Mohon tunggu...
Maya Siswadi
Maya Siswadi Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer, Mom

Ibu 3 anak, lecturer; blogger

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

IKN dengan Konsep Green Living

6 Desember 2023   09:58 Diperbarui: 6 Desember 2023   10:24 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahu dong Kota New York, Los Angeles, Washington DC?

Beberapa kota di Amerika Serikat ini merupakan contoh bagaimana ibukota negara, pusat pemerintahan, berbeda kota, terpisah dari kota yang fokusnya sebagai pusat pertumbuhan ekonomi. 

Washington DC bahkan disetting hanya sebagai pusat pemerintahan. Kotanya ga terlalu ramai, tenang, ga hiruk pikuk, apalagi macet. Sebaliknya yang kita tahu, New York, salah satu kota besar di Amerika sangat ramai dan sibuk, bahkan seringkali macet. Begitu juga Los Angeles yang terkenal sebagai pusat industri film. Kota-kota besar yang jadi pusat pertumbuhan ekonomi terpisah dari pusat pemerintahan. 

Bandingkan dengan Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan, sekaligus pusat perekonomian. Ya wajar jika Jakarta macet dan riweuh, karena semua berfokus ke satu kota. Pun segala aktifitas dan perekonomian berpusat di satu kota.

Ketika gagasan pemindahan ibukota dilempar, saya langsung membayangkan dua kota, New York dan Washington DC.

Membayangkan Jakarta tetap menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, while ibukota nusantara (IKN) jadi pusat pemerintahan, kota yang tenang dan tidak riweuh dengan berbagai aktifitas ekonomi, murni urusan pemerintahan negara saja. 

Rupanya, apa yang saya bayangkan itu hampir mendekati kenyataan. Saat hari Pahlawan 10 November lalu, saya bersama teman-teman influencer mendengarkan paparan tentang progress IKN di restoran kembanggoela_id di daerah Sudirman, Jakarta.

Oh ya, yang termasuk dalam pembangunan tahap I, selain pembangunan infrastruktur dasar, gedung, perumahan, prasarana jalan, kantor pemerintahan, dsb, juga termasuk pemindahan ASN dari Jakarta ke IKN. Pemindahan ini akan mulai dilakukan secara bertahap mulai bulan Juni tahun 2024. 

Sementara itu, Pak Troy Pantouw, juru bicara otorita IKN menyebutkan, IKN dibangun dengan konsep sustainable dan green living. Semua konsep pembangunan harus lah ramah lingkungan. Jika ada yang menyebutkan bahwa pembangunan IKN ini memangkas luasan rain forest Indonesia, maka pak Troy akan mengatakan "justru dengan pembangunan IKN ini, pohon-pohon ditumbuhkan kembali".

Ada 65% cakupan ibukota negara menjadi wilayah hutan baru dengan konsep khusus.

Wah menarik banget ya. Bahkan Pak Troy menyebutkan nantinya kendaraan di IKN juga dibuat minim karbon, kalau perlu listrik semua. Malah kabarnya ada kendaraan semacam drone yang bisa terbang. Wuiiih, udah kayak di kota-kota gambaran masa depan.

Pak Troy juga menyebutkan, saat mereka mengundang beberapa influencer datang melihat langsung progress pembangunan IKN, banyak yang takjub dan ga percaya. Ini lah yang disebut walk the talk. Lihat sendiri baru percaya. Setelah lihat sendiri, mereka pun ga segan-segan berbagi pengalaman itu ke followernya, jadi berita kepada kawan yang menarik kan?

So, kalau beberapa influencer sudah diundang ke IKN, apakah besok-besok akan jadi giliranmu? Who knows?

Kalau teman-teman tertarik mengikuti progress pembangunan IKN, follow terus ya info-info dari PUPR, Kominfo, follow @pojokliterasidjkp, @ikn_id buat updatenya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun