Mohon tunggu...
Bunga Aprilia
Bunga Aprilia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Sosiologi dan Antropologi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Kesuksesan Hasil Karya EcoPrint di Desa Karanganom, Klaten

25 Juli 2024   12:13 Diperbarui: 25 Juli 2024   12:17 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

                     

Sumber Pribadi 
Sumber Pribadi 

                   

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

                  

Sumber Pribadi
Sumber Pribadi

Klaten, 2024. Eco print adalah teknik pencetakan tekstil yang menggunakan bahan alami seperti daun, bunga, dan ranting untuk menciptakan pola pada kain. Proses ini melibatkan menempatkan bahan-bahan alami tersebut di atas kain, kemudian menggulung atau melipat kain dengan ketat, dan merebus atau mengukusnya untuk mentransfer warna dan bentuk alami dari bahan-bahan tersebut ke kain. Teknik eco print ini ramah lingkungan karena tidak memerlukan pewarna sintetis atau bahan kimia berbahaya, dan menghasilkan pola yang unik dan alami.

Eco print di Desa Karanganom sudah lama berkembang di masyarakat. Petugas yang memproduksi Eco Print yaitu ibu-ibu PKK yang aktif di Desa Karanganom. Tidak hanya sebagai pelatihan keterampilan saja. Namun Eco Print menjadi sebuah alternatif lain untuk masyarakat mengembangkan ekonomi desa melalui UMKM Eco Print. Hasil karya yang di dapatkan dari Eco Print di bentuk menjadi beberapa hasil karya yang memiliki nilai tinggi dan kualitas.

Hasil karya yang di hasilkan berupa Baju Kemeja, Daster, outer, tas, topi, dan sepatu. Tidak hanya sebagai hasil karya saja pembuatan eco print tetapi ada faktor kecintaan dan kelestarian lingkungan. Hal ini memicu adanya peningkatan kesadaran akan pentingnya pelestarian lingkungan, teknik eco print semakin populer di kalangan pengrajin tekstil dan pecinta seni.

proses Pembuatan Eco Print

Proses pembuatan eco print dimulai dengan memilih bahan-bahan alami yang akan digunakan sebagai pola. Daun-daun dengan bentuk dan tekstur yang menarik sering kali menjadi pilihan utama. Bahan-bahan tersebut kemudian ditempatkan di atas kain yang telah dibasahi dengan campuran air dan cuka untuk membantu transfer warna. Kain yang telah dilapisi bahan alami kemudian digulung dengan ketat dan diikat agar bahan-bahan tersebut tetap di tempat.

Langkah berikutnya adalah proses pengukusan atau perebusan. Gulungan kain direbus dalam air mendidih atau dikukus selama beberapa jam. Panas dan uap membantu memindahkan warna dan bentuk alami dari daun atau bunga ke kain. Setelah proses pengukusan selesai, kain didiamkan hingga dingin sebelum gulungan dibuka. Hasil akhirnya adalah kain dengan pola-pola unik yang terbentuk dari bahan-bahan alami tersebut.

keunikan dan Keindahan Eco Print

Setiap karya eco print memiliki keunikan tersendiri, karena hasil akhirnya sangat bergantung pada jenis bahan alami yang digunakan, teknik penggulungan, serta durasi dan suhu pengukusan. Tidak ada dua kain eco print yang identik, membuat setiap produk menjadi karya seni yang istimewa. Motif-motif yang dihasilkan sering kali mencerminkan keindahan alam dengan detail yang halus dan warna-warna yang lembut.

manfaat Eco Print untuk Lingkungan

Salah satu keunggulan utama dari eco print adalah dampaknya yang minim terhadap lingkungan. Teknik ini tidak memerlukan pewarna sintetis atau bahan kimia berbahaya yang sering digunakan dalam industri tekstil konvensional. Selain itu, eco print memanfaatkan bahan-bahan alami yang sering kali merupakan sisa-sisa dari tumbuhan, sehingga mengurangi limbah organik. Dengan menggunakan teknik eco print, para pengrajin tekstil dapat menciptakan produk yang indah sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

pemasaran dan Penjualan Online

Keberhasilan eco print di Karanganom semakin terlihat ketika produk-produk mereka mulai dikenal di luar desa. Dengan bantuan teknologi dan media sosial, para pengrajin mulai memasarkan produk mereka secara online. Platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Instagram menjadi sarana efektif untuk menjangkau konsumen yang lebih luas. Mereka juga bekerja sama dengan beberapa influencer dan blogger untuk mempromosikan produk eco print Karanganom.

Penjualan online ini tidak hanya meningkatkan pendapatan para pengrajin, tetapi juga membawa nama Desa Karanganom ke kancah nasional dan internasional. Produk eco print dari Karanganom kini diminati oleh konsumen dari berbagai kota di Indonesia bahkan mancanegara. Eco print telah menjadi identitas baru bagi Desa Karanganom, menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan kerja keras, tradisi lokal dapat dikembangkan menjadi produk yang bernilai tinggi dan berkelanjutan.

kesimpulan

Desa Karanganom telah membuktikan bahwa inovasi dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dapat membawa kesuksesan ekonomi dan sosial. Melalui eco print, desa ini telah mengukir prestasi dengan merambah pasar online dan mendapatkan pengakuan luas. Kesuksesan ini menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk mengembangkan potensi lokal dengan cara yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun