Teori Komunikasi yang Efektif dari Martin Buber
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa Martin Buber merupakan seseorang yang memiliki peran besar dalam bidang filsafat dan teologis. Ia merupakan seorang warga yang lahir di Wina, Autria pada tanggal 8 Februari 1878. Ia sudah diberikan berbagai macam buku milik tokoh - tokoh hebat Jerman oleh kakeknya seorang pengusaha dan sarjana rabbi terkenal dari Ibrani yaitu Solomon Buber dan neneknya yaitu Adelia. Martin Buber meneliti mengenai hubungan atau relasi komunikasi yang dilakukan oleh manusia, ia menuangkan penelitian dialogisnya itu ke dalam sebuah buku yang berjudul “Ich und Du” atau “I - Thou” atau “Aku dan Engkau” Yang diterbitkan pada tahub 1923.
Menurut Buber, pada dasarnya manusia hidup di dalam sebuah hubungan atau relasi, dimana ada timbal balik antar manusia dan juga sekitarnya. Pemikiran Martin Buber ditekankan pada fusion atau penyatuan, yaitu manusia yang bertemu harus hidup saling menyatu an melebur agar tercipta hubungan yang baik antara manusia dengan makhluk di sekitarnya. Kemudian teori Buber mengenai relasi manusia dengan sekitarnya dibagi menjadi 2, yang pertama adalah I - It atau Ich - Es atau Aku dan Itu. Relasi atau hubungan I - It merupakan hubungan manusia dengan benda yang berada di sekitarnya, Pada hubungan ini, manusia mempunyai kebebasan dan atau kekuasaan penuh untuk dapat mengatur benda-benda yang ada di sekelilingnya. Namun relasi ini tidak dapat dipakai oleh sesama manusia, karena tidak adanya timbal balik dalam hubungan ini. Jika manusia memakai hubungan ini, maka akan tercipta sikap kebiasaan mengatur manusia atau individu yang lainnya.
Kemudian yang kedua yaitu I - Thou atau Ich - Du atau Aku dan Engkau. Di dalam rlasi yang ke dua ini, manusia merupakan makhluk sosial dan bukan makhluk asing yang tidak membutuhkan dan atau menginginkan hubungan timbal balik dari manusia yang lainnya. Di dalam hubungan ini juga terdapat relasi Eternal Thou, yaitu relasi yang memiliki keterkaitan paling kuat. Eternal Thou merupakan hubungan atau relasi yang terjadi antara manusia dengan Tuhan. Baik relasi I-Thou maupun relasi Eternal Thou, keduanya sama-sama memiliki sifat spontan, yaitu terjadi begitu saja tanpa perlu membuat rencana untuk melakukannya.
Teori Komunikasi Lasswell
Teori komunikasi yang dikemukakan oleh Lasswell merupakan komunikasi yang memiliki sifat linear atau satu arah. Konsep dari teori ini yaitu Who (siapa) memiliki kedudukan menjadi komunikator untuk memulai komunikasi, baik itu secara kelompok maupun individu. Yang kedua adalah Says What (berbicara apa) yaitu hal atau topik yang akan dibicarakan oleh komunikator. Ketiga yaitu, In Which Channel (dengan media apa) merupakan media apa yang akan kita gunakan bisa secara langsung maupun tidak. Keempat yaitu To Whom (kepada siapa) yaitu tujuan disampaikannya informasi dari komunikator. Yang terakhir yaitu With What Effect (dampak yang ditimbulkan) merupakan perubahan yang terjadi pada komunikan atau penerima informasi tersebut seperti bertambahnya pengetahuan, perubahan pemikiran atau pendapat. Contoh dari teori Komunikasi Lasswell yang bersifat atau memiliki karakteristik linear atau satu arah yaitu konten pembelajaran yang tersedia di aplikasi youtube atau ruang guru, dimana komunikasi yang terjadi merupakan komunikasi satu arah.
- Why : Mengapa Kita Perlu Memahami, Menggali Potensi Diri dan Mampu Menerapkan Berpikir Positif Serta Juga Berkomunikasi Efektif?
Di dalam kehidupan sehari - hari kita, tentu perlu untuk menggali potensi diri kita. Misalkan kita menyukai seni lukis dan kita memiliki potensi dalam bidang tersebut, maka kita perlu menggalinya agar kemampuan yang kita punya lebih terasah dan akan lebih berguna di kemudian hari nanti. Sebagai calon sarjana misalnya, pada saat lulus pastinya skill yang kita punya akan sangat berguna untuk kita pakai di dunia kerja nantinya.
- How : Bagaimana Cara Menjadi Pribadi yang Mandiri dan Mampu Menerapkan Komunikasi Efektif?
Untuk menjadi pribadi yang mandiri, sesuai dengan teori yang sudah disebutkan di atas tersebut, kkita harus memberikan motivasi terlebih dahulu kepada diri kita untuk mencapai suatu tujuan yaitu menjadi pribadi yang mandiri dan mampu berkomunikasi efektif. Sebagai calon sarjana, tentu komunikasi merupakan hal yang sangat penting karena di dalam pembelajaran, maupun dalam dunia kerja nannti pasti komunikasi harus dijalankan. Hidup kita tidak bisa didpisahkan dengan komunnikasi.
Sumber :