Memang, tidak ada yang disalahkan dalam hal ini. Semua itu karena tuntutan perkembangan zaman yang tidak bisa dipungkiri. Tetapi dengan kondisi demikian, apakah berarti kita melupakan permainan tradisional. Permainan yang sarat dengan nilai-nilai luhur. Kebersamaan, cinta alam, menghargai orange lain. Tapi ada satu hal yang perlu cermati. Selain orang tua, peran guru juga sangat besar.
Pada pembelajaran kelas dasar, banyak sekali nilai-nilai yang bisa diambil dalam sebuah permainan tradisional. Siswa tidak hanya diajak untuk bermain saja, permainan tidak hanya sebagai hiburan saja, dan bukan hanya sebagai pengisi waktu senggang saja. Tetapi permainan tradisional bisa digunakan sebagai pembelajaran. Siswa tidak hanya diajak untuk membayangkan apa yang mereka pelajari, tetapi siswa diajak untuk mengamati (observing) apa yang ada disekitar mereka. Perilaku dan kebiasannya. Menanyakan mengapa demikian, apa penyebabnya (questioning), melakukan eksperimen, mengolah informasi, kemudian mengkomunikasikan hasilnya.
Contoh dalam permainan jamuran. Sira mbade jamur apa …? Jamur gagak (kalian tebak jamur apa…? Jamur gagak). siswa mencoba menggali memori tentang binatang gagak yang sudah diamati, kemudian mengkomunikasikan kepada teman-temanya dengan gerakan yang biasa dilakukan burung gagak saat terbang, atau gerakan pada saat burung gagak bersuara, mematuk makanan. Hal-hal yang sangat sederhana, mudah dilakukan, tetapi melalui proses pembelajaran secara langsung, nyata (kontekstual).
Ada banyak unsur penilaian yang bisa diambil dalam permainan tersebut. Choir/nyanyian, tarian/gerakan, olahraga, kosakata, daya ingat, kejujuran, bersosialisasi, menghargai orang lain. Tembang yang dikumandangkan seakan merasuk dalam sanubari bagi setiap orang yang mendengarnya. Menyatu dengan alam, menikmati ciptaan Tuhan, dan kehangatan dalam kebersamaan.
Tidak terlambat rasanya jika kita sebagai pendidik (orang tua dan guru) lebih mengenalkan lagi permainan tradisional pada anak-anak. Bukan saja sebagai pengenalan budaya, tetapi lebih pada penanaman sikap dan karakter, permainan tradisional mulai menjamur kembali, semakin bertumbuh, semakin men ”jamur” nya sikap dan karakter yang baik pada anak didik. Sehingga budaya bangsa yang luhur tidak terpuruk dan tergerus oleh perkembangan zaman, tetap dapati seiring dan sejalan dengan tehnologi yang tumbuh dan berkembang dengan pesat. (*)
Oleh, WS Muchtar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H