Mohon tunggu...
Arifah Handayani
Arifah Handayani Mohon Tunggu... Guru -

Founder Smart Parenting with Love Community, as a place to share Idea and Giving Information on Parenting. Generate The Power of Happy Mom for building a solid foundation to create a healthy Family base learning... Smart Family, Better Generation, Bright Future of The World...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Place to Call Home

14 Oktober 2015   15:48 Diperbarui: 11 Januari 2017   12:25 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

12102015                           

“Ok Mas, be happy yaa...”
“Ya Sayang..., Met istirahat...Mmuaaahh...!!”

Percakapan lintas propinsi lewat telpon itu pun berakhir. Meninggalkan sensasi mirip sentuhan balchagi diperut berkat sapa sayang Njenengan di ujung sana.  Wong aku tu blas ga nyangka  bakalan ditelpon. Setelah seminggu lebih tanpa kabar, aku dah nyaris mikir paket yang kukirim ga nyampe ke Njenengan. Secara gitu loh, it’s a totally gambling mission...

Sesudah acara reuni kemarin itu kelar dan ga berhasil dapet satupun kontak Njenengan, aku cuma bisa berdoa pertemuan kita yang relatif singkat ninggalin kesan yang kalo diingat bisa bikin hati Njenengan tersenyum, sebagaimana diriku jadi sering nyengir dalam hati, sambil sesekali ndongak pada Sang Kuasa dan tanya : Duh Gusti, sekarang apa lagi yaa...???

Tapi sampai seminggu kemudian pun pikiran ini ga brenti memflashback momen yang kita lewati di sana.  Ga banyak sih yang bisa ditulis, wong ga ada pembicaraan serius untuk mbahas sesuatu yang luar biasa penting. Hanya saja ada pusaran energi yang bergerak dari momen itu. Selama waktu itu ada roso yang ketangkep dengan jelas.  Duduk dan jalan2 dengan Njenengan tu rasane nyaman dan nyenengke, walopun ga juga tentrem karena ada rasa nggegirisi membayangi. Jangan tanya kenapa, karena ga jelas sebabnya. Aku cuma bisa bilang, di diri Njenengan kurasakan ada sepi, dingin, kelam, dan yang paling mengiris itu ada numbness, seakan ada rasa-karsa-asa yang diam2 terbunuh. Sedih...

Seumur hidup kayaknya aku niy cuma ketemu sama Njenengan paling banyak lima kali, termasuk di reuni kemarin itu.  Sebelumnya kita ketemuan lebih 8 tahun lalu, tapi sungguh entah kenapa rasanya langsung dekat, seakan jarak dan waktu ga pernah memisahkan, dari aku kecil sampe sekarang. Jadi ngerasain Njenengan tengah berada di twillight zone kaya gitu itu, aku jadi kepikiran.

Mesti pas baca ini aku dikatain sok tau, keminter, temuwo dan bolo2nya.
Biarlah, kasunyatane yo ngunu kuwi. Kutukanku, yang kayak gini terbuka di rosoku.
Lha meh piye maneh...

Singkat cerita sambil mikir piye carane bisa terkoneksi sama Njenengan, aku ya cuma bisa berdoa, demi mengirim vibrasi energi yang kuharap bisa sedikit ngasih sentuhan warna pelangi di cakrawala Njenengan yang kelabu. Sampai tanggal 30 Agustus aku nulis di Facebook ku :


Sesungguhnya waktu akan setia berpihak pada jiwa2 
yang disatukan oleh kekuatan SEJATInya CINTA 
untuk saling memeluk dan berbagi terang, 
meski jarak tak selalu berkenan 
memberi ruang bagi jemari 
untuk saling menyentuh...

#‎tentangCINTAyangSATU


Habis nulis itu tiba2, tanganku nekat ngetik nama Njenengan di Google Search, dan langsung dapat info nama, jabatan dan lokasi kantor. Binggo. Njuk berikutnya jadi mikir, kirim apa yang kalo dibuka orang paling aman. Aku cuma kepikir satu tho, buku yang kutulis, jadinya bisa minum air sambil berenang...

Njenengan dah tau kelanjutannya, meski aku yaa bertanya2,  seperti : Berapa lama yang dibutuhkan paket itu untuk sampai ke tangan Njenengan, apa bisa terjaga privasinya, dan seterusnya. Berharap ke depannya bisa punya cara yang lebih ‘in time’ untuk sharing dengan Njenengan... 

