Suami Bunda suka marah-marah dan bikin seisi rumah gaduh?
Jangan dilawan secara langsung, ya.
Lho, kok jangan? Padahal kita juga ikutan emosi lho!
Benar, pastinya tidak menyenangkan melihat suami kira hobi marah-marah.
Masalah kecil saja bisa jadi bahan omelan.
Akan tetapi, bila Bunda turuti emosi Bunda dengan ikut marah, situasi justru makin runyam dan masalah tidak akan selesai.
Daripada situasi makin memanas dan ujungnya bikin hancur rumah tangga, Bunda bisa lakukan beberapa tips berikut ini.
Tetap Rileks dan Tenang
Tenangkan diri Bunda dengan mengambil nafas dan menghembuskannya perlahan secara teratur.
Daripada meladeni kemarahan suami, lebih baik Bunda fokus saja untuk mengelola emosi Bunda sendiri agar tetap tenang.
Dengan tidak terpancing emosi, setidaknya Bunda sudah membantu mencegah pertengkaran dan api kemarahan yang lebih besar.
Menjauh Sebentar
Bila Bunda masih kesulitan untuk tenang di dekat suami, Bunda bisa menjauh sebentar.
Bunda bisa pamit ke toilet sebentar, atau bilang bahwa Bunda sedang ada keperluan sebentar.
Setelah Bunda berhasil menjauh dan menghindar dari suami, tenangkan diri Bunda dan tata emosi.
Ketika Bunda sudah merasa lebih nyaman dan rileks, Bunda bisa kembali menemuinya lagi.
'Bingkai Ulang' Kemarahan Suami
Jangan terlalu baper dengan amarah suami.
Supaya Bunda tidak mudah baper, Bunda bisa "membingkai ulang" pikiran Bunda mengenai kemarahan suami.
Jadi ketika suami Bunda sedang marah-marah, Bunda bisa coba bayangkan suara suami seolah-olah adalah suara di film kartun yang lucu.
Atau Bunda juga bisa tanamkan dalam hati, bahwa suami Bunda saat ini tidak sedang marah, melainkan hanya bercerita panjang lebar dengan antusias.
Dengarkan Sampai Tuntas Tanpa Menyela
Saat suami marah, tidak bijak buat istri untuk menyela, membantah, atau menimpali.
Cukup dengarkan suami sampai kemarahannya tuntas agar dia merasa lega mengekspresikan diri.
Jangan diambil hati, dan tidak perlu dipikirkan terlalu pusing.
Setelah suami terlihat puas, Bunda bisa lakukan langkah berikutnya.
Berikan Penjelasan Sambil Duduk
Bunda bisa mengajak suami untuk duduk ketika kemarahannya sudah berangsur-angsur reda.
Ada baiknya Bunda duduk bersebelahan dengan suami, tidak dengan berhadap-hadapan.
Tujuannya adalah untuk menimbulkan kesan di pikiran bawah sadar suami bahwa Bunda ada di sampingnya, mendampinginya, bukan sebagai lawannya.
Selanjutnya, berikan penjelasan yang masuk akal dengan tenang, dan tanpa terpancing emosi.
Nah, itu tadi sedikit tips yang bisa Bunda praktikkan di rumah saat suami sedang marah besar pada Bunda. Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa di artikel berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H