Dalam tulisan kali ini kita akan membahas tentang teknik-teknik bimbingan konseling yang cocok diterapkan pada siswa sekolah dasar. Sebelumnya kita akan belajar terlebih dahulu tentang penjelasan teknik dalam bimbingan konseling.
Teknik adalah cara, langkah atau metode yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, teknik Bimbingan dan Konseling adalah cara atau metode yang dilakukan untuk membantu, mengarahkan atau memandu seseorang atau sekelompok orang agar menyadari dan mengembangkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya, serta mampu mengambil sebuah keputusan dan menentukan tujuan hidupnya dengan cara berinteraksi atau bertatap muka. Pada umumnya teknik-teknik yang dipergunakan dalam bimbingan mengambil dua pendekatan, yaitu pendekatan secara kelompok (group guidance) dan pendekatan secara individual (Individual Guidance Counseling).
- Bimbingan Kelompok (Group Guidance) Tehnik ini dipergunakan dalam membantu murid atau sekelompok murid memecahkan masalah-masalah melalui kegiatan kelompok, yaitu yang dirasakan bersama oleh kelompok atau bersifat individual yaitu dirasakan oleh individu sebagai anggota kelompok.
- Individual Guidance Counseling (Bimbingan Konseling Individu)Â Bimbingan konseling individu yaitu bimbingan konseling yang memungkinkan klien mendapat layanan langsung tatap muka dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang sifatnya pribadi yang dideritannya. Dalam konseling ini hendaknya konselor bersikap penuh simpati dan empati. Dengan sikap ini klien akan memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada konselor. Dan ini sangat membantu keberhasilan konseling. Beberapa Masalah yang biasanya terdapat dalam individual guidance counseling diantaranya:
- Masalah-masalah yang sifatnya pribadi.
- Dilakukan dengan face to Face relationship.
- Metode wawancara antara konselor dab kasus.
- Konselor harus bersikap penuh simpati dan empati.
Setelah dijelaskan sedikit tentang teknik, maka selanjutnya kita akan membahas masalah-masalah yang biasanya dialami oleh anak, terutama di sekolah dasar.
Bimbingan konseling pada anak pada middle Childhold (5-9 Tahun)
Secara umum, anak-anak usia ini menghadapi masalah pada empat area (Baruth & Robinson III, 1987):
Sekolah:
- Memahami guru dan dipahami guru.
- Takut bertanya di kelas,
- Menghadapi tugas-tugas yang terlalu sulit.
- Ingin lebih baik pada mata pelajaran tertentu.
- Tidak menyukai bidang tertentu.
- Dibebani pekerjaan yang terlalu mudah.
Keluarga:
- Ingin lebih dekat dengan orangtua.
- Merasa orangtua terlalu ketat dan berharap terlalu banyak.
- Ingin punya hubungan lebih baik dengan saudara sekandung.
- Ingin mempunyai lebih banyak kebersamaan dengan orangtua.
Hubungan dengan orang lain:
- Ingin punya lebih banyak teman,
- Bahan ejekan teman.
- Membuat teman yang disukai mau bermain dengannya.
- Takut bicara dengan orang.
- Belajar menyesuaikan dengan orang lain; untuk menjadi bagian dari sesuatu dan diterima.
Diri sendiri:
- Tidak bahagia.
- Merasa tidak akurat secara fisik, sosial atau pribadi,
- Belajar menangani perasaan malu (shyness) atau perasaan sepi (lonesome).
Bimbingan Konseling Pra-Remaja (9-12 tahun)
Usia ini sering disebut sebagai usia laten. Anak-anak usia ini cenderung berkelompok dengan teman sebaya dari jenis kelamin sama dan sering tampak seperti ada dalam dunianya sendiri.