Mohon tunggu...
ENI  Rahayu
ENI Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, content writer

Teacher, Blogger, Mompreneur, Writer bundadzakiyyah.com | bundaeni.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ngopi Elite di Java Dancer Coffee

18 April 2018   10:00 Diperbarui: 18 April 2018   10:05 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kopi identik dengan laki-laki karena biasanya kopi adalah pasangannya rokok. Itu dulu,  sekarang penikmat kopi dari kalangan perempuan juga banyak. Bukan berarti perempuan harus merokok tho?

Saya sendiri bukan penikmat kopi, tapi selalu tertarik dengan kopi. Entahlah, mungkin karena tak terbiasa minum kopi ataukah karena memang saya alergi. Ssetelah minum kopi ada hal aneh yang saya rasakan, seperti mual, pusing, dan kembung. Apakah kemudian saya tidak mau mencicipi kopi?

Tergantung, kalau di rumah saya ngga pernah ngopi. Tapi jika ada yang menyodori kopi yang asing bagi saya, ya oke-oke saja akan saya seruput sampai tandas. Efeknya? Seperti biasa yang saya rasakan. Hahaha

Lantas, ketika di tempat tinggal saya ada Festival Malang Sejuta Kopi, apakah saya akan membiarkannya berlalu begitu saja? Oh tentu saja tidak, meskipun saya tahu beragam konsekuensi yang harus saya tanggung. Sayang sekali jika harus melewatkan begitu saja destinasi wisata baru di kota pendidikan ini, Malang Sejuta Kopi.

Sepertinya misi event ini berhasil, yaitu mengenalkan kopi kepada orang seperti saya yang tidak tahu-menahu soal kopi. Saya yang hampir tidak pernah masuk ke kedai kopi, akhirnya terpancing juga oleh keberadaan kopi gratis. Ya, 40 kedai yang terdaftar dalam kegiatan Malang Sejuta Kopi akan menyediakan 20 cup per harinya serta memberikan edukasi konsumsi kopi sehat kepada pengunjung yang tertarik.

Java Dancer Coffee Malang

Doc. Pribadi
Doc. Pribadi
Salah satu peserta dalam event Malang Sejuta Kopi adalah Java Dancer Coffee. Kafe yang berdiri sejak Desember 2008 ini awalnya berada di Jl.Kahuripan-Malang. Sedangkan Java Dancer Coffee di Jl. Jakarta-Malang adalah cabang kedua yang dibuka pada tahun 2016.

Memiliki 35 pegawai secara keseluruhan, Java Dancer Coffee berusaha memberikan layanan maksimal dan memiliki Standar Operasional Prosedur dalam penyajian makanan dan minuman. Hal ini untuk menjaga kualitas hidangan sehingga sesuai standar. Semua makanan dan minuman yang disajikan diolah sendiri sehingga memberikan kesan homemade dan memiliki ciri khas.

Kafe ini banyak dikunjungi pegawai kantor yang sekedar ngobrol sambil ngopi, bertemu klien, ataupun makan siang bersama kolega. Kisaran harga mulai Rp18000 hingga Rp100.000 membuat Java Dancer Coffee terkesan elit. Namun begitu, ada juga beberapa mahasiswa yang mampir karena tempatnya yang nyaman untuk berdiskusi.

Terdiri dari dua lantai, Java Dancer Coffee membagi ruangan menjadi beberapa tempat. Untuk coffee lovers yang merokok bisa di lantai atas, sedangan di bawah bebas asap rokok. Tapi jikalau di bawah ingin merokok sambil ngopi maka akan diarahan ke bangku taman. Ada juga ruangan colonial yaitu private room yang dapat digunakan untuk meeting dan sejenisnya.

Bagi Anda yang ingin berkunjung ke Java Dancer Coffee perhatikan jam berkunjungnya ya. Kafe ini buka mulai pukul 8.30 WIB dan tutup pukul 24.00 WIB saat weekday atau pukul 22.30 saat weekend. Java Dancer Coffee di Jl. Jakarta, Malang ini berkonsep resto and coffee shop sehingga variasi menu makanan lebih banyak, misalnya menu western dan cemilan.

Pada festival Malang Sejuta Kopi, Java Dancer menyediakan 20 cup kopi gratis dimana kopi yang disajikan adalah menu andalah kafe ini. Wah, wajib banget dicoba nih ya!

Picollo Latte, Menu Andalan Penikmat Kopi

Setiap kafe atau resto pasti memiliki menu andalan, yaitu menu yang hampir selalu dipesan pelanggan atau paling banyak di order. Untuk makanan atau daharan, menu andalan di kafe ini adalah pasta, pizza, dan cemilan seperti fried mushroom, french fries, dan crispy tofu.

Cemilan di Java Dancer- Dok.Pribadi
Cemilan di Java Dancer- Dok.Pribadi
Sedangkan untuk minuman atau disebut unjukan, Java Dancer Coffee cabang Jl. Jakarta memiliki menu andalan kopi dengan milk base seperti capucino, coffee latte, moccacino, dan piccolo latte.

Nah, yang paling difavoritkan pengunjung, khususnya pecinta kopi adalah piccolo latte yang hampir sama kayak latte tapi kopinya lebih strong, khusus penikmat kopi berat.

Proses seduh kopi dengan french press (dok. pribadi)
Proses seduh kopi dengan french press (dok. pribadi)
Untuk cara menyeduhnya, pelanggan lebih cenderung memilih syphone, tubruk dan french press. Syphone menonjolkan aroma kopi dan hasilnya lebih soft, proses seduhnya pun cukup unik. Coffee lovers bisa merasakan original kopi tanpa gula, mengedepankan rasa kopi yang soft dan aroma yang kuat.

Sedangkan cara seduh kopi dengan french press memiliki proses yang sama dengan ekpresso yang menonjolkan karakter bodynya, standar pembuatannya 4 menit. Penyeduhan kopi dengan cara ini menghasilkan karakter body yang lebih kuat jika diminum tanpa gula.

doc. Pribadi
doc. Pribadi
Jika ada pengunjung yang tertarik mencoba kopi dari berbagai daerah, Java Dancer Coffee juga menyediakan dengan harga retail. Ada 9 jenis kopi arabika dan 1 jenis kopi robusta yang diproses dan dikemas sendiri oleh Java Dancer Coffee. Pun jika ada yang ingin mampir tapi tidak doyan kopi, ada pilihan minuman yang lain seperti teh, jus, dan aneka minuman lain yang bisa dinikmati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun