Beberapa Teknik yang Dapat Digunakan untuk mengatasi masalah pada Middle Childhold dan pra-remaja:
- Konseling Melalui Bermain: Menurut Baruth dan Robinson III (1987), salah satu bentuk konseling yang sering digunakan untuk anak usia sekolah ini adalah konseling melalui bermain. Cara ini didasarkan pada fakta bahwa bermain merupakan cara natural bagi anak untuk mengekspresikan diri. Jadi bermain anak memperoleh kesempatan untuk play out perasaan-perasaan dan masalahnya.
- Friendship Group: Baruth dan Robinson III (1987) menyebutkan suatu cara lain, yaitu dengan pelatihan “kelompok pertemanan”. Tujuan dari pembentukan kelompok ini adalah untuk menjajaki hubungan teman sebaya (peer) yang positif. Kelompok yang dibentuk bersifat heterogen (laki, perempuan, berbagai etnik, dan lain-lain). Pemilihan anggota kelompok ini berdasarkan pada minta dan rujukan oleh guru, asesmen dilakukan oleh konselor untuk memilih setiap anggota kelompok dalam satu kelompok. Pada dasarnya melalui kelompok ini anak belajar mengenai arti persahabatan serta aturan-aturan penting dalam hubungan persahabatan. Mereka diminta untuk mengobservasi teman kelompoknya, bermain peran, berdiskusi mengenai minat dan kelebihan masing-masing dan kemudian ditutup dengan pengungkapan kesan-kesan dari pertemuan mereka selama ini dalam pesta perpisahan.
- Eksplorasi dari Isi Mimpi: Anak-anak pada dasarnya hidupnya banyak diselimuti mimpi, entah itu mimpi dalam arti bunga tidur maupun mimpi dalam arti impian, harapan atau cita-cita. Anak-anak yang menyangkal mimpi atau mengatakan tidak ingat isi mimpi mereka biasanya tidak menolak untuk mengarang sebuah mimpi atau berpura-pura bahwa mereka bermimpi. Isi dari “mimpi buatan” ini dapat memberi wawasan lebih lanjut tentang kehidupan fantasinya. Eksplorasi dari mimpi anak dapat menjadi sarana yang bemanfaat untuk masuk ke dalam pikiran dan perasaan yang mungkin tidak disadari oleh anak.
- Menggunakan Board Games dan Aktivitas Formal Lainnya: Barker (1990), menggunakan board games (seperti ular tangga, halma, dll) untuk menjalin kontak dengan anak-anak yang enggan untuk bicara banyak tentang dirinya sendiri dalam percakapan dan tidak dapat bermain dengan bebas dengan mainan dan materi-materi bermain lainnya yang ada. Board games atau permainan berstruktur formal lainnya, bisa lebih daripada hanya sarana untuk menjalin rapport dan membuat anak merasa nyaman. Misalnya dapat dilihat rasa percaya diri anak, kemauannya untuk bermain sesuai dengan peraturan dan tidak bermain curang. Rasa marah, sedih, putus asa, takut gagal, kemampuan menikmati permainan atau ekspresi untuk sukses dapat dilihat dari cara dan sikap anak dalam bermain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!