Untuk mengatur kegiatan bimbingan dan konseling agar berjalan dengan lancar, efektif dan efisien maka diperlukan adanya organisasi dan administrasi. Â Sebelumnya, terlebih dahulu kita akan membahas kembali apa itu definisi bimbingan dan konseling.
Bimbingan dan konseling adalah sebuah layanan bantuan kepada individu agar mampu memahami dan mengembangkan potensi dirinya atau memecahkan masalah yang dialaminya.
Organisasi adalah sistem kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian secara harfiah berarti membuat sesuatu menjadi organis, artinya menetapkan hubungan-hubungan operatif antara seluruh komponen agar terdapat keselarasan usaha.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa organisasi dalam bimbingan dan konseling itu adalah Bentuk kegiatan yang mengatur cara kerja, prosedur kerja dan pola atau mekanisme kerja kegiatan bimbingan dan konseling. Dalam suatu organisasi pasti ada struktur atau bagian-bagian di dalamnya. Struktur organisasi dalam bimbingan konseling misalkan, kanwil, kepala sekolah, pengawas sekolah dan guru atau guru bk.
Sedangkan administrasi program bimbingan dan konseling dimaksudkan sebagai kegiatan pengaturan lalu lintas kerja pelayanan bimbingan dan konseling sehingga kegiatan tersebut tetap lancar, efisien, dan efektif. Pola kerja dari administrasi diantaranya:
- Mencatat data pribadi siswa diawal masuk
- Konsultasi guru dengan orang tua murid hendaknya juga dicatat dan dimasukkan kedalam dokumen
- Data murid yang diperoleh dari catatan anekdot selama proses belajar-mengajar dimasukkann kedalam dokumen murid yang bersangkutan
- Setiap bulan guru diharapkan dapat memberikan laporan tentang pelayanan bimbingan dan konseling kepada kepala sekolah.
Jadi, apakah organisasi dan administrasi dalam bimbingan dan konseling itu penting? Jawabannya adalah iya, organisasi dan administrasi bimbingan dan konseling itu penting dalam bimbingan konseling. Tanpa adanya organisasi dan adminitrasi yang baik tidak akan tercipta suatu kegiatan bimbingan yang efektif.