 

14102015

Benarlah Gusti Allah, ndak pernah sare... Sang Hidup tau rasaku, dan memberi cara mengalirkannya pada Njenengan... Bukune ga nyasar dan sesuai harapan Njenengan balas ngontak... Selanjutnya aku hanya bisa berharap semoga komunikasi yang terkoneksi ini bisa jadi jalan kita berbagi senyum dan energi positif... Suatu hari mungkin aku bakal kewetu mbahas pengalamanku dengan sepi, kelam dan dingin yang buat aku nyaris mati rasa 3-4 tahun lalu.  Gusti Allah Maha Baik, aku bisa survive, meski yaa jadinya rada ngawur kaya gini.  Semoga aja ngawure ga terlalu awuran...

Beberapa tahun lalu aku pernah nulis tulisan berikut yang jadi titik balik perjalananku ketemu bahagia dan cinta yang sesungguhnya...

 

Aku Menemukan Cinta...

Aku menemukan cinta yang menegur sombongku, menekuk diri dalam simpuh yang luruhkan segala gelisah..
Meninggalkan harap diri ini mampu selalu mengingat demi rasakan terangnya cahaya cinta abadi..

Aku menemukan cinta yang menuntunku kembali ke masa di mana kutinggalkan kepingan diri
untuk kemudian merekatkan semua harapan terserak di sana hingga aku mampu
menapaki masa depan yang lebih indah dalam keutuhan dan kesejatian..

Aku menemukan cinta yang memanggilku untuk sejenak tinggalkan riuhnya tuntutan dunia demi mencoba
rasakan hening keberadaan diri di antara lirih seruan jiwa lain yang juga membutuhkan sentuhan cinta..

Aku menemukan cinta yang menjadi kekuatanku selama ini,
ada semangat membangun hidup yang lebih baik berkobar di jiwa..
Diri ingin membaginya dengan semua insan terkasih,
agar hidupnya menjadi indah dan mulia..

Aku menemukan cinta yang mengizinkanku mencintai sejatinya diri
demi kemampuan untuk mencintai kehidupan dan memuliakannya,
karena dari sana kan kutemukan bahagia,
ketika diri mampu ikut menghadirkan bahagia bagi sesama..

Aku menemukan cinta yang memeliharaku dari kekuatan kehendak
untuk meracuni diri dengan segala hiruk pikuk kehidupan,
ingga terjaga kejernihan diri, karena semua ada skenarionya.
Au hanya perlu meneguhkan niat untuk lurus, tulus,  dan bersih dari segala yang merusak..

Aku mencintai cinta ini demi diri yang selalu membutuhkannya
dan demi nafas kehidupan yang harus terjaga kesegarannya,
hingga saat terakhirku.. Syukurku untuk keindahan pelangi cinta ini..

Sejak hari tulisan itu kumuat di Facebook, aku ngalami perjalanan aneh yang kusebut The Quest to Find True Love.  Semua yang kuperoleh selama perjalanan kutulis dalam blogku Me, Love and The Universe. Salah satu kesimpulan perjalanannya kubuat di tulisan ini sekitar empat tahun kemudian...

The Quest to Find True Love


Love is the energy that brighten the life and make those who share it feel alive. The same energy with one that pin earth, venus, mars and the entire solar system to orbit the sun. The very same energy that stick the whole Milky-way together, so none of the member move out to Andromeda even if they have to cross each other path in galactic collision during their cosmic journey. 


 So if you are one of those who is in the quest to find True Love, no matter what you have to face keep on searching. Because, once you are called to do this quest, actually The True Love is already seeking you in return. 


 Just be perfectly aware, if along the quest in findingTrue Love, you have your heart tripped and get hurts, remember that love is always the best way to cure a broken heart. If it doesn't work, you'd better double or triple the dose, and the direction is always given not taken. Bon Voyage... 

 

Sungguh, pingin banget bisa lebih banyak sharing degan Njenengan, tapi yaa susah karena kendala teknologi...  
Tapi yo ga papa siy, biasanya dalam kondisi kaya gini bahasa kalbu malah bisa jadi lebih tajam...

Menemukan A Place to Call Home itu perjalanan yang aneh, ketika kita tau persis alamat kita di mana. Tapi mungkin buat pemberontak kayak kita, perjalanan itu memang penting,
demi menemukan sejatinya hidup yang benar2 sesuai dengan hati dan jiwa...

 

It feels like having the sparkling fireworks,
 giving a brand new rhythm to my heartbeats.
 It also feels like  having the butterflies effects,
 giving an electric tingle  in my tummy.

Yes, I believe I am in love...

Yesterday and today,
perhaps also tomorrow,
and all the days after..

My atmosphere is full of rainbow, the magical colors paint my days with love.
 I know I always love the life, as I always love to love.
But now I am certain the life is loving me too,
in so many surprising way...

 

Sementara baru ini yang bisa kutulis, Mugi Gusti Allah berkenan menunjukkan sayangNya pada Njenengan lebih dari yang bisa kulakukan.
Nyuwun ngapunten kalo ada yang ndak berkenan...

Banyak CINTA buat Njenengan,

Adinda

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun