Mohon tunggu...
Liana Citra
Liana Citra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Lahir di Indramayu, Jawa Barat. Apa adanya,suka menuangkan rasa lewat kata meski tak bisa menulis seindah pujangga dan sebaik para penyebar berita. FB : www.facebook.com/liana.citra.756 and follow my Instagram @_l_citra

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Krisis Iklim: Petani Terancam Gagal Panen

22 Desember 2019   20:22 Diperbarui: 22 Desember 2019   21:19 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kesempatan tersebut, Nego juga mengakui bahwa tekanan populasi mengalami kenaikan yang signifikan yang berakibat pada Situasi ekonomi, politik semakin rawan. Situasi yang tidak stabil memunculkan problem baru di wilayah lain.

"Isu populasi yang ditelusuri oleh Demografi dan Pemerintah tidak melihat dan membahas masalah pertambahan populasi, sehingga kira-kira di tahun 2050 manusia akan mulai makan serangga." Akunya.

Dalam sesi terakhir, yang menarik perhatian adalah apa yang disampaikan oleh Harry Sandi dari AGRA. Sandi menyampaikan dengan jelas bahwa akar dari permasalahan perubahan iklim dan posisi Indonesia dalam menangani masalah ini yang perlu dilihat, Indonesia berperan sebagai adaptor untuk mendorong perluasan lahan, penguasaan tanah secara luas melahirkan problem baru.

"Rakyat malah dibiarkan menyelesaikan masalah perubahan iklim ini sendiri. Masalah yang langsung berkaitan dengan perubahan iklim adalah karena masih eksisnya monopoli dan rampasan tanah yang terjadi di Indonesia." tegasnya.

Dialog tersebut berlangsung selama 4 jam dan berjalan secara Roundtable sehingga setiap peserta yang hadir diberikan kesempatan untuk berbicara dan menyampaikan pendapat serta pengetahuannya terkait tentang perubahan iklim yang terjadi dan dampaknya terhadap rakyat secara umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun