Mohon tunggu...
Intan Parinduri
Intan Parinduri Mohon Tunggu... Administrasi - Pengamat Politik

Rakyat Biasa yang mencoba mengamati politik dan kehidupan sosial di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ada Puan di Balik Desain Besar Politik Nasional

31 Agustus 2018   00:04 Diperbarui: 31 Agustus 2018   00:27 1730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada yang lebih mengharukan dari seluruh peristiwa yang terjadi di bulan Agustus 2018 selain "Pelukan Prabowo dan Jokowi" bersama seorang atlet Pencak Silat bernama Hanifan Yudani Kusumah. Dengan sehelai bendera Merah Putih Hanifan merangkul Prabowo lalu mengajak Jokowi bersama dalam satu pelukan dan seluruh penonton berteriak lalu menangis dibuatnya.

Itulah momentum silahturahmi politik dan menjadikan suhu politik yang sempat memanas sejak adanya "geger hashtag Ganti Presiden" yang digerakkan kelompok tertentu di berbagai kota.

Gerakan tersebut kemudian memancing kelompok pendukung Presiden ataupun kelompok masyarakat umum menjadi saling tikai, dan perdebatan dimana-mana termasuk di media sosial. Lalu pelukan itu sontak menjadi sebuah sikap saling sadar bahwa "Indonesia Itu Satu Kesatuan".

Sebuah peristiwa politik bisa menjadi sebuah kebetulan, bisa juga menjadi sebuah desain terencana atas segala momentum, namun yang jelas dalam sebuah peristiwa politik selalu ada tokoh penggerak dibaliknya. Dari Asian Games yang meriah, kemenangan besar atlet-atlet Indonesia, acara Asian Games yang mampu menghentak kesadaran publik bahwa Indonesia bangsa yang hebat, sampai dengan Pelukan Jokowi dan Prabowo di tengah Pencak Silat.

Di balik itu ada koordinator yang menggerakkan semua lini pemerintahan agar saling satu rampak barisan, siapakah yang melakukan komunikasi politik sehingga tercapai situasi seperti itu, sampai pada gerak cepat pembentukan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi yang massif dan terstruktur. Orang yang paling bertanggung jawab atas segala dinamika politik adalah Puan Maharani.

Nasib Puan sama dengan ibunya Megawati Sukarnoputeri, selalu menjadi sasaran bully publik dan dianggap sebagai politisi yang hanya mendompleng nama besar Megawati juga bagian dari sejarah oligarki negeri ini, sehingga namanya selalu menjadi bagian utama arus nyinyir publik.

Namun di kalangan elite-elite politik, Puan adalah sebuah fenomena baru. Dialah politisi muda yang mampu diterima di semua kalangan, di tengah tajamnya friksi politik akibat pembelahan yang kuat antara "kaum oposisi" dengan Pemerintah, nama Puan dijadikan perekat paling kuat diantara semua kubu politik baik pendukung Pemerintah maupun Oposisi.

Takdir Puan seperti Taufik Kiemas, yang selalu menjadi penjalin komunikasi politik dan memecah kebuntuan politik, bakat Taufik Kiemas (TK) sebagai pelobi yang bisa tertawa bersama dimana saja, menurun ke Puan dan nama Puan dianggap sebagai "kepercayaan politik dari Kubu Banteng" ketika berdiplomasi dengan "kubu luar Banteng".

Bagaimanapun PDI Perjuangan adalah Partai besar dimana tiap langkahnya menjadi perhitungan Puan dengan Partai-Partai lain dan kekuatan politik besar non Parpol.

Tiga Bakat Puan Maharani di Balik Desain Politik Nasional 

Ada tiga bakat Puan Maharani yang saat ini memberi pengaruh besar dalam konstelasi politik nasional. Bakat Pertama, konseptor, bakat kedua, Koordinator dan Administrator serta bakat ketiga adalah Solidarity Maker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun