Mohon tunggu...
Arifah Handayani
Arifah Handayani Mohon Tunggu... Guru -

Founder Smart Parenting with Love Community, as a place to share Idea and Giving Information on Parenting. Generate The Power of Happy Mom for building a solid foundation to create a healthy Family base learning... Smart Family, Better Generation, Bright Future of The World...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sekelumit tentang Iman dan Jalan yang Benar...

6 April 2017   22:10 Diperbarui: 6 April 2017   22:12 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jalan yang Benar

Hanya karena panjenengan merasa sudah berada di jalan yang benar, mbok yaa ndak lantas berani berpikir jalan yang di tempuh orang lain pasti salah... Hanya karena panjenengan merasa sudah memahami sesuatu dengan dasar konsep kebenaran yang mutlak, mbok yaa ndak langsung berani nutuh konsep berpikir orang lain pasti salah... Hanya karena panjenengan merasa tergetar oleh satu perkara yang bikin air mata menetes, jangan lantas merasa orang lain ndak punya hati, saat mereka itu ndak tergetar dengan cara yang sama...

Gusti Allah itu Maha Kreatif, dia menciptakan manusia dari bahan baku yang sama, namun mampu berfungsi dengan cara yang berbeda2... Gusti Allah memberi manusia kemampuan untuk melihat, mendengar, berpikir, dan merasakan hal yang samasekali berbeda, sekalipun dihadapkan pada sesuatu yang sama... Manusia lahir dengan spesifikasi yang unik, karena tulisan pada surat perintah penciptaannya berbeda satu sama lain. Manusia juga diprogram untuk memberikan reaksi yang berbeda2, saat mengalami satu kondisi yang sama...

Gusti Allah mencipta manusia dalam keragaman, karena ada milyaran peran sejati yang harus diemban di muka bumi ini. Sebanyak jumlah manusia yang menghuninya...

Jadi ga perlu merasa aneh, kalo panjenengan selalu melihat dunia dengan cara yang beda dengan saya. Juga berbahagialah ketika pendapat kita didebat oleh orang menggunakan argumentasi lain. Itu artinya Gusti Allah memberi kita kesempatan untuk memperkaya cara pandang kita dengan perspektif yang berbeda... Justru kuatirlah ketika setiap hari tulisan kita hanya dibaca dan diikuti oleh orang2 yang sepakat dengan kita, tanpa satu kalimatpun argumentasi yang mendebatnya. Jangan2 Gusti Allah tengah menguji kita dengan jumawanya merasa benar...

Sungguh, sebagaimana luasnya rahasia ruang angkasa, yang baru terungkap sedikit saja oleh manusia bumi, pengetahuan yang kita miliki juga sangatlah terbatas...

Berharap kita diizinkanNya untuk terus bergerak, tumbuh, dan berkembang menjadi lebih mampu memahami sejatinya kehidupan. Lewat gerakan sunyi ilmu dan pengetahuan yang kita punya di setiap lapisan kesadaran... Hingga kita semakin mampu mencermati tumbuh kembang informasi yang kita miliki, atas segala Pengetahuan, Ilmu, Kehendak, Rencana, dan SkenarioNya bagi semesta mungil tempat kita berbagi kehidupan...

Semoga...

#KnowingWeKnowNothing #Note2Myself

Iman

Gusti Allah mboten ateh sare, masalah2 yang hadir ketika kita bangun tidur, bisa saja dah beres semua sebelum waktu Dhuhur...

Sungguh iman itu tentang keyakinan, bahwa hidup kita diawasi dan diopeni sama Gusti Allah. Bukan cuma sekedar asal bisa benar, ato bisa dapat pahala, lalu bisa masuk surga. Bukan juga tentang bisa terlihat ikut berbondong2 dalam jihad bela agama dengan waktu, tenaga, harta, dan nyawanya. Iman itu tentang gerakan paling jujur di kesunyian diri, yang berupaya menghasilkan kebeningan, demi memeluk terangNya...

Saat manusia dalam diri berusaha menjalani detik demi detik kehidupan dengan sepenuh kesadaran, bahwa segala hal dalam hidup kita bergerak dan terjadi untuk satu alasan kuat, menuju suatu kondisi terbaik... Kondisi yang sejatinya sudah diskenario dan terprogram dengan sempurna, dalam default factory setting manusia dalam diri, demi memproses jiwa2 yang tenang untuk bergerak, menuju kristalisasi kebeningan dalam menapaki kehidupan...

Hanya dia yang hidup dalam beningnya iman, kan dipercaya semesta untuk berbagi terang...

Semoga...

#TowardsTheInfinitynBeyond
#TheInfiniteLightBearer

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun