Bulan Rajab adalah gerbang menuju dua bulan istimewa lainnya, Wya'ban dan Ramadjan. Dibulan ini umat Islam memiliki kesempatan untuk memulai persiapkan hati, jiwa dan raga menyambut kedatangan bulan penuh berkah, yaitu Ramadjan. Rajab adalah waktu untuk membersihkan diri dari noda-noda dengan memperbanyak  istighfar, memperkuat amalan wajib dan menambah amalan sunnah, seperti shalat malam, sedekah serta puasa sunnah.Â
Dalam Islam, Rajab sering disebut bulan menanam. Artinya, di bulan ini kita dianjurkan untuk memulai kebiasaan baik sebagai bekal. Rasulullah Saw bersabda :
"Barangsiapa berpuasa sehari di bulan Rajab dengan iman dan hanya mengharao ridha Allah, maka Allah akan menjauhkan dirinya dari neraka sejauh perjalanan seratus tahun." (HR. Baihaqi).
Meskipun hadits ini diperdebatkan tingkat keauntentikannya, semangat untuk meningkatkan ibadah tetap relevan sebagai cara mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wata'ala.
Rajab bukan sekedar bulan untuk memperbaiki hubungan kita dengan Sang Pencipta, tetapi juga momen untuk memperbaiki hubungan dengan sesama manusia. Mema'afkan kesalahan orang lain, membantu sesama manusia, membantu sesama yang membutuhkan, serta menjalin silaturahmi adalah bagian dari amal shaleh yang dianjurkan. Mari manfaatkan bulan Rajab sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas diri, hingga akhirnya kita siap menyambut Ramadhan dengan jiwa yang bersih dan penuh semangat beribadah.
Rajab, Bulan Penuh Rahnat dan Kesempatan Memperbaiki Diri
Bulan Rajab adalah waktu istimewa dalam Islam yang penuh dengan rahmat dan keberkahan. Allah Swt. Keistimewaan Rajab bukan hanya pada statusnya sebagai bulan suci, tetapi juga pada kesempatan besar yang diberikan Allah kepada hamba-Nya untuk memperbaiki diri.Â
Bulan Rajab mengingatkan kita bahwa waktu adalah nikmat yang harus digunakan dengan bijak. Setiap detik yang berlalu adalah peluang untuk meraih pahala yang berlipat ganda. Salah satu amalan yang dianjurkan adalah memperbanyak dzikir, seperti membaca Subhanallah, Alhamdulillah dan Laa ilaha ilallah serta Allahu Akbar. Selain itu Rajab menjadi momen refleksi. Kita diajak untuk merenungkan oerjalanan hidup, mengevaluasi dosa-dosa masa lalu dan memulai langkah baru menuju kehiduoan yang lebih baik. Sebaiamana Allah Swt berfirman :
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya empat bulan haram." (Qs. At-Taubah: 36).
Dalam ayat ini, Allah mengingatkan kita untuk memuliakan bulan-bulan haram, termasum Rajab, dengan menjauhi maksiat dan memperbanyak amal kebaikan. Mari jadikan bulan Rajab ini sebagai tonggak perubahan untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dekat dengan Allah Swt.