Kini perjuangan memberi ASI secara eksklusif selama 6 bulan kepada bayi ditengah kondisi saya yang harus bekerja di luar rumah sudah saya lampaui. Pengalaman yang patut dikenang karenanya saya bisa memotivasi ibu-ibu lain yang bekerja untuk tetap memberi anak-anaknya ASI eksklusif sampai umur 6 bulan. Satu kata untuk ASI eksklusif pada ibu bekerja : BISA. Insya Allah dengan kerja keras, dukungan suami, keluarga serta pihak perusahaan di tempat kita bekerja.
Dengan ASI perah, masalah yang biasa ditemui ibu bekerja seperti terbatasnya waktu cuti melahirkan, kurangnya pengetahuan ibu bekerja dalam memberi ASI, kurangnya kesempatan dan fasilitas untuk memerah ASI di tempat kerja serta gencarnya promosi pemberian sufor dapat diatasi.
Tak perlu risau dengan mitos bahwa memerah ASI akan menyusutkan jumlah ASI itu sendiri. Justru dengan semakin sering ASI dikeluarkan dari payudara (baik dengan cara disusukan atau diperah), semakin banyak pula produksi ASI yang dihasilkan.
Dengan ASI eksklusif, ibu tenang bekerja dan anak tumbuh berkembang secara optimal. Sebab ASI diakui sebagai makanan terbaik bagi bayi yang memiliki zat gizi berkualitas tinggi, berguna untuk kekebalan tubuh dan kecerdasan anak. Semua itu adalah keunggulan ASI yang tak dapat disamai oleh sufor apapun.
Sekedar membagi pengalaman pemberian ASI eksklusif kepada bayi selama saya bekerja. Bagaimana pengalaman anda? Saya sangat tertarik juga untuk menyimaknya. Salam ASI Eksklusif. Salam Sehat. Salam Indonesia.
-----------------------------------------
Penulis adalah Penyuluh Kesehatan Masyarakat di Rumah Sakit Umum Kabupaten Brebes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H