Mohon tunggu...
buncu kaltim
buncu kaltim Mohon Tunggu... -

Selalu rendah hati dan tetap menyuarakan kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilkada Samarinda - Balikpapan

26 November 2014   06:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:50 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang Pilkada serentak November 2015 mendatang, para calon walikota di dua kota besar Kalimanatan Timur ( Balikpapan dan Samarinda) mulai menggalang kekuatan. Pencitraan dan sowan kesana kemari untuk mendapat simpati serta restu dari rakyat dan tokoh masyarakat.

Di Samarinda ada walikota incumbent Syaharie Jaang dan di Balikpapan ada Heru Bambang wakil walikota incumbent . Kelak kalau pemilihan kepala daerah secara langsung, kedua tokoh tersebut di atas kertas paling berpeluang untuk memenangkan kompetisi . Ini menurut lembaga survey yang disewa oleh DPD Partai Demokrat Kalimantan Timur dan real di lapangan kedua tokoh tersebut memiliki Elektabilitas tinggi di daerahnya.

Tapi sebentar...hitung-hitungan lembaga survey, pencitraan, blusukan, serangan fajar dan apapun bentuk kerja tim sukses untuk memenangkan persaingan pilkada tidak akan ada artinya . Saya cuma berprediksi kedua tokoh tersebut tidak akan bisa memenangkan persaingan, karena ada FAKTOR X.

Saya ingat betul dengan Pandawa Lima pendiri ISRAN NOOR Center : Imdaad Hamid, Japar Haruna, Syaharie Jaang, Heru Bambang, danIhwan Datu Adam. Dimana dalam pendirian LSM tersebut mereka menandatangani Akta Pendiriaan yang di dalamnya termuat AD/ART    yang mulia dan luhur. Tapi kenyataan di lapangan, dalam awal pendiriannya saja sudah menyengsarakan orang terutama supplier atribut, yang hingga saat ini belum dilakukan pembayaran.

Mungkin karma atau memang kebetulan saja, para pendiri yang dibeckingi oleh sang Pembina Utama Bapak Doktor Isran Noor. Dengan segala kekuatan Dana, tidak ada satupun yang sukses di Pileg , Pilgub dan yang terakhir Sang Raja Naga tidak jadi Menteri di Kabinet Jokowi

1. Imdaad Hamid = Calon Gubernur 2013, Tidak lolos

2. Ihwan Datu Adam = Caleg DPR RI 2014, Tidak lolos

3. Japar Haruna = Caleg DPRD Kaltim 2014, Tidak lolos

4. Isran Noor = Calon Menteri Kabinet Jokowi, Tidak lolos

5. Syaharie Jaang = Calon Walikota Samarinda 2015, ...????????

6. Heru Bambang = Calon Walikota Balikpapan 2015, ...????????

Saya berpikir apakah mereka tidak lolos karena telah menyengsarakan seorang yang mereka anggap remeh?

seorang rakyat kecil, yang bisa ditipu, ditekan dengan membawa nama jabatan ? Hanya Tuhan yang tahu

Saya cuma menunggu November tahun 2015 saja, kalau memang Syaharie Jaang dan Heru Bambang kalah dalam PILKADA berarti faktor X tersebut benar adanya.

Menjelang pengumuman kabinet jokowi saya ( dan mungkin ada beberapa orang juga) mendo'akan agar ISRAN NOOR tidak lolos, dalam hati saya berkata " ngurusi LSM nya sendiri tidak becus, masak mau ngurusi salah satu Departemen, makin banyak dosa saja nanti beliau" dan Isran Noor sudah ditegur Tuhan berkali-kali tapi karena memang pembawaannya merasa paling pintar, paling baik, paling dermawan...itulah...Sombong dan tinggi hati.

Kalau beliau cepat sadar, mungkin nasib berkata lain. beberapa teguran dari yang diatas antara lain: dipecat ketua BTN dan  tidak lolos konvensi Demokrat. Coba sewaktu dapat musibah (atau kalau mati hati jernih menyebut sebai teguran) langsung ingat dengan Tuhan dan bertanya dalam diri, apa aku telah mendzolomi seseorang tanda aku sadari.

Pesan buat Bapak Syaharie Jaang dan Bapak Heru Bambang. Maju terus di PILKADA! tapi jangan lupa bertanya dalam diri" apa aku telah mendzolomi seseorang tanda aku sadari"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun