Dewi Sartika salah satu pahlawan perempuan Indonesia mengatakan bahwa hanya dengan pendidikan kita bisa tumbuh menjadi suatu bangsa.
Pendidikan adalah gerbang menuju kemajuan dan kesejahteraan. Bagi seorang perempuan pendidikan adalah jalan menuju tercapainya sebuah pengakuan dan penerimaan di semua bidang kehidupan.
Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret menjadi titik balik pengingat bagi kita kaum perempuan untuk meresapi dan memaknai kata-kata Dewi Satrika tersebut. Pesan beliau begitu berhubungan dengan tema Hari Perempuan Internasional tahun ini yaitu Inspire Inclusion.
Inspire Inclusion atau menginspirasi insklusi seperti dikutip dari laman resmi IWD berarti merayakan keberagaman dan pemberdayaan pada Hari Perempuan Internasional 2024 dan seterusnya . Menurut KBBI inklusi artinya ketercakupan. Hal ini dapat diartikan bahwa perempuan  mempunyai daya jangkau yang luas dalam setiap bidang kehidupan sehingga mendorong perempuan-perempuan  untuk memiliki keinginan  berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Dengan membawa tema Inspire Inclusion ini diharapkan perempuan semakin luas perannya dalam berbagai bidang baik itu politik,ekonomi,sosial, budaya, kenegaraan dan menjadi pemegang peranan terpenting dalam ketahanan keluarga. Tidak ada lagi diskriminasi perempuan di bidang apapun. Perempuan bisa mempunyai pekerjaan dan bisa mencapai prestasi yang sama dengan laki-laki  di berbagai bidang kehidupan.
Pendidikan Adalah Syarat Tercapainya Ketercakupan
Penulis berpendapat  bahwa jalan utama untuk membuka inspire inclusion adalah pendidikan. Perempuan hendaknya mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pendidikan, siapapun dan dimana pun berada. Sebab hanya dengan pendidikan kualitas sumber daya manusia (SDM)  perempuan bisa terangkat.
Berkat adanya pendidikan pada perempuan sekarang sudah bukan suatu yang asing kita melihat perempuan menempati posisi yang dulu hanya menjadi milik laki-laki. Banyak pekerjaan yang sudah dipegang oleh perempuan seperti pilot,nakhoda, pembalap mobil atau motor, engineer, Â pekerja di lembaga negara bahkan kepala daerah pun sekarang banyak ditempati oleh seorang perempuan.
Penerimaan perempuan di berbagai bidang mencerminkan keterbukaan dan penerimaan pada hal-hal yang mungkin dulu dianggap tabu dan SARA. Slogan dulu yang mengatakan bahwa urusan perempuan itu hanya seputar sumur, kasur dan dapur serasa sangat mengekang peran perempuan di masyarakat.
Perempuan dan Ketahanan Keluarga.
Perempuan harus cerdas dan terdidik. Mengapa demikian? Karena perempuan adalah madrasah pertama anak-anak di rumah. Nasib bangsa tiga puluh tahun ke depan ditentukan oleh kualitas anak-anak di saman sekarang. Bagaimana bisa tercipta anak---anak yang cerdas, kuat dan berkarakter jika tidak dididik oleh seorang ibu yang cerdas dan berpendidikan.
Bagaimana bisa mengajari anaknya budi pekerti dan sopan santun serta baca tulis jika ibunya tidak pernah belajar tentang hal itu. Maka pendidikan adalah gerbang utama agar perempuan bisa mendidik anaknya dengan baik. Dengan demikian dari keluarga yang mempunyai ibu berpendidikan dapat tumbuh generasi berkualitas.
Dukungan Agar Tercipta Inspire Inclusion Bagi Perempuan
Negara dan masyarakat yang memberikan penghargaan dan jalan bagi perempuan untuk berkembang merupakan modal untuk perempuan bisa maju dan berkembang. Â Mendukung tumbuh dan berkembangnya organisasi yang mempunyai tujuan memajukan perempuan. Selain itu juga mendukung berkembangnya pemberdayaan perempuan di berbagai sektor. Negara memberikan dukungan kepada lembaga pendidikan agar memberikan ruang yang sebesar-besarnya untuk perempuan Indonesia menempuh pendidikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H