Mohon tunggu...
ENI  Rahayu
ENI Rahayu Mohon Tunggu... Penulis - Blogger, content writer

Teacher, Blogger, Mompreneur, Writer bundadzakiyyah.com | bundaeni.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Menginap Semalam di Wood-Lot Hostel, "Stay Homey and Luxury"

27 Februari 2018   15:13 Diperbarui: 28 Februari 2018   08:34 595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Anda pernah kehabisan ide saat menulis? Bingung mau nulis apa dan merasa nggak punya bahan buat tulisan? Disinilah manfaatnya gabung dengan komunitas menulis. Sebagai blogger saya merasakan banyak manfaat saat tergabung dalam komunitas blogger. Salah satunya tergabung dalam Bolang alias Blogger Kompasiana Malang .

Minggu, 25 Februari 2018, Bolang Kompasiana mengadakan acara bertajuk "Yuk! Menginap Semalam di Hostel Wood-Lot bersama Bolang. Dihadiri beberapa blogger dari Malang, Kediri, dan Jakarta, saya yang baru pertama kali menghadiri acara Bolang sangat antusias dan ketagihan. Semoga akan ada acara lagi yang serupa, hihihi.

Apalagi jika harus menginap di hostel yang saya sendiri belum pernah merasakannya, bahkan konsepnya seperti apa saya nggak tahu. Beruntung saya sudah resignsehingga bisa ikutan acara ini. Penasaran dengan Wood-Lot Hostel, homestaybaru di kota Malang, tak mungkin dong saya biarkan berlalu begitu saja.

Agenda acara dari Bolang tidak terlalu padat sehingga saya bisa mengeksplorasi Wood-Lot Hostel dengan waktu yang lebih dari cukup sebelum acara "ngobrol bareng owner"nya.

Hostel Keren dan Homey

dok.pribadi
dok.pribadi

Setidaknya itulah yang saya rasakan saat pertama kali membuka pintu masuk Wood-Lot Hostel, yang terletak di Jl. MGR Sugiyopranoto No.3, Kota Malang. Tempatnya bersih dan nyaman, saya pun penasaran dan interview tipis-tipis pada receptionistnya, mbak Della.

Akhirnya saya mendapatkan sedikit informasi jika Wood-Lot Hostel terdiri dari tiga lantai. Lantai ketiga yang akan Bolang tempati, rencananya akan dikhususkan untuk pengunjung wanita sedangkan lantai kedua mixalias campur antara cowok dan cewek.

Awalnya saya tidak bisa membayangkan saat Mbak Della bilang kalau nggak ada kamar dan tempat tidur dipisahkan oleh lorong dan kelambu saja. Wow, pengalaman baru nih buat saya yang biasanya menginap di hotel. Apalagi setelah si mbak bilang kalau bed berkonsep "kapsul", heuheu... makin semangat donk. Setelah dipersilahkan untuk memakai sandal yang disediakan, mbak Della mengantar saya ke lantai 3.

Benar-benar diperhatikan sekali ya kebersihannya, sehingga tamu harus mengganti alas kaki dengan sandal.

Mengganti sepatu dengan sandal yang disediakan hostel (dok:pribadi)
Mengganti sepatu dengan sandal yang disediakan hostel (dok:pribadi)
Benar saja, saya langsung jingkrak-jingkrak (dalam hati lho) setelah tahu suasana hostel yang bersih, nyaman, dan homey banget. Serasa di rumah sendiri, eh gak sih...rumahku nggak sebersih Wood-Lot Hostel, Hahaha... Maksudnya tuh nggak berasa sedang ada di penginapan. Kalau biasanya dihotel kan satu kamar besar berisi perabotan nggak penting dan kamar mandi. Di hostel hanya ada tempat tidur, loker untuk menyimpan barang penting, dan kamar mandi.

Kayaknya nih kalau mau nginep di hostel nggak perlu lah bawa barang banyak-banyak ya, secukupnya saja. Apalagi kalau harus bawa peralatan makan karena di Wood-Lot Hostel kita bebas lho bikin minuman sendiri, seperti teh,kopi, dan susu yang telah disediakan oleh pihak hostel. Gimana? Serasa di rumah sendiri, bukan?

Sejarah Singkat Wood-Lot Hostel

Saat acara sharing session bersama owner Wood-LotHostel, Ivan Saputra menjelaskan sedikit asal-usul Wood-LotHostel. Setelah mengamati kondisi terkini Kota Malang saat ini yang banyak dikunjungi wisatawan, Ivan Saputra berinisiatif mendirikan sebuah penginapan. Nah, di Malang sendiri sudah banyak sekali hotel dan penginapan. Sang owner ingin mendirikan penginapan dengan konsep berbeda dan murah. Lalu muncullah ide untuk mendirikan hostel.

Ivan memercayaan Wood-Lot Hostel kepada Salim Wijaya selaku manager yang berusaha menjadikan hostel ini terkenal di kota Malang. Salim mempromosikan hostel yang didirikan akhir 2017 ini melalui berbagai travel agen online seperti traveloka, pegi-pegi, booking.com, agoda, expedia, dan tiket.com. Promo lain juga dilakukan pengelola hostel yaitu dengan membuat kartu member yang akan memuat banyak keuntungan bagi yang memiliki, seperti diskon menginap. Selain itu ada juga harga khusus untuk rombongan dari sekolah yang akan menginap di Wood-LotHostel.

Wah, cocok sekali memang ya kalau rombongan dari sekolah menginap di hostel, selain hemat juga efektif dan efisien.

Menikmati Fasilitas Sederhana Namun Mewah

Sedikit berbeda dengan hotel, fasilitas yang ada di hostel biasanya lebih banyak yang bersifat public. Lalu, di Wood-Lot Hostel ini ada fasilitas apa saja selain yang telah saya singgung sebelumnya?

1. Kamar Tidur

Tempat Tidur (dok. pribadi)
Tempat Tidur (dok. pribadi)
Hostel tidak menyediakan satu ruangan hanya untuk satu orang ya. Begitu jugaWood-Lot Hostel yang menawarkan kamarnya dengan sistem sharedroom(kamar bersama) yang terdiri dari 26 bed di tiap lantai.  Kasurnya empuk dan nyaman dengan selimut tebal yang menghangatkan. Keberadaan AC di tiap lorong membuat tidur semakin nyenyak, heuheu.

2.  Loker

Loker (dok. pribadi)
Loker (dok. pribadi)
Berhubung system yang digunakan adalah sharedroom, untuk keamanan barang-barang maka Wood-Lot Hostel menyediakan loker yang kuncinya kita pegang jadi nggak perlu bawa gembok sendiri ya, hihihi. Jika dilantai tiga loker terpisah dengan tempat tidur, berbeda dengan ruangan di lantai dua yang lokernya ada di bawah tempat tidur. Hehm... unik ya? Loker sangat berguna jika kita sedang solo traveling, saat mandi dan tak ada yang menjaga barang berharga kita maka kita bisa menyimpannya di loker.

3. Kamar Mandi

Kamar Mandi (dok. pribadi)
Kamar Mandi (dok. pribadi)
Seperti halnya tempat tidur, kamar mandi yang tersedia juga publicbathroom(kamar mandi bersama). Kita harus mengantri untuk menggunakan toilet. Begitu juga sabun dan shampoo yang juga disediakan tapi digunakan bersama. Di kamar mandi hanya ada shower tanpa bak mandi, sedangkan kloset duduk ada di tempat terpisah. Di lantai tiga ada 4 kamar mandi dan 2 kloset, jika di lantai dua ada 2 kamar mandi dan 2 kloset.

Tapi, tidak ada toiletryyang disediakan pihak hostel sehingga jika Anda ingin menginap harus membawa sendiri sikat dan pasta gigi serta handuk (jika tidak terlalu berat). Atau bisa juga menggunakan fasilitas sewa handuk seharga Rp 5000 saja.

4.  Receptionist24 Jam

Tak perlu khawatir jika ingin menikmati keindahan kota Malang bahkan hingga larut malam karena receptionis stayby24 jam, jadi kalau butuh apa-apa masih bisa bertanya kepada pegawai Wood-Lot Hostel yang berjumlah 6 orang ini. Tahu sendiri kan kalau suasana Kota Malang tak pernah sepi bahkan saat malam telah menyelimuti. Pasti seru bisa exploreMalang sepuasnya.

5. Wifi Gratis

Di era gadgetseperti sekarang, wifisangat dibutuhkan para traveler. Untuk mencari makan, tempat nongkrong,ataupun moda online. Meskipun smartphoneaslinya juga sudah tersambung ke internet, tak ada salahnya menginap di tempat yang juga menyediakan fasilitas wifigratis. Apalagi jika kecepatannya tak diragukan, heuheu. Jangan lupa bertanya password kepada receptionis ya jika ingin menggunakan wifigratis, elaaah... ternyata paswordnya ditulis pada kunci loker.

6. Breakfastdan Minuman Gratis Sepuasnya

Bikin minum sepuasnya (dok. pribadi)
Bikin minum sepuasnya (dok. pribadi)
Dengan harga yang relative murah biasanya penginapan tidak menyediakan breakfast. Tapi Wood-Lot Hostel berupaya memberikan breakfast. Tak hanya itu, selama menginap kita bisa mengambil minum sepuasnya, seperti membuat the, kopi, atau susu. Dengan catatan, setelahnya pengguna harus mencuci bersih peralatan makan dan minumnya sendiri.

Menikmati Tempat Asyik Dekat Wood-Lot Hostel

Alun-alun Malang (dok. pribadi)
Alun-alun Malang (dok. pribadi)
Selain menyandang kota pendidikan, Malang juga menjadi kota wisata. Kota Malang telah disulap menjadi tempat yang asyik bahkan untuk sekedar nongkrong. Menurut saya Wood-Lot Hostel adalah tempat yang strategis karena berada di tengah kota.

Disebelah utara ada pasar bunga dan pasar hewan yang juga ramai dikunjungi wisata. Selain itu, saat menginap di Wood-Lot Hostel kita juga bisa mengunjungi toko buku Gramedia, Alun-alun Malang, sholat di masjid Agung Jamik atau ibadah di Gereja Kayutangan jika Anda non-muslim. Oiya, sekitar 1,7 km dari hostel ini ada Kampung Warna-warni yang dapat ditempuh sekitar 5-10 menit dengan berjalan kaki.

Wiiih... menarik sekali, bukan? Belum lagi mall dan wisata kuliner yang tersebar di sekitar hostel seperti Gajahmada Plaza, Ramayana, dan Sarinah. Lengkap sudah...

So, staycationdi tempat yang murah tapi gak murahan? Sekalian jalan-jalan, wisata kuliner, window shopping, berburu buku, atau wisata tipis-tipis? Bagaimana kalau menginap di Wood-Lot Hostel saja?

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun