Mohon tunggu...
Sugi Hartati
Sugi Hartati Mohon Tunggu... Penulis - Writer, blogger,

Lulusan Psikologi. Penulis fiksi dan non fiksi.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Freez Cerita Ngidam: Selalu Pingin Ice Cream

11 November 2013   11:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:19 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selalu Pingin Ice Cream

Seperti yang terjadi pada wanita hamil pada umumnya. Saya pun pernah mengalaminya. Ketika saya mengandung anak pertama. Yaitu adanya keinginan yang kegitu kuat terhadap sesuatu. Dimana keinginan tersebut pinginnya harus segera terpenuhi. Karena jika tidak, maka keinginan tersebut akan terbayang-bayang, bahkan tidak bisa tidur.

Sebenarnya agak malu saya mengungkapkannya. Karena ngidam yang saya alami seperti sebuah tingkah laku anak kecil. Tahukah anda, apakah itu? Ya, saya begitu maniak sama yang namanya es krim. Itu terjadi sejak kehamilan saya menginjak usia dua bulan.

Tanpa mengenal waktu keinginan untuk menikmati dingin, manis dan lembutnya es krim selalu muncul. Bahkan saat suami sedang beristirahatpun serasa tidak mau mentolelir untuk segera mengantarkan mencarinya. Kalo tidak sedang hamil saya hanya cukup menghabiskan satu cup saja, namun selama masa ngidam ini berapapun banyaknya es krim rasanya belum bisa membuatku puas menikmatinya.

Bahkan pernah saya mengundang seorang pembuat es krim (es puter) ke rumah demi untuk mengetahui cara pembuatannya dan dapat menikmati es kerim dalam jumlah banyak. Alhamdulillah, ada seorang pembuat es krim ada yang bersedia datang ke rumah. Memang kebetulan juga kenal dengan bapak saya.

Saya juga pernah ketika suatu malam kira-kira jam sembilan, tiba-tiba saya merasa lapar. Padahal saat itu suami baru mulai tidur. Seperti biasanya bukan nasi atau sejenisnya yang saya inginkan, tetapi es krim. Sayangnya di sekeliling rumah semua toko yang menjual es krim sudah tutup. Terpaksa suamipun saya bangunkan untuk menemani pergi ke Mc D, yang memang buka sampai jam sepuluh. Tidak peduli cuaca mendung, malam, dingin, sayapun tetap bersikeras mengajak suami mengantarkan mencari es krim, dan meski harus naik sepeda motor dengan kondisi perut yang semakin membuncit.

Di sana saya menghabiskan tiga buah es krim cone. Dan akhirnya pulang. Dalam perjalanan kami kehujanan, badan saya sampai menggigil. Rasa dingin angin bersama siraman air hujan, ditambah lagi rasa dinginnya es krim yang baru saja saya makan masih belum hilang.

Pernah lagi ketika saya jalan-jalan ke mall. Rencana semula ingin membeli sesuatu akhirnya terkesampingkan, karena keinginan beralih pada es krim cone yang ada di Mc D. Belum puas menikmati es krim cone, saya yang ketika itu ditemani suami keliling mencari waflle ice cream. Sayangnya belum habis menikmati es krim yang disajikan dengan wafel tersebut perut saya tidak kompromi lagi. Segera saya ke toilet. Rasanya mual sekali, hingga akhirnya kamipun pulang tanpa membawa belanjaan satupun.

Entah wajar atau tidak tentang perihal ngidam saya. Tapi itulah kenyataannya. Semua keinginan itu muncul begitu saja seakan diluar kesadaran. Tapi Alhamdulillah, saya melahirkan secara normal dengan bayi yang sehat, meski pada masa kehamilan saya banyak mengkonsumsi es krim. Dimana menurut dokter jika hamil tidak boleh terlalu banyak makan yang manis-manis. Takutnya bayinya kebesaran. Entah itu sebuah mitos atau memang teori.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun