Mohon tunggu...
Liana Citra
Liana Citra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Lahir di Indramayu, Jawa Barat. Apa adanya,suka menuangkan rasa lewat kata meski tak bisa menulis seindah pujangga dan sebaik para penyebar berita. FB : www.facebook.com/liana.citra.756 and follow my Instagram @_l_citra

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari HAM Internasional: Memahami Kondisi Objektif dan Hak Kaum Tani serta Ilusi RAPS Jokowi

9 Desember 2019   16:46 Diperbarui: 9 Desember 2019   17:10 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rahmat Ajuguna, ketua Aliansi Gerakan Reforma Agraria | Dok. pribadi

Kaum tani di pedesaan masih menggunakan bahu dan tangannya sebagai alat kerja utama. Mereka dijauhkan dari sifat kemanusiaan yang seharusnya bekerja menggunakan alat yang dapat meringankan penggunaan fisiknya sendiri secara langsung. Cangkul, linggis, penggali, sekop, egrek dan dodos dalam perkebunan sawit, alat deres karet sangat tradisional, alat olahan tanah yang sangat terbelakang, alat pembersihan gulma yang sangat tidak manusiawi masih eksis dan dipergunakan sangat luas di pedesaan. 

Siapa yang akan memproduksi alat kerja sederhana tetapi maju buat mereka saat ini? Lima tahun pemerintah JOKOWI membuktikan, jangankan membuat pengganti cangkul, justru menghina rakyat dan bangsa Indonesia sendiri dengan mengimpor cangkul dari China.

Sistem pendidikan dasar dan menengah harus dibebaskan dari upaya menjauhkan anak-anak dari kecintaannya pada kerja manual dan apalagi merendahkannya kerja intelektual sekaligus. Dalam waktu bersamaan meninggikan kerja administratif secara serampangan. Pendidikan bagi orang dewasa harus imbang bahkan lebih mendesak dibandingkan dengan pendidikan bagi anak-anak. Pertentangan antara pikiran dan tindakan anak-anak dengan orang tuanya akan semakin berat bila pendidikan bagi orang dewasa tidak diutamakan. Orang dewasa menjadi ancaman dan penghambat kemajuan fisik dan intelektual anak serta segenap moralitasnya.

Pendidikan anak-anak yang berkualitas dan membebaskan dengan mensyaratkan kemampuan keuangan keluarga HARUS DIUBAH SECARA FUNDAMENTAL. Anak-anak di pedesaan berhak atas kualitas guru, administrasi pendidikan, alat bantu pendidikan yang sama majunya dengan yang lain. Anak-anak di sekolah swasta berhak atas kualitas guru, administrasi pendidikan dan alat bantu pendidikan yang sama dengan sekolah-sekolah negara. Anak-anak sekolah harus ditempatkan dengan biaya negara di sekolah terbaik terdekat yang ada, termasuk biaya para orang tua untuk berkunjung secara reguler.

Pendidikan harus memperhatikan pengembangan dan penguatan fisik anak-anak.

Pendidikan harus mengutamakan pendidikan sejarah yang sebenarnya tentang perjuangan peradaban rakyat Indonesia yang sudah lahir dalam waktu lama. Tentang kekayaan alam dan tenaga Indonesia yang berlimpah yang lebih dari cukup untuk membebaskan bangsa dan rakyat akan tetapi berada dibawah kontrol imperialis dan dimanfaatkan untuk kepentingannya dan kepentingan segelintir klas yang berkuasa. Tentang adanya sistem baru yang dapat dibangun yang jauh lebih adil, maju dan menghidupi seluruh rakyat serta menjamin perdamaian yang lebih abadi daripada sistem setengah jajahan dan setengah feodal, maupun kapitalisme yang telah terbukti tidak adil, terbelakang dan menghancurkan kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun