Mohon tunggu...
Bunga Andini
Bunga Andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi STID DI AL-HIKMAH JAKARTA

Hi ! Saya Bunga, salam kenal..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Makin Akrab Makin Tak Sopan

30 September 2021   00:11 Diperbarui: 30 September 2021   06:51 800
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepeti yang kita tahu bahwa manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak  bisa hidup sendiri, ia membutuhkan teman dalam hidupnya entah untuk berinteraksi atau menyelesaikan masalah bersama.

Dan kita sebagai mahluk sosial pasti memiliki banyak teman bukan? Nah dari banyaknya teman yang kita miliki, kita pasti punya yang namanya teman akrab/ teman dekat / yang biasa kita sebut dengan " SAHABAT ".

Tetapi yang perlu digarisbawahi adalah terkadang semakin erat berteman maupun bersahabat, seseorang sudah jarang bahkan tidak pernah memperhatikan etika, dan sudah tidak sesopan saat bertemu pada awal pertemuan.

Coba kalian bayangin dan inget-inget deh, awal ketemu sama sahabat kalian. Ga mungkin dong kalian akan memukul kepala teman kalian atau nyubit jika tidak benar benar merasa akrab dengan dia, atau bahkan kalian tidak akan mengejek teman kalian jika tidak merasa benar-benar akrab bukan?

Nah itu dia yang menjadi masalah, karena sudah merasa akrab sudah merasa dekat kita jadi melegalkan segala tindakan kepada sahabat kita, seperti halnya di zaman sekarang ini, dikalangan anak muda khususnya.

Definisi teman akrab berubah menjadi orang yang " ahlakless" yang bisa disebut dengan gak ada akhlak. Yang intinya semakin orang yang kita sebut sahabat itu ga berakhlak atau semakin kurang ajar sama kita maka orang itu adalah sahabat kita. Dengan dalih mereka yaitu

Kalau sama sahabat mah bebas bisa jadi diri sendiri ga perlu jaim ( jaga image) 

Dari pernyataan tersebut bisa kita telisik lebih dalam lagi kalo apa adanya perilaku mereka adalah perilaku yang tidak berahlak, bukan begitu?

Contohnya adalah biasanya jika sudah merasaa akrab banget  sudah lupa dengan yang namanya salam, mungkin awal-awal kalau kirim pesan biasa pakai salam, jika sudah merasa akrab langsung saja kirim P P P kepada sahabat kita. 

Bahkan kita juga ganti salam dengan ketikan Woii!! Oi!! Cepet bales, hayooo kalian begini ga?

Yang selanjutnya sering kita jumpai bahkan secara tidak sadar kita lakukan, yaitu memanggil  nama orang bukan dengan namanya melainkan nama ejeken, misal namanya Dimas dipanggil Cungkring. 

Nah si Dimas ga suka sebenarnya dipanggil cungkring tapi karena takut di kira baper (bawa perasaan) sama sahabatnya yang manggil dia cungkring dia rela lah dipanggil cukring.

Dan contoh yang terakhir yang sudah menjadi hal yang lumrah di zaman sekarang jika sudah merasa akrab adalah berkata kasar ga tau kenapa tapi ini yang sering terjadi seakan akan bahasa kasar adalah bahasa paling gaul untuk pertemanan, pokoknya jika sudah berkata kasar pertemanan itu sudah CS bgt dan gaul.

Padahal ini semua bertentangan dengan ajaran agama Islam, 

Rasulullah bersabda :

Yang artinya " sahabat yang paling baik disisi Allah adalah yang paling baik sikapnya terhadap sahabatnya " ( HR. At-Tirmidzi no 1944 )

Kenal lama dan menjadi akrab bukan alasan untuk tidak berperilaku mulia. Mengenal lebih lama harusnya menjadi pendorong untuk memperlakukan saudara serta sahabat kita dengan baik dan mulia. Karena adab adalah cerminan kualitas ilmu seseorang.

Jadi semakin akrab hubungan seharusnya semakin sopan tingkah lakunya, bukan makin akrab makin tak sopan ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun