerjaan yaitu kualitas pengawasan, upah kerja, kebijakan organisasi, kondisi fisik dari tempat kerja, hubungan atau relasi dengan orang yang lain, dan juga keamanan kerja sebagai hygiene factors. Ia memberikan saran, jika suatu organisasi ingin memberikan motivasi orang di dalamnya dalam bidang pekerjaan lebih baik menekankan faktor - faktor yang memiliki kaitan dengan pekerjaan itu juga misalnya seperti, peluang untuk kenaikkan pangkat, pertumbuhan pribadi, mendapatkan pengakuan, dan pencapaian atau reward untuk prestasinya. Karena dengan memberikan hal - hal tersebut, maka para orang yang bekerja di dalamnya merasa mendapatkan imbalan secara intrinsik.

Teori Hierarki Kebutuhan Maslow oleh Abraham Maslow

Teori yang dicetuskan oleh seorang psikolog sekaligus juga teoritikus dari Amerika atau yang lebih akrab dikenal sebagai "Teori Maslow" ini merupakan sebuah teori yang beranggapan bahwa motivasi seorang individu untuk melakukan suatu kegiatan terbentuk karena adanya keinginan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Teori ini memang sekilas bisa dibilang agak mirip dengan teori ERG (Existence, Relatedness, and Growth) dari Clayton. 

Awal mula dari teori ini, berawa; dari pengamatan Abraham Maslow terhadap perlaku dari seekor monyet. Dari pengamatannya terhadap monyet itu, ia mendapatkan sebuah kesimpulan bahwa ada kebutuhan yang akan lebih utama untuk dicapai oleh seorang individu dibandingkan dengan kebutuhan yang lainnya. Misalkan, seseorang yang memiliki 2 pilihan antara membeli makanan atau membeli pakaian, maka ia akan lebih memilih untuk membeli makanan terlebih dahulu karena makanan dapat memenuhi kebutuhannya untuk bertahan hidup. Jika dilihat dari contoh tersebut maka, dapat disimpulkan bahwa seorang individu akan melanjutkan ke tingkat selanjutnya apabila sudah bisa memenuhi kebutuhannya pada tingkat sebelumnya. Maslow juga berpendapat bahwa untuk mencapai tingkat kebutuhan yang selanjutnya, seorang individu bisa menggunakan kuasa motivasi yang terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yakni menggunakan deficiency growth atau jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia yaitu motivasi kekurangan merupakan usaha yang dilakukan oleh seorang individu untuk memenuhi kekurangan mereka, dan yang ke dua adalah motivation growth yang jika diartikan ke dalam Bahasa Indonesia sama dengan motivasi perkembangan merupakan sebuah motivasi yang bisa berguna untuk menambah semangat seorang individu untuk bisa meraih atau mencapai keinginan dan tujuan mereka.

Di dalam teori hierarki kebutuhan ini, Abraham Maslow menyatakan bahwa sebagai seorang individu kita diharuskan untuk memenuhi kebutuhan yang dimana kebutuhan tersebut harus dipenuhi dari tingkatan yang paling dasar. Kebutuhan tersebut memiliki 5 (lima) tingkatan, yang pertama yaitu :

  • Pertama (1), kebutuhan dasar atau fisiologi. Pada kebutuhan yang pertama ini memiliki hubungan atau relasi dengan kebutuhan tubuh dari tiap individu, yaitu kebutuhan biologis atau pun fisik. Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan mendasar manusia untuk melanjutkan hidup dan melangkah ke tingkat kebutuhan yang selanjutnya, contoh kebutuhan fisiologis yaitu kebutuhan manusia akan oksigen, air, makanan, tidur, dan lain sebagainya. Bila salah satu saja dari kebutuhan fisiologi ini tidak dapat terpenuhi, maka proses untuk memenuhi ke tingkat yang selanjutnya akan terganggu.
  • Kedua (2), kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan pada tingkat dasar yang ke dua ini melingkupi atau meliputi rasa aman baik secara fisik mapun rasa aman secara emosional. Kebutuhan tingkat ini lebih banyak pada rentang usia anak-anak (usia di bawah 18 tahun, menurut UU Republik Indonesia). Hal ini terjadi dikarenakan tingkat kewaspadaan mereka yang masih rendah, sehingga sangat membutuhkan pengawasan dan pendampingan dari orang yang lebih tua. Contohnya yaitu kebutuhan rasa aman dari ancaman penyakit, tindak kriminalitas, dari bahaya bencana alam, dan lain sebagainya.
  • Ketiga (3), kebutuhan sosial (rasa cinta, kasih sayang, dan hak kepemilikan). Pada tingkat kebutuhan yang ke tiga ini, Abraham Maslow berpendapat bahwa alasan mengapa seorang individu itu mencari cinta karena didasari oleh rasa kesepian, depreso, lesendoroam, stress, dan juga rasa cemas yang berlebih. Pada dasarnya rasa cinta yang dimiliki seorang individu ada dua (2) jenis, yaitu D-Love atau Deficiency Love yaitu seorang individu yang merasakan cinta karena kekurangan dan B-love atau Being Love yaitu suatu bentuk pengukuran dari seorang individu tanpa memiliki niat agar bisa memanfaatkan individu yang dicintainya, atau lebih mudah kita sebut sebagai cinta yang tulus. Kebutuhan pada tingkat ini juga dapat diraih apabila seorang individu sudah memenuhi tingkatan yang sebelumnya.
  • Keempat (4), kebutuhan mendapatkan penghargaan. Pada kebutuhan tingkat ke-empat ini, penghargaan yang dimaksud dapat berupa piala, hadiah, bahkan juga harga diri. Kebutuhan ini adalah mengenai pangkat, gelar, dan juga profesi karen jika kebutuhan pada tingkat ini sudah terpenuhi maka bisa saja timbul rasa ingin mendapatkan penghormatan, dan mendapat kepercayaan dari orang lain. Serta, jika kebutuhan tingkat ini terpenuhi, maka rasa percaya diri dari indovodu tersebut akan melambung dengan pesat. Namun, jika kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi maka dapat memunculkan dampak yang sangat serius, misalnya seperti depresi, rasa cemas, stress, dan lain sebagainya. Terdapat dua (2) bentuk harga diri, yang pertama yaitu bentuk menghargai diri sendiri merupakan adanya rasa percaya terhadap diri sendiri, dapat menjadi pribadi yang mandiri, dan juga kompetensi yang mumpuni.Berikutnya, yang kedua adalah bentuk penghargaan dari orang lain, misalnya mendapatkan gelar, apresiasi, pujian, kenaikkan jabatan, dan lain sebagainya.
  • Kelima (5), kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri. Kebutuhan yang berada pada tingkat tertinggi ini, bisa tercapai apabila individu sudah berhasil memenuhi ke - empat kebutuhan yang sebelumnya. Aktualisasi diri merupakan kebutuhan seorang individu dalam menggunakan, kemudian mengembangkan, dan memanfaatkan potensi ,bakat yang ada pada diri masing-masing individu tersebut untuk mewujudkan pribadi yang diinginkannya. Hal ini memiliki peran sebagai kebutuhan untuk memutuskan keinginan seorang individu. Untuk dapat memenuhi kebutuhan ini, seorang individu membutuhkan banyak dukungan yang cukup dari berbagai pihak. Berikut merupakan gambaran dari Abraham Maslow mengenai aktualisasi diri, yang pertama adalah acceptance and realism yaitu menerima semua kenyataan yang terjadi serta memahami diri sendiri, orang lain, maupun lingkungannya. Yang kedua adalh problem centering yaitu memiliki pribadi yang suka menolong, dapat memecahkan masalah, bertanggung jawab, dan lebih mengutamakan etika sosial. Yang ketiga adalah spontaneity, bisa bertindak spontan dan mudah beradaptasi dalam kondisi itu. Yang ke empat adalah autonomy and solitude, memiliki tingkat kebebasan dan privasi yang sangat tinggi. Yang kelima adalah continued freshness of appreciation, memandang dunia dengan rasa syukur dan mudan menjadikan tiap kejadian dalam hidupnya menjadi inspirasi dan sumber kebahagiaan. Yang terakhir adalah peak experience, seseorang yang berhasil mencapai aktualisasi diri dan memandang semua hal dengan positif.

Teori Kebutuhan Oleh David McClelland

Teori kebutuhan yang dikembangkan oleh David McClelland ini memfokuskan pada tiga (3) kebutuhan, yakni:

  • Need of achievement (nAch) : Dorongan untuk dapat menjadi lebih unggul, dapat mencapai berbagai standar, dan juga berjuang agar berhasil. Pada kebutuhan bagian pertama ini, para individu berjuang untuk mendapat pencapaian pribadi dibandingkan dengan imbalan atas keberhasilannya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh McClelland, ia menemukan bahwa seseorang yang prestasi pencapaiannya lebih tinggi membedakan dirinya dengan orang lain. Peluang mereka dalam memperoleh keberhasilan akan lebih baik apabila mereka memandang sebuah peluang dengan keberhasilan 50 - 50. Karena mereka menyukai tantangan, maka mereka tidak tertarik dengan peluang keberhasilan yang sangat tinggi.
  • Need of Power (nPow) : Kebutuhan untuk membuat orang yang bertindak sesuai dengan yang kita ingin. Biasanya mereka menyukai "jabatan" atau suatu "hal yang bertanggung jawab". Mereka lebih cenderung memperhatikan gengsi dan mendapat pengaruh atas individu lainnya dibanding dengan kinerja yang efektif karena mereka memiliki upaya untuk memengaruhi atau mengendalikan orang lain.
  • Need of affiliation (nAff) : Sebuah keinginan untuk memiliki relasi yang bersahabat dan juga intim dengan orang yang lainnya. Orang yang memiliki motif Affiliation atau pertalian atau hubungan atau relasi yang tinggi, merupakan kebalikan dari mereka yang memiliki motif power yang tinggi karena mereka lebih menginginkan hubungan yang saling terikat dan kurang menyukai situasi yang kompetitif. 

Dokpri
Dokpri

Teori Komunikasi yang Efektif dari Martin Buber

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Martin Buber merupakan seseorang yang memiliki peran besar dalam bidang filsafat dan teologis. Ia merupakan seorang warga yang lahir di Wina, Autria pada tanggal 8 Februari 1878. Ia sudah diberikan berbagai macam buku milik tokoh - tokoh hebat Jerman oleh kakeknya seorang pengusaha dan sarjana rabbi terkenal dari Ibrani yaitu Solomon Buber dan neneknya yaitu Adelia. Martin Buber meneliti mengenai hubungan atau relasi komunikasi yang dilakukan oleh manusia, ia menuangkan penelitian dialogisnya itu ke dalam sebuah buku yang berjudul “Ich und Du” atau “I - Thou” atau “Aku dan Engkau” Yang diterbitkan pada tahub 1923.

Menurut Buber, pada dasarnya manusia hidup di dalam sebuah hubungan atau relasi, dimana ada timbal balik antar manusia dan juga sekitarnya. Pemikiran Martin Buber ditekankan pada fusion atau penyatuan, yaitu manusia yang bertemu harus hidup saling menyatu an melebur agar tercipta hubungan yang baik antara manusia dengan makhluk di sekitarnya. Kemudian teori Buber mengenai relasi manusia dengan sekitarnya dibagi menjadi 2, yang pertama adalah I - It atau Ich - Es atau Aku dan Itu. Relasi atau hubungan I - It merupakan hubungan manusia dengan benda yang berada di sekitarnya, Pada hubungan ini, manusia mempunyai kebebasan dan atau kekuasaan penuh untuk dapat mengatur benda-benda yang ada di sekelilingnya. Namun relasi ini tidak dapat dipakai oleh sesama manusia, karena tidak adanya timbal balik dalam hubungan ini. Jika manusia memakai hubungan ini, maka akan tercipta sikap kebiasaan mengatur manusia atau individu yang lainnya. 

Kemudian yang kedua yaitu I - Thou atau Ich - Du atau Aku dan Engkau. Di dalam rlasi yang ke dua ini, manusia merupakan makhluk sosial dan bukan makhluk asing yang tidak membutuhkan dan atau menginginkan hubungan timbal balik dari manusia yang lainnya. Di dalam hubungan ini juga terdapat relasi Eternal Thou, yaitu relasi yang memiliki keterkaitan paling kuat. Eternal Thou merupakan hubungan atau relasi yang terjadi antara manusia dengan Tuhan. Baik relasi I-Thou maupun relasi Eternal Thou, keduanya sama-sama memiliki sifat spontan, yaitu terjadi begitu saja tanpa perlu membuat rencana untuk melakukannya.

Dokpri
Dokpri

Teori Komunikasi Lasswell

Teori komunikasi yang dikemukakan oleh Lasswell merupakan komunikasi yang memiliki sifat linear atau satu arah. Konsep dari teori ini yaitu Who (siapa) memiliki kedudukan menjadi komunikator untuk memulai komunikasi, baik itu secara kelompok maupun individu. Yang kedua adalah Says What (berbicara apa) yaitu hal atau topik yang akan dibicarakan oleh komunikator. Ketiga yaitu, In Which Channel (dengan media apa) merupakan media apa yang akan kita gunakan bisa secara langsung maupun tidak. Keempat yaitu To Whom (kepada siapa) yaitu tujuan disampaikannya informasi dari komunikator. Yang terakhir yaitu With What Effect (dampak yang ditimbulkan) merupakan perubahan yang terjadi pada komunikan atau penerima informasi tersebut seperti bertambahnya pengetahuan, perubahan pemikiran atau pendapat. Contoh dari teori Komunikasi Lasswell yang bersifat atau memiliki karakteristik linear atau satu arah yaitu konten pembelajaran yang tersedia di aplikasi youtube atau ruang guru, dimana komunikasi yang terjadi merupakan komunikasi satu arah. 

  • Why : Mengapa Kita Perlu Memahami, Menggali Potensi Diri dan Mampu Menerapkan Berpikir Positif Serta Juga Berkomunikasi  Efektif?

Di dalam kehidupan sehari - hari kita, tentu perlu untuk menggali potensi diri kita. Misalkan kita menyukai seni lukis dan kita memiliki potensi dalam bidang tersebut, maka kita perlu menggalinya agar kemampuan yang kita punya lebih terasah dan akan lebih berguna di kemudian hari nanti. Sebagai calon sarjana misalnya, pada saat lulus pastinya skill yang kita punya akan sangat berguna untuk kita pakai di dunia kerja nantinya.

  • How : Bagaimana Cara Menjadi Pribadi yang Mandiri dan Mampu Menerapkan Komunikasi Efektif?

Untuk menjadi pribadi yang mandiri, sesuai dengan teori yang sudah disebutkan di atas tersebut, kkita harus memberikan motivasi terlebih dahulu kepada diri kita untuk mencapai suatu tujuan yaitu menjadi pribadi yang mandiri dan mampu berkomunikasi efektif. Sebagai calon sarjana, tentu komunikasi merupakan hal yang sangat penting karena di dalam pembelajaran, maupun dalam dunia kerja nannti pasti komunikasi harus dijalankan. Hidup kita tidak bisa didpisahkan dengan komunnikasi.

Sumber :

Modul III dan IV Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB

https://www.gramedia.com/literasi/teori-kebutuhan-maslow/

https://jodenmot.wordpress.com/2013/01/12/motivasi-guru-teori-kebutuhan-mcclelland/

https://www.gramedia.com/literasi/komunikasi-adalah/

http://repository.seabs.ac.id/bitstream/handle/123456789/32/4.%20Pancha%20Yahya%20Martin%20Buber.pdf?sequence=3&isAllowed=y

https://jodenmot.wordpress.com/2013/01/12/motivasi-guru-teori-erg/

https://www.gramedia.com/literasi/teori-kebutuhan-maslow/

https://hot.liputan6.com/read/4681419/pengertian-motivasi-menurut-para-ahli-dan-jenis-jenisnya-yang-perlu-dikenali

http://repository.um-surabaya.ac.id/1297/3/BAB_II.pdf

https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/lantanida/article/view/1881/1402

https://www.kompas.com/skola/read/2021/12/10/143000369/model-komunikasi-lasswell-konsep-dan-karakteristiknya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun