"TK Marsudirini is so amazing!" ungkap Matsumoto Sensei, salah satu tamu dari Jepang saat berkunjung ke TK Marsudirini Surakarta pada hari Kamis, 4 Agustus 2022 yang lalu. Bersama kedua rekannya, Hayao Sensei dan Fujino Sensei mereka berkeliling melihat-lihat lokasi sekolah dan kegiatan bermain di TK Marsudirini. Â
Visitasi ini adalah salah satu bentuk kegiatan dari program training "Peningkatan Kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Kota Surakarta".Â
Program ini merupakan program kerjasama antara Pusat Layanan Disabilitas dan Pendidikan Inklusi (PLDPI) Dinas Pendidikan Kota Surakarta dengan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat (PPRBM) Prof. Dr. Soeharso YPAC Nasional Surakarta serta didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Children Empowerment Resource Center (CERC) Japan. Pada kunjungan ini para trainer ditemani oleh Ibu Santi sebagai penerjemah, Bapak Maratmo dan Bapak Julian, dari PPRBM.
Suster Claudia menyambut hangat kedatangan para tamu dari negeri Sakura ini. Suster kemudian menjelaskan secara singkat tentang Marsudirini. Sambil mendengarkan para tamu berkeliling melihat-lihat lokasi dan kegiatan bermain anak-anak TK Marsudirini.Â
Dari pengamatannya Matsumoto Sensei mengapresiasi banyak hal, antara lain TK Marsudirini sekolah yang bersih dan sejuk, buku-buku perpustakaan sekolah terawat dan tertata rapi, Â setiap buku ada jejak bacanya, terlihat bahwa buku-buku tersebut benar-benar dibaca dan dimanfaatkan.Â
Apresiasi berikutnya pada kepedulian sekolah terhadap sampah dengan aktivitas memilah sampah, mendaur  ulang barang-barang bekas menjadi produk yang bermanfaat, dan mengolah sampah menjadi pupuk (eco enzym).Â
Matsumoto dan Hayao Sensei juga mengapresiasi kegiatan pembelajaran di kelas yang telah "memerdekakan" peserta didik. Terkait dengan pendidikan inklusi di TK Marsudirini, Matsumoto menyatakan bahwa sistem pull out ABK selama maksimal 30 menit dan kemudian dikembalikan ke kelas lagi untuk belajar bersama teman-teman adalah sistem pull out yang tepat.
Pada akhir kunjungannya para tamu berdiskusi bersama Suster Claudia, kepala KB-TK Marsudirini dan Bunda Vivin, guru TK Marsudirini sekaligus peserta training GPK. Mengawali diskusi Matsumoto Sensei mengucapkan terima untuk postingan artikel Vivin dalam facebook NGO CERC Japan Children's Empowerment Resource Center. Menurut Matsumoto praktik baik yang di share oleh Vivin tersebut sangat ideal dan dapat diikuti oleh setiap pembaca.
Matsumoko Sensei dan kawan-kawannya merasa senang saat mendengar bahwa Vivin sudah membagikan beberapa ilmu yang didapatnya saat diklat kepada rekan-rekan guru. Pada akhir diskusi Vivin menunjukkan beberapa buku cerita dan buku modul karyanya yang dapat berguna untuk membantu pembelajaran ABK. Â
"Konten dari buku-buku yang saya tulis baru-baru ini pada umumnya terinspirasi oleh Matsumoto Sensei, Hayao Sensei dan Kawakami Sensei" jelas Vivin. Para tamu sangat mengapresiasi, terlebih karena Matsumoto Sensei juga seorang penulis buku cerita anak. Karena tertarik dengan buku-buku tersebut mereka meminta izin untuk membawa beberapa buku tersebut ke Jepang.
Tepat pukul 09.15 WIB para Sensei, Ibu Santi dan rekan-rekan PPRBM berpamitan untuk melanjutkan kunjungan ke sekolah yang lain. (Vivin).
#amazinggrace
#semuatentangbelajar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H