Mohon tunggu...
Bunda Ayu Puspita
Bunda Ayu Puspita Mohon Tunggu... Lainnya - Konsultan Rumah Tangga Islami

Konsultan rumah tangga berbasis psikologi dan spiritual Islami. Menangani berbagai persoalan rumah tangga dan asmara klien dari sudut pandang psikologi, aura, dan Islam.

Selanjutnya

Tutup

Love

Inilah Rumus agar Rumah Tangga Selalu Harmonis

14 Desember 2022   13:59 Diperbarui: 14 Desember 2022   14:04 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Rumus rumah tangga harmonis? Memangnya ada?

Jangan salah! Keharmonisan rumah tangga itu ada rumusnya lho.

Kalau Bunda terapkan rumus ini, Bunda bisa lebih mudah untuk kembali harmonis bersama suami, bahkan rumah tangga Bunda bisa lebih aman dari perselingkuhan. Rumus apa sih Bun?

Ngomong-ngomong soal keharmonisan nih,

ternyata rumah tangga yang harmonis kalau dibandingkan dengan rumah tangga yang sering cekcok, itu punya pola yang berbeda lho Bun.

Selain faktor aura -- yang satu cenderung lebih jernih dan bersih, yang satunya lagi mungkin agak keruh -- tapi secara lahir, ternyata keharmonisan ini bisa kita atur dengan sebuah pola perilaku.

Dr. Willard F Harley mengatakan, setiap orang itu diibaratkan punya semacam "bank cinta" dalam dirinya.

Bank cinta ini kalau selalu diisi terus, dia akan penuh.

Dengan apa mengisinya?

Dengan perilaku positif bersama pasangan, misalnya bercengkerama, quality time, ketawa bareng, diberikan pelayanan, dihormati, dihargai, diapresiasi, berhubungan intim, dan berbagai aktivitas lain yang menguatkan bonding emosi.

Nah, ketika rekening cinta ini selalu penuh, biasanya dia akan jadi orang yang penuh cinta, lembut, adem, dan rumah tangga akan selalu harmonis.

Tapi saldo di bank cintanya ini bisa menurun ketika dia tersinggung, tersakiti, kecewa, mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, dan sebagainya.

Begitu juga Bunda, ketika disakiti suami, kecewa sama suami, itu saldo alias cadangan cinta Bunda ke suami pasti menurun.

Pasti hawanya Bunda jadi kurang semangat melayani suami. Bener nggak Bun? Hayo, ngaku..?

Nah, tapi faktanya. Setiap rumah tangga itu pasti punya masalah. Dan tidak ada rumah tangga yang berlangsung tanpa pertengkaran.

Dan setiap pertengkaran itu mengurangi saldo di bank cinta dalam hati kita.

Jadi kalau saya gambarkan nih, katakanlah tadi malam Bunda dan suami ketawa bareng, itu saldo cinta Bunda dan suami naik 10 poin.

Bunda dan suami nonton  film bareng sambil pegangan tangan, saldo di bank cinta Bunda dan suami naik lagi misalnya 15 poin, jadi totalnya 25 poin.

Pulang ke rumah, Bunda dan suami berhubungan intim.

Poin cinta Bunda dan suami naik 25 poin, jadi 50 poin.

Tapi, besoknya sebelum berangkat kerja, Bunda dan suami marah dan harus beradu mulut gara-gara makanan di dapur dimakan kucing. Atau gara-gara ada pot mahal yang pecah.

Nah, dalam kondisi ini, poin cinta tadi menyusut jadi 35 poin, munkgin karena pertengkarannya lumayan keras dan menguras emosi.

Akhirnya Bunda dan suami yang sebelumnya lagi hangat-hangatnya, jadi agak renggang.

Kalau diterus-teruskan, poinnya bisa menyusut sampai 10 poin, dan di situ, bonding emosi Bunda dengan suami mulai menurun drastis.

Nah, menurut Willard F Harley, kalau ingin bonding emosi ini tetap terjaga, setiap satu kali Bunda dan suami cekcok, bertengkar, Bunda dan suami butuh empat kali usaha memperbaiki hubungan.

Jadi setiap 1 kejadian yang gak enak, perlu ditebus 4 kejadian yang baik.

Satu kali marah, harus ditutup dengan maaf, pelayanan, apresiasi, dan aktivitas yang menyenangkan bersama.

Insya Allah, dengan pola 1 banding 4 ini, insya Allah rumah tangga Bunda akan lebih mudah untuk kembali harmonis.

Itulah tadi satu rumus rumah tangga harmonis dari Dr. Willard F Harley yang bisa Bunda praktikkan di rumah.

Semoga bermanfaat ya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun