Mohon tunggu...
Bunda Azza
Bunda Azza Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Saya adalah seorang Ibu RT yg "nyambi" jd abdi negara & pelayan masyarakat di sebuah Kota Kecil yang Indah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Mencoba belajar menjadi manusia seutuhnya.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Iklan Terlarang David Villa

6 Oktober 2012   05:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:11 953
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Secara mengejutkan, berita olahraga muncul di tengah beberapa topik pada acara Suara Anda Metro TV tadi malam (5/10). Dengan judul yang sama dengan artikel ini, membawa pikiran saya hanyut menyimak isi berita. Dalam hati bertanya-tanya, di tengah maraknya berbagai isu politik dan sosial, ada apakah gerangan sampai-sampai berita dari jadat benda bundar itu bisa masuk dalam beberapa topik perbincangan.

Ternyata, meski subyek pemberitaan adalah pesepak bola dunia, namun yang dikabarkan tidak datang dari sepak terjangnya di lapangan hijau. Seperti diketahui, beberapa pesepak bola sekaligus selebriti pendapatannya justru banyak datang dari luar lapangan hijau dengan menjadi bintang iklan, bintang cover majalah dan sebagainya. Nah, imbas sosial dari iklan yang dibintangi pesepak bola inilah yang sedang coba dibahas.

Diceritakan David Villa, striker asal klub Barcelona tengah mengendarai mobil sportnya dengan kecepatan tinggi menyusuri pinggir pantai di kawasan Los Angeles. Melihat mobil patroli polisi sedang terparkir, Villa pun menghentikan mobil. Lantas secara tak terduga Villa menendang bola ke arah mobil tersebut berkali-kali hingga rusak. Digambarkan upaya tersebut Villa lakukan untuk memancing polisi mengejarnya. Iklan Need For Speed (NFS) berdurasi 1,5 menit itu memang iklan produk video games tentang balap mobil liar yang sering melibatkan pengejaran polisi patroli.

Sebenarnya maksud iklan tersebut ingin mempertontonkan keahlian Villa menendang bola. Apalagi bola yang ditendang Villa adalah Jabulani yang terkenal tidak terduga arah pantulannya. Hal itu makin memperkuat citra piawainya Villa yang juga terkenal dengan tendangan mematikan dan gol akuratnya.

Namun khawatir adegan tersebut memberi citra buruk bagi Villa dan Barcelona, Barca pun melarang iklan itu dirilis. Kontroversi tendangan villa tersebut dikhawatirkan memberi contoh buruk bagi fans terutama yang masih anak-anak. Barca tak mau dirugikan citra buruk Villa tersebut. Apalagi biaya yang telah dikeluarkan Barca untuk memboyong striker itu ke Camp Nou tidaklah main-main, sekitar 30 juta pound atau setara dengan 2,25 triliun rupiah.

Sampai sini, saya pun berandai-andai berada pada posisi Barca. Sebenarnya Barca tak sepenuhnya dirugikan NFS, bahkan Barca patut berterima kasih kepada NFS karena secara tidak langsung telah menguntungkannya. Publik spayol dapat melihat kesungguhan klub ini dalam menjaga moral meskipun dalam tataran pencitraan. Pemberitaan yang heboh pun secara tidak langsung menaikkan popularitas Barca.

Lalu pengandaian saya beralih pada NFS. Jika saya jadi NFS, tentu saja saya tak mau sia-sia mengontrak Villa dan terus memakainya sebagai bintang iklan. Tak masalah jika versi petama ini ditentang, saya akan membuat versi keduanya yang kira-kira lebih bisa diterima masyarakat. Kontroversi iklan itu pun saya anggap berkah karena dimana-mana, di belahan bumi manapun yang mencintai Villa, Barca dan sepak bola akan memperbincangkan iklan tersebut. Secara otomatis nama NFS ikut terangkat dan lebih dikenal luas dibandingkan hanya iklan tersebut berhasil “lolos” ditayangkan. Saya yakin setelah kontroversi ini, banyak orang yang penasaran dan memburu permainan ini.

Terakhir jika saya menjadi Villa, maka akan saya usulkan iklan penggantinya seperti ini :

Saat mengendarai mobil sport di kawasan pertokoan, saya berhenti karena melihat seorang penjahat sedang merampok toko emas. Saya pun langsung menendang bola Adidas Jabulani ke arah penjahat itu berkali-kali hingga pingsan. Lalu dari kejauhan beberapa polisi patroli jalan raya secara salah sangka melihat seolah-olah Villa sedang iseng menghancurkan toko tersebut.

Menyadari polisi salah sangka, justru keisengan Villa muncul untuk berkebut-kebutan dengan polisi. Jadilah mereka berbalap ria. Adegan penutup digambarkan sang pemilik toko yang tadinya ketakutan berlari keluar dan berteriak “Thank you!” sambil mengangkat bola penyelamatnya berkali-kali. (Ha..ha.. itu hanya imajinasi konyol saya). Jika anda menjadi Villa, kira-kira anda ingin berperan seperti apa?

----------------------------------------------------------------------------------------

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun