Mohon tunggu...
Humaniora

Gemar Membaca Lahirkan Karya

5 Oktober 2017   09:48 Diperbarui: 5 Oktober 2017   10:08 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pakuku (Pemeran Buku Koleksiku) merupakan kegiatan yang sangat menarik yang penulis lakukan bersama siswa.  Jika selama ini siswa hanya melihat pameran buku yang diadakan oleh Dinas Pendidikan, Pemkot, maupun toko-toko buku, penulis bersama siswa untuk mengadakan pameran buku di kelas. Pameran buku ini dilaksanakan waktu jeda semester. Buku yang dipamerkan adalah buku-buku koleksi siswa dan buku karya mereka yang sudah diterbitkan. Pengunjung pameran adalah siswa dari kelas lain.

Untuk menumbuhkan jiwa kompetisi yang sehat, pameran kami selenggarakan secara menarik dengan mengikutkan semua siswa secara berkelompok dan dilombakan. Setiap kelompok wajib membawa buku-buku koleksinya dan mendesain stand pameran secara kreatif. Kreativitas dan jumlah buku koleksi siswa yang dipajang, dilombakan antar kelompok. Selain itu buku karya siswa yang sudah terbit juga dipajang dalam pameran tersebut.

Kelas lain secara bergiliran mengunjungi pameran tersebut. Siswa yang berkunjung diwajibkan menulis buku tamu atau buku kunjungan. Mereka bebas melihat atau membaca buku-buku yang dipajang. Untuk mengasah kemampuan siswa dalam keterampilan bertanya dan menjelaskan, pengunjung bebas bertanya pada penjaga stand, dan penjaga stand wajib memberi penjelasan kepada para pengunjung.

Banyak hal yang dapat dipetik dari kegiatan pameran buku, terutama dalam penanaman karakter dan penumbuhan gemar membaca. Nilai-nilai karakter tersebut seperti menghargai karya, berani memberi penjelasan kepada para pengunjung, kerjasama, berkompetsisi secara sehat, dan mengembangkan kreativitas siswa. Ternyata kegiatan ini sangat menarik tidak hanya siswa yang merasa manfaatnya tetapi juga para guru, selain sebagai ajang kreasi siswa juga sebagai motivasi dan inspirasi bagi guru bahwa kegiatan penumbuhan gemar membaca tidak hanya membaca 15 menit di kelas. Namun, bisa lebih dari itu, semakin guru inovati, siswanya juga akan kreatif.

Penumbuhan gemar membaca dan berkarya seperti uraian tersebut memang masih ada kendala yang harus dihadapi guru. Kendala tersebut adalah sumber bacaan yang masih terbatas dan tugas guru yang sangat banyak  perlu pengalokasian waktu yang tepat untuk membimbing siswa dalam melaksanakan kegiatan. Untuk itu perlu adanya kerjasama antara berbagai pihak yaitu guru, kepala sekolah, orang tua, dan siswa secara intensif.

Kegiatan membaca dan berkarya sebagai kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Yakinlah dengan banyak membaca pasti akan mampu berkarya! Bahkan ada ungkapan jika ingin hidup membacalah, jika ingin hidup seribu tahun lagi menulislah! Semoga tulisan ini akan mampu menumbuhkan jiwa dan komitmen untuk mengembangkan budaya membaca dan berkarya.

Rustantiningsih

Guru SD Tawang Mas 01 Semarang

email: bundatanti@yahoo.co.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun