Sejak kehadiranmu, semua menjadi begitu abu-abu
Kau giring setiap gerak menjadi tak berirama
Kau begitu yakin bahwa petik biolamu sangat ku nikmati
Kau bahkan marah ketika aku berhenti menari
Aku tak suka menari dengan iringan musik darimuÂ
Harusnya kau tahu itu
Aku tak suka mendengar alunan denting piano yang kau mainkan
Memekakan telinga membuat tarianku tak beraturan
Namun kau tetap begitu percaya diri seakan aku sangat bahagia menari diantara lelah
Aku benci candumu pada tarianku
Candu yang memberi empedu
Enyahlah...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H