Mohon tunggu...
ENI  Rahayu
ENI Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, content writer

Teacher, Blogger, Mompreneur, Writer bundadzakiyyah.com | bundaeni.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mengasah Skill Merajut bersama Komunitas Rajut Malang

15 April 2021   20:05 Diperbarui: 15 April 2021   20:06 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun ini adalah Ramadan ketiga tanpa mama mertua. Saya yang tinggal bersama mertua senang sekali karena setiap bulan puasa ada momen bikin kue bersama. Tetapi sejak sakit stroke mama tidak bisa lagi melakukan aktivitas seperti biasa.

Biasanya kami bikin kue bersama pada sepuluh hari terakhir Ramadan. Mama bikin kue kacang dan semprit yang banyak. Bisa sampai seminggu bikin kue terus, dari pagi sampai siang karena sore harus memasak untuk buka puasa.

"Bikin banyak sekalian, Nduk. Nanti kalau adik-adiknya bapakmu datang bisa nyicipin kue mama." Kata Mama bersemangat saat membuat kue.

Mama juga selalu menyisihkan kue untuk dibawa pulang anak-anaknya saat mudik. Anak mama ada enam, hanya suami saya yang tinggal bersama beliau. Kelima putrinya ikut suami semua, ada yang ke Yogyakarta, Surabaya, Gorontalo, dan Malang.

Nah, tahun ini saya sudah tidak bisa mengasah skill untuk membuat kue lebaran bersama Mama. Jadi, saya putuskan untuk mengasah skill lainnya yang lebih mudah dan murah.

Selain mengasah skill menulis dengan mengikuti challenge, saya juga mengasah keterampilan lain yang saya gemari yaitu merajut.

Manfaat Merajut

Sebenarnya sejak SD saya sudah tertarik dengan merajut.  Karena ada tetangga saja yang setiap hari merajut di depan rumah. Bikin taplak meja, baju bayi, topi bayi, tas, dan lain-lain.

Sayangnya saat itu saya sempat belajar bikin rantai dan tusuk tunggal aja. Alhasil saya cuma bisa bikin scrunchi atau kuncir rambut.

Dulu saya nggak tahu kalau merajut itu ada pola yang harus diikuti. Saya pun putus asa karena cuma bisa bikin scrunchi.

Hingga beberapa tahun lalu saya kenal dengan Mbak Dini, pendiri Komunitas Rajut Malang. Waktu itu mbak Dini share info kegiatan belajar merajut di Kayu Tangan-Malang. Itu loh deket Kampung Heritage. Dari kegiatan tersebut saya tahu kalau merajut itu ada polanya.

Sejak itulah saya mulai tertarik lagi. Belajar dasar merajut ketika SD ternyata memudahkan saya untuk mengikuti video-video merajut dari Youtube.

Dan ternyata merajut itu banyak manfaatnya loh. Katanya sih merajut bisa menormalkan tekanan darah, menjaga fungsi kognitif (biar nggak mudah pikun), meningkatkan kepercayaan diri, relaksasi, dan masih banyak lagi.

Dari semua manfaat tersebut yang paling saya rasakan adalah relaksasi. Merajut itu bikin pikiran tenang dan juga meningkatkan kreatifitas.

Saat terkena block writer biasanya saya akan merajut, baru deh setelah itu ide-ide yang bermunculan di otak bisa dieksekusi dengan lancar.

Mengasah Skill Merajut Bersama Komunitas Rajut Malang

dok. Komunitas Rajut Malang
dok. Komunitas Rajut Malang

Awal bulan April 2021, Mbak Dini share info event online CAL  (Chrocet Along) bikin Owl Chrocet Purse. Ini akan jadi pengalaman pertama saya ikut kelas merajut.

Kebetulan putri pertama saya yang saat ini kelas 4 SD juga lagi suka crochet (rajut). Pas banget dong ya kami bisa belajar bareng.

Biaya untuk mengikuti kelas ini adalah Rp.15000 dan belajarnya melalui whatsapp group. Kelas dimulai tanggal 12 -- 19 April 2021, jadi dikerjakan selama bulan puasa nih. Lumayan lah untuk mengalihkan perhatian anak wedok dari rasa lapar dan haus karena puasa.

Pola yang digunakan saat CAL adalah free pattern dari ergahandmade.blogspot.com . Tetapi ada  beberapa penyesuaian agar lebih mudah mengerjakannya.

Ada beberapa tahap pengerjaan. Saat saya curhat melalui tulisan ini, kegiatan masih ada di tahap kedua yaitu merajut bagian belakang tas.

Saat mengerjakan tahap satu, beberapa kali saya bongkar dan mengulang karena kurang puas dengan hasilnya. Saat sudah dateline ya terpaksa saya kumpulkan apa adanya daripada terlambat, hehehe. Aslinya sih kurang puas dan rencana mau bikin lagi ah yang lebih rapi.

Nah, ada yang unik nih. Hasil bagian depan tas punya saya dan putri saya ukurannya berbeda. Lebih besar punya dia sedikit. Padahal benang yang kami gunakan berbeda. Hanya saja ukuran hakpen (jarum rajut) dan tarikan saat merajut yang berbeda.

Di kelas ini, setiap peserta boleh mengajukan pertanyaan dan berdiskusi. Enak nih karena bisa tanya-tanya kalau ada yang kurang jelas. Asalkan tidak memulai topik diluar CAL, Broadcast/Chat diluar materi CAL (sengaja/tidak) karena anak dikeluarkan dari grup.

Menariknya akan ada reward untuk dua peserta CAL yang dapat menyelesaikan materi tepat waktu, hasil rajutan rapi dan sesuai pola, dan aktif di grup.

Sejauh ini putrid saya lebih semangat daripada saya. Maklum anak-anak itu cepat sekali ya kalau belajar. Emaknya ditinggal deh, wwkwk.

Saya juga makin semangat belajar karena di WAG CAL saling share hasil karyanya.

Alhamdulillah ya Ramadan ini bisa mengasah skill merajut selain mengaji, menulis, dan memasak tentunya yang tidak bisa saya ceritakan semua disini. 

Kalau teman-teman, skill apa yang ingin ditingkatkan pada Ramadan tahun ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun